Author: EM

Home / Articles posted by EM
MENJADI SEPERTI KRISTUS – BE IMITATORS OF CHRIST

MENJADI SEPERTI KRISTUS – BE IMITATORS OF CHRIST

Di ‘market place’ ada istilah bahwa nama baik itu perlu dijaga sampai mati. Orang tua menasehati anak-anaknya agar mereka menjaga nama baik termasuk nama baik orang tuanya. Ini berguna ketika seseorang bangkrut, namun masih memiliki nama baik, masih ada harapan, karena teman-temannya akan membantu meminjami uang misalnya. Sebaliknya ketika nama baiknya sudah hancur, maka akan sangat sulit mendapat kepercayaan dari orang lain.

Tema bulan ini “menjadi seperti Kristus.” Sedangkan Tuhan Yesus mati sebagai criminal yang tergantung di salib. Tuhan Yesus tidak memiliki nama baik pada jamanNya, tetapi pelayananNya yang penuh kasih dan kuasa menjungkir balik dunia. Jadi apa maksudnya menjadi seperti Kristus dan bagaimana caranya?

Menjadi seperti Kristus artinya 1 Yohanes 2:6 menulis, “Orang yang mengatakan bahwa dia tinggal di dalam Allah, dia harus hidup sama seperti Yesus hidup.” Orang itu harus hidup sama dengan Kristus dalam hal kekudusanNya dan pelayananNya. Sedangkan saat-saat ini di dunia ada istilah “personal branding.”

Personal branding adalah proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap kehidupan seseorang meliputi kepribadian, kemampuan dan nilai dirinya.

Personal branding juga berarti citra yang ditampilkan seseorang secara konsisten sehingga menghasilkan persepsi positif dari masyarakat. Misalnya ada seorang pendeta yang suka mengajar mengenai keluarga, lama-kelamaan akan dikenal secara pendeta yang menangani keluarga, sehingga orang yang sedang bermasalah dalam keluarganya tidak ragu untuk datang meminta pertolongan. Ada juga orang yang dikenal baik atau dermawan karena suka memberikan bantuan. Personal branding orang-orang tersebut sudah dikenal di tengah masyarakat.

Menyerupai Kristus adalah PERSONAL BRANDING orang percaya.

Apa yang terlintas dalam diri kita ketika mendengar nama Daniel? Daud? Ada yang berpikir gua singa, ada juga yang ingat pejabat yang saleh, sebagian akan mengingat seseorang yang handal dalam pekerjaannya, tidak melakukan kelalaian. Orang akan mengingat Daud sebagai raja Israel, Daud dekat dengan Tuhan. Ketika kita dapat mengingat suatu perbuatan atau sikap seseorang, bisa diartikan bahwa orang tersebut sudah memiliki personal branding.

Salomo menulis dalam Amsal 22:1,“Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.”

Kita memerlukan kepercayaan dari pihak lain dalam bekerja, berbisnis atau dalam pelayanan. Intinya kita ingin dikenal baik, bekerja dengan baik dan menghasilkan produk yang baik sehingga bisa dipakai oleh masyarakat. Ternyata menjadi seperti Kristus artinya adalah memiliki karakterNya yang kudus dan berintegritas sehingga menjadi orang yang dapat dipercaya.

BAGAIMANA ORANG PERCAYA MENJADI SEPERTI YESUS?

Dari kehidupan Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego kita tahu bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat yang menuntun mereka sehingga tidak kompromi dengan penyembahan berhala. Daniel adalah seorang pemuda Yehuda yang ditawan oleh raja Nebukadnezar ke negeri Babel. Daniel memiliki kecakapan dan hikmat Tuhan sehingga dapat bekerja pada raja Babel. Raja yang memerintah Babel berganti-ganti sampai Raja Darius orang Media memerintah, sementara Daniel tetap menjadi wakil raja. Untuk seorang tawanan seperti Daniel, menjadi wakil raja di negara yang menawannya tentu bukan prestasi sembarangan. Itu adalah pencapaian tertinggi yang bisa diraih seorang tawanan. Dan Daniel mendapatkan posisi itu karena dia beribadah kepada Allahnya dan menerima anugerah Tuhan yang besar.

Dari sisi Daniel pribadi, apa yang dilakukannya sampai mendapat kepercayaan yang begitu besar? Alkitab menyatakan:“Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.”Daniel 6:5

Ternyata pada Daniel tidak didapati kesalahan apapun dalam hal pekerjaannya. Daniel orang yang setia kepada raja dan cermat melakukan semua tanggung jawabnya. Raja Darius puas dengan prestasi kerja Daniel. Ini berarti Daniel memiliki personal branding yang sangat baik.

Bagaimana Daniel, orang buangan dari Yehuda bisa sampai pada titik itu, padahal menjadi wakil raja bukan hal mudah, bahkan untuk orang Babel sendiri?

1. Daniel Menjaga Kekudusan.

Ketika masih muda dan baru ditawan ke Babel, Daniel dan teman-temannya diberi makanan dan minum yang membuat mereka tercemar. Daniel meminta agar diberi sayur dan air putih untuk menjaga kekudusan sebagai umat Tuhan. Ini adalah hal yang menyenangkan hati Tuhan.

2. Daniel Intim dengan Tuhan

Dituliskan bahwa Daniel berlutut, berdoa dan memuji Allah tiga kali sehari menghadap ke arah Yerusalem. Ini adalah kehidupan yang intim dengan Tuhan. Orang yang menjalankan pemerintahan seperti Daniel pasti sangat sibuk, namun tetap memberikan waktunya untuk berdoa. Disebutkan juga bahwa hal itu “biasa dilakukannya” – memberikan pengertian bahwa dalam setiap situasi Daniel berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Bandingkan dengan orang yang hanya berdoa ketika menghadapi masalah atau sedang sakit, mereka akan berhenti berdoa ketika sudah sembuh.

3. Daniel Dipenuhi Roh Tuhan

Daniel dapat melakukan hal-hal besar karena dipenuhi Roh Tuhan. Ada perkara-perkara yang tidak dapat dilakukan oleh manusia pada umumnya, misalnya mengerti mimpi orang lain, hal itu dapat dilakukannya karena pertolongan Tuhan.

Jadi bagaimana Daniel – dengan tanpa disadarinya – membangun personal branding? Daniel membangunnya dengan cara menghidupi kehidupan yang melekat kepada Tuhan. Daniel tidak secara aktif mempertontonkan dirinya sebagai orang baik, namun dengan menjalankan kehidupan yang menuruti Firman Tuhan. Kita melihat tangan Tuhan yang berkuasa, membuat Daniel dikenal baik dan dipercaya oleh raja Babel. Meskipun situasi zaman Daniel dan kita berbeda, kebenaran Firman tetap sama, kita dapat menerapkan prinsip-prinsip kehidupan Daniel dalam kehidupan zaman sekarang.

 

PERSONAL BRANDING menjadi serupa dengan Kristus.

Rasul Paulus menyatakan dalam 2 Korintus 3:3,“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”

Orang percaya adalah surat yang terbuka, artinya semua orang akan membaca hidup kita. Masalahnya adalah apakah yang mereka baca dapat membuat mereka memuliakan Tuhan atau sebaliknya? Hal itu tergantung dari personal branding yang kita miliki.

Tuhan Yesus mengajar bahwa murid-murid adalah terang dunia. Murid-murid tidak boleh berpikir mereka adalah orang-orang gelap. Bersama Tuhan Yesus, kita adalah terang yang seharusnya memberi cahaya kepada orang lain. Ketika terang itu bercahaya di depan orang, membantu mengatasi kegelapan, maka orang-orang akan memuliakan Bapa yang di sorga. Sebagai seorang murid, kita harus menyadari hal itu dan berfungsi sebagai terang, dalam hal ini melakukan perbuatan yang baik.

Personal branding yang sejati adalah menjadi seperti Kristus dengan taat dan setia melakukan kehendak Bapa di surga. Dengan setia mengikuti arahan Tuhan, tanpa bermaksud untuk memamerkan kelebihan diri kita, maka Tuhan yang akan melakukannya.

Setiap saudara unik di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan memiliki perintah yang sama untuk kita menjadi serupa dengan Kristus dalam karakter dan pelayananNya. Yesus senantiasa mencari dan melakukan kehendak Bapa demikian juga kita. Yesus memuliakan BapaNya demikian juga kita melalui pengorbanan dan pelayanan kita biar Bapa di surga di permuliakan.

Tuhan Yesus memberkati.

JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN By Ps. Nehemia L.

JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN By Ps. Nehemia L.

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!  Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” 

Mazmur 103:1-2

 

Dalam hidup ini kita akan mengalami yang namanya tekanan-tekanan hidup, dan pada waktu Daud mengalami tekanan, ia dapat berkata kepada jiwanya untuk memuji Tuhan dan jangan lupakan kebaikan Tuhan.

Mazmur 103:1-14, “Dari Daud.  Pujilah TUHAN, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!  Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!  Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali, TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.  Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan kepada orang Israel.  TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.  Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.  Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.  Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.  Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.”

Kita harus sadar dari mana kita datang, dari mana asal kita pada waktu Tuhan memilih kita.

Mazmur 78:70-72, “Dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba; dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.  Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.”

Ada beberapa point yang dapat kita pelajari agar kita tidak lupa akan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Bagaimana Supaya Tidak Lupa:

  1. Belajar dari sejarah/pengalaman (Maz 78:1-72).

Maz 78:1-4, “Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.  Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.  Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.”

Tuhan berkata kepada Musa dan bangsa Israel untuk belajar dan sampaikan firman kepada anak-anak mereka agar jangan melupakan ajaran Tuhan.

ayat 11-19, “Mereka melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan-Nya kepada mereka.  Di hadapan nenek moyang mereka dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban, di tanah Mesir, di padang Zoan; dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka; didirikan-Nya air sebagai bendungan, dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang, dan semalam suntuk dengan terang api; dibelah-Nya gunung batu di padang gurun diberi-Nya mereka minum banyak air seperti dari samudera raya; dibuat-Nya aliran air keluar dari bukit batu, dan dibuat-Nya air turun seperti sungai.  Tetapi mereka terus berbuat dosa terhadap Dia, dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang kering.  Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.  Mereka berkata terhadap Allah: “Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?”

*) Lupa=lepas dari pada ingatan, tidak dipikirkan lagi, tidak sadar, lalai, tidak mengindahkan.

Firman Tuhan katakan jangan lupa memperkatakan Taurat Tuhan dan renungkanlah siang dan malam, dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan beruntung.

ayat 23-25, “sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.  Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.”

  1. Berusaha sungguh-sungguh (2 Pet 1:5-11).

2 Pet 1:5-10, “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.  Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.  Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.  Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.  Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.”

Kita berusaha dan mempunyai pilihan untuk melakukan dan memberikan yang terbaik.

  1. Perhatikan “waktu” memilih bagian yang terbaik (Luk 10:38-42).

Seperti halnya Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya, yaitu mendengar firman Tuhan, seringkali kita lupa dengan Tuhan karena terlalu sibuk dengan berbagai macam perkara.

  1. Fokus (berpusat), konsentrasi (keberanian, keteguhan, keuletan) & berhati-hati

(Ibr 12:1-4).

Kalau kita berfokus pada Tuhan bahwa mujizat akan terjadi maka itu akan terjadi dalam hidupmu.  Apabila kita fokus pada firman Tuhan, meski orang menjelekkan kita, kita tidak akan terpengaruh.  Berbahagialah orang yang fokus dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam.

  1. Bertindak hati-hati (Yos 1:7-9).

Tuhan berjanji kepada Yosua bahwa setiap tanah yang dipijak akan menjadi miliknya, seperti halnya Tuhan menyertai Musa begitu juga Tuhan akan menyertai Yosua, tetapi Yosua harus bertindak hati-hati.

Yos 1:7-9, “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.  Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.  Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu?  Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”

  1. Disiplin (seorang petani, prajurit, olahragawan; 2 Tim 2:3-7).

Seorang petani sabar menanti hasilnya, seorang olahragawan selalu berlatih dan tidak sembarangan memukul, fokus untuk meraih piala, dan seorang prajurit tidak kuatir akan hidupnya tetapi mengikuti perintah komandan.

  1. Renungkan firman siang dan malam (Maz 1:1-3).
  2. Unity di dalam doa (Kis 4:24-35).

Kis 4:24&29-31, 24Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya, Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.  29Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.  30Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” 31Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani”

Pada waktu mereka berdoa bersama-sama, mereka penuh dengan Roh Kudus sehingga ada keberanian untuk memberitakan firman Allah.  Kadangkala di balik masalah itu ada rencana Tuhan, jadi jangan bersungut-sungut atau komplain dulu.  Dalam Roma 8:28 berkata Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah.

  1. Setia menolong orang lemah/miskin (Ams 21:13; 22:9; 28:27). Agar kita tidak pelit atau egois, mulailah menolong orang lain.
  2. Mengucap syukur dalam segala hal & berkorban (1 Tes 5:18).

Apa Yang Membuat Kita Lupa Akan Kebaikan Tuhan:

  1. Merasa nyaman/comfort zone (Dan 5:1-30; Ams 23:29-35).
  2. Kemalasan (Ams 19:15; 12:24; 26:14). Menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, suka menunda-nunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, hilang motivasi untuk melakukan pekerjaan.
  3. Kebodohan (Ams 16:22; 19:3).
  4. Masa bodoh, tidak berpikir panjang (1 Tim 3:1-4).
  5. Tidak sabar, memberontak (Bil 16:1-35).
  6. Mengandalkan kekuatan sendiri (Yer 17:56).
  7. Mulai hitung-hitungan (Mark 12:43-44). Jangan ukur Tuhan dengan uang.
  8. Kesombongan (Yak 4:6). Menghargai diri sendiri secara berlebihan, congkak, merasa paling hebat, dsbnya.
  9. Berubah setia/duniawi (Yak 4:4; Ams 24:1).

Ini adalah hal-hal yang membuat kita lupa akan kebaikan Tuhan.  Sebagai pelayan Tuhan kita harus hidup kudus, jangan sombong karena kita berasal dari debu tanah dan tetap rendah hati.

Jangan lupa sepanjang tahun 2017, kita sudah pernah ditolong oleh Tuhan, kita harus belajar dari pengalaman tersebut agar memasuki dan berjalan di tahun 2018 ini kita tidak melupakan kebaikan-kebaikan yang sudah Tuhan lakukan.

Biarlah di tahun 2018, tahun New Beginning, buang jauh-jauh keduniawian, kemunafikan, dan kita bertobat bersama-sama, berdoa bersama-sama maka kita akan melihat mujizat Tuhan dan berkat Tuhan yang berlimpah-limpah.  Amin.

 

Other posts in Monthly Theme:
JADILAH ORANG YANG RENDAH HATI (By. Ps. Nehemia L)

JADILAH ORANG YANG RENDAH HATI (By. Ps. Nehemia L)

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,”

Filipi 2:8-9

Setiap pesan Tuhan yang disampaikan itu untuk mengingatkan kita, apalagi kita sebagai pengerja melayani Tuhan, dan bulan lalu kita mendapat pesan Tuhan bahwa kita harus setia, dan untuk setia ada harga yang harus dibayar. Untuk bulan November ini pesan Tuhan adalah Jadilah Orang Yang Rendah Hati.

Fil 2:1-11, “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”

Sebagai hamba Tuhan, kita harus penuh dengan Roh Kudus dan mempunyai roh seperti Elia yang harus berperang melawan nabi-nabi Baal (roh-roh jahat di udara).

Di Eropa kekristenan sudah sangat mundur, gereja-gereja banyak dijual dan diubah menjadi bioskop dan lain sebagainya, dan orang-orang yang datang ke gereja pun hanya orang-orang yang sudah tua sedangkan anak mudanya tidak ada yang mau datang beribadah ke gereja. Hidup mereka penuh dengan tekanan dan stress dikarenakan juga pajak yang sangat tinggi, dan itu semua membuat mereka semakin individualisme dan tidak memperhatikan orang lain. Seperti yang dikatakan dalam firman Tuhan menjelang hari-hari terakhir, kasih kebanyakan orang menjadi semakin dingin, dan itu sedang terjadi.

Pesan Tuhan yang diberikan setiap bulan itu adalah tuntunan bagi kita seperti tiang awan dan tiang api yang menuntun kehidupan kita, karena pada akhir zaman akan datang masa yang sukar.

2 Tim 3:1-5, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Tuhan katakan kepada kita agar rendah hati. Rendah hati mempunyai pengertian sebagai berikut:

  1. Rendah hati dalam bahasa Yunaninya itu adalah “Praios” (terjemahan bahasa Inggris: Meek) yang berarti juga lemah lembut.Seseorang yang menyerah kepada Allah atau ketergantungan total kepada Allah. Tuhan mau kita untuk rendah hati. Dalam Filipi dikatakan bahwa Tuhan Yesus mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai manusia dan Ia taat sampai mati. Rendah hati di sini artinya menyerah total kepada Tuhan, tanpa Tuhan kita tidak bisa melakukan apa-apa.
  2. Orang yang rendah hati adalah orang yang mengandalkan pribadi Roh Kudus (Yoh 14:15-27) dan hidup yang mau dipimpin Roh Kudus (Rom 8:1-17).Kita yang berada di dalam Kristus, kita sudah dimerdekakan dan tidak lagi berada di bawah kutuk, kita sudah menjadi milik Kristus, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.

    Roma 8:1-5, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. ”

    Kita harus hidup dipimpin oleh Roh. Mengapa? Karena Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita (Rom 8:26-30).

    Roma 8:26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

    Roh Kudus yang tinggal di dalam kita yang akan memampukan dan menolong kita, menolong kita untuk berdoa, untuk berjalan dalam kekudusan dan mengerti kehendak Tuhan serta berharap kepada Tuhan.

    Mengapa kita harus mengandalkan Roh Kudus, karena Ia yang akan mengajarkan dan mengingatkan kita untuk berdoa dan baca Alkitab dan hidup dalam kekudusan.

    Yoh 14:15-16&25-26, “15Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. 25Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; 26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

    Kalau kita tidak hidup dipimpin oleh Roh Kudus maka kita akan terus hidup di dalam daging.

    Gal 5:17-26, “Sebab keingingan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.”

    Banyak orang tidak tahu bagaimana harus mengambil keputusan dalam hidupnya dan hidup dalam kebingungan. Karena itu kita perlu Roh Kudus untuk menuntun hidup kita, dimulai dari pagi hari meminta pertolongan dari Roh Kudus.

  3. Orang yang rendah hati adalah orang yang hidup dalam kejujuran (Ams 11:11; 16:17) dan dapat dipercaya (2 Tim 2:1-2).Orang yang jujur akan diangkat oleh Tuhan, jujur kepada Tuhan, jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada keluarga dan orang lain. Jujur artinya apa adanya dan tidak berbohong. Untuk kita melayani Tuhan, kita harus jujur, jujur juga dalam perkataan.
  4. Orang yang rendah hati tidak melupakan Tuhan. (Ul 8:11; 17-18).Ulangan 8:11&17-18, 11“Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;” 17Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. 18Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”

    Kita diberkati karena kekuatan Tuhan, kita ditolong karena kekuatan Tuhan, jadi hati-hatilah dalam hidupmu, jangan lupakan Tuhan, kita harus memiliki pikiran yang sudah diperbaharui. Tuhan membenci dan menentang orang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati. Tidak ada yang hebat, yang hebat cuma Tuhan Yesus! Amin.

 

Other posts in Monthly Theme:
JADILAH ORANG YANG SETIA (By Ps. Nehemia L.)

JADILAH ORANG YANG SETIA (By Ps. Nehemia L.)

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.  Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” 

Yohanes 15:16 

Pesan Tuhan untuk bulan Oktober ini adalah: Jadilah Orang Yang Setia.  Banyak orang ikut Tuhan tetapi di tengah jalan ia kecewa dan putus asa, akhirnya ia tinggalkan Tuhan dan lari dari Tuhan.  Meski kita tidak setia tetapi Dia adalah Allah yang setia.  Ada harga yang harus kita bayar untuk setia. 

2 Tim 2:1-13, “Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.  Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.  Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.  Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.  Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.  Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.  Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.  Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.  Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.  Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.  Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” 

Ada kesaksian dari jemaat di New Hampshire yang sedang mengurus surat asylum, di mana mereka juga harus melapor diri setiap tahunnya, dan ada beberapa ratus orang yang mengurus surat asylum-nya tidak diterima.  Saya menghimbau mereka agar doa puasa Esther selama 3 hari, lalu pada hari minggu saya berangkat ke Israel dan tetap mendoakan mereka.  Kemudian pada waktu saya kembali mendengar kabar bahwa mereka harus tetap pulang pada hari Rabu, dan saya katakan kepada mereka: “Kita harus fight sampai titik darah penghabisan!”  Lalu pada hari Selasa tiba-tiba ada sidang dari para pengacara Indonesia, di mana hasilnya mengatakan bahwa dari daftar nama-nama orang Indonesia yang akan dipulangkan itu, Hakim memutuskan tidak ada satupun dari mereka yang boleh dipulangkan.  Tuhan Yesus baik! 

Jemaat dari New Hampshire yang tadi mau dipulangkan ke Indonesia ini, suami isteri yang setia melayani Tuhan dan setia berdoa.  Saya tahu lewat 2 orang ini, seperti persembahan sulung, maka 70 orang Indonesia yang lain diselamatkan.   

Apa itu setia?  Setia = Berpegang teguh (pada janji, pendirian); Tetap teguh hati (dalam persahabatan). 

Kenapa kita harus setia (Yoh 15:16); Tuhan yang memilih kita, Tuhan yang menetapkan kita untuk menghasilkan buah. 

Yoh 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.  Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” 

Ini adalah ayat yang saya pegang pada waktu mau menjadi hamba Tuhan fulltime karena saya sempat ragu.  Jadi meski berada dalam tantangan dan masalah, ayat ini yang menguatkan saya bahwa Tuhan yang telah memilih saya dan Tuhan juga yang telah memilih kamu. 

Bagaimana untuk kita supaya setia? 

  1. Fokus pada pengorbanan Kristus (Ibr 12:1-4). 
  2. Tabah pada waktu diproses (2 Kor 4:22-29). 
  3. Setia pada perkara-perkara kecil (Mat 25:23). 
  4. Ukuran yang kamu pakai akan diukurkan kepadamu (Mat 7:2). 

Pada waktu saya di Bethlehem dan masuk melihat-lihat ke sebuah toko, kemudian Tuhan menyuruh saya untuk membeli sebuah mahkota duri, dan karena saya sedang melihat modelnya, tidak sengaja tertusuk dengan durinya yang membuat sekujur tubuh saya ikut merasakan sakitnya, mengingatkan saya akan pengorbanan Kristus. 

Ibr 12:1-4, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengeliling kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.  Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.  Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.”   

Kita tidak usah kuatir, Tuhan pasti bela anak-anak-Nya, dan pada waktu kita diproses tetap tabah.  Yang harus selalu kita ingat bahwa kita ini melayani karena anugerah Tuhan. 

Mat 25: 23, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.  Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” 

Kita harus ingat baik bahwa penderitaan yang kita alami sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang sudah Tuhan sediakan untuk kita, jadi tetap setia dalam hal-hal kecil, baik dalam melayani dan berdoa, baik dalam skala rumah tangga atau pelayanan, dsbnya.  Tidak usah kuatir kalau Tuhan yang suruh pasti Tuhan akan menyertai. 

Kenapa harus setia? 

  1. Tidak ada rencana-Mu yang gagal (Ayub 42:2). 
  2. Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan (Kej 50:20). 
  3. Tidak berkesudahan kasih setia-Nya Tuhan. 
  4. Tak habis-habisnya rahmat-Nya baru setiap pagi. 
  5. Besar kesetiaan-Mu (Ratapan 3:22-23). 

Masih ingat kisah Ayub yang tetap setia dan kisah Yusuf, meski ia dijual dan masuk penjara tetapi ia tetap dapat mengatakan kepada saudara-saudaranya meskipun kamu mereka-rekakan yang jahat tetapi Allah mereka-rekakan yang baik. 

Kej 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” 

Allah mereka-rekakan yang baik untuk kita, tugas kita adalah setia, setia memberi dan menabur, Tuhan kita itu Tuhan yang hidup. 

Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” 

ayat 31-36, “Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.  Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.  Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.  Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi, atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?” 

Kalau kita diperlakukan tidak adil, mempunyai masalah dalam rumah tangga, atau kita sedang dalam pergumulan, masakan Tuhan tidak melihatnya?    

Gereja ini bisa tetap ada sampai sekarang, karena ada orang-orang yang setia, setia berdoa dan setia melayani.  Kenapa kita mesti kecewa, putus asa dan meninggalkan Tuhan?  Mujizat atau jawaban doa ada di depan mata kita, karena Tuhan melihat semuanya.  Karena itu tetap setia!  Amin. 

 

Other posts in Monthly Theme:
KASIHNYA BEGITU BESAR BAGI KITA by Ps. Nehemia L.

KASIHNYA BEGITU BESAR BAGI KITA by Ps. Nehemia L.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” 

Yohanes 3:16 

 

Waktu kemarin saya berpuasa, saya mendengar firman dari Yohanes 3:16.  Tuhan mau mengingatkan tentang kasih-Nya kepada kita, kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita, semua karena kasih dan anugerah Tuhan.   

Yoh 3:5-17, Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.  Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.  Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”  Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”  Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?  Aku berkata kepadamu sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.  Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?  Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.  Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.  Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” 

Pada waktu Nikodemus bertanya pada Yesus tentang kelahiran baru, ia tidak mengerti bagaimana mungkin orang dapat dilahirkan kembali kalau ia sudah tua. 

Banyak dari kita seringkali merasa tidak kuat dalam hidup ini karena masalah dan tantangan, tetapi pada saat kita mendengar pesan dan tuntunan dari Tuhan, seperti ada kekuatan baru lagi.  Kita harus banyak berdoa, mengerti tentang pujian dan penyembahan, dan melakukannya dengan iman. 

Kenapa Kita Harus Mengasihi: 

  1. Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8).
  2. Di dalam kasih tidak ada ketakutan (1 Yoh 4:18). 
  3. Di dalam kasih tidak ada penyesatan (1 Yoh 2:10). 
  4. Karena kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Pet 4:8). 

Saat ini Amerika sedang mengalami goncangan, barusan kita mendengar badai yang menimpa di Texas, Houston.  Kita berdoa untuk Amerika agar melalui goncangan yang dialami ini, Amerika mengalami lawatan Tuhan.   

Cara Tuhan berbicara kepada manusia melalui masalah-masalah inti/pusatnya, agar manusia tahu bahwa Tuhan itu ada, dan kita sebagai orang percaya tidak usah takut dengan apa yang terjadi di sekeliling kita. 

Mat 24:3-14, Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia.  Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”  Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.  Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.  Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.  Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan.  Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.  Akan tetapi  semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.  Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.  Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.  Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.  Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.    

Di Alkitab dikatakan keadaan manusia di akhir zaman bahwa kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.  Biarlah kita sebagai pelayan Tuhan mempunyai roh yang menyala-nyala dan kasih kita kepada Tuhan itu lebih lagi. 

Kasih Daud kepada Tuhan itu luar biasa dan bisa kita lihat di dalam kitab mazmur sebagian besar ditulis oleh Daud.  Seperti Daud berkenan kepada Tuhan pada zamannya, meski dia jatuh dalam dosa tetapi ia cepat minta ampun kepada Tuhan.  Tuhan juga mau memakai kita pada zaman ini. 

Wahyu 2:1-7, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu.  Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.  Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!  Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.  Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.  Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.  

Kalau sampai kita kehilangan kasih mula-mula, berarti kita sudah jatuh begitu dalam, mulai ada ketakutan dan kekuatiran.  Karena itu pesan Tuhan bulan ini untuk mengingatkan betapa besar kasih-Nya, pengorbanan dan anugerah-Nya kepada kita.  Dan kalau kita tidak mau bertobat maka kita akan jatuh dan semakin jauh dari Tuhan. 

Bagaimana supaya di akhir zaman ini selain kita mengasihi Tuhan, kita juga memiliki roh yang menyala-nyala, dan hidup kita akan diproses oleh Tuhan. 

Apa Yang Harus Dilakukan Saat Ini?  (1 Raja 18:20-46) 

  1. Menantang nabi-nabi Baal untuk mendatangkan api dari Tuhan (ayat 25-29). 
  2. Memperbaiki mezbah Tuhan yang sudah runtuh (ayat 30); Penyembahan kita; Apakah gereja Tuhan fokus pada penuaian jiwa-jiwa, atau fokus pada popularitas dan uang? 
  3. Mendirikan mezbah dari 12 batu (12 suku) = Unity; Kunci terjadinya penuaian jiwa besar-besaran (ayat 31-32). 
  4. Memotong lembu sebagai korban (ayat 33).  Tuhan mau kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang terbaik bagi Tuhan (Roma 12:1). 
  5. Menyiram dengan air yang sangat banyak (ayat 34).  Air sangat mahal karena dalam kekeringan (harga diri, kesombongan, uang, harta, kepahitan, pengampunan). 
  6. Elia berdoa kepada Tuhan, tiba-tiba api Tuhan turun menyambar habis korban Elia (ayat 36-39). 

1 Raja 18:20-29, Elia di gunung Karmel. 

“Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.  Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?  Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.”  Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.  Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.  Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api.  Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.  Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN.  Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!”  Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!  Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.  Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.  Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!”  Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab.  Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.  Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah?  Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.”  Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.  Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.” 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan menghadapi nabi Baal (roh-roh jahat di udara), seperti nabi Elia yang menghadapi nabi-nabi Baal itu.  Elia sedang mendemonstrasikan bahwa Allah yang ia sembah itu Allah yang hidup dan ajaib.  Kita akan menghadapi peperangan rohani setiap hari, karena itu setiap hari kita harus ambil dan pakai perlengkapan senjata Allah. 

ayat 34-39, “Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!”  Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!”  Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya.  Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!”  Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air.  Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.  Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.”  Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya, ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah!  TUHAN, Dialah Allah!” 

Ini berbicara bahwa air itu mahal karena dalam masa kekeringan; sama seperti harga diri dan kesombongan itu mahal, mungkin kita tidak bisa atau sulit melepaskan pengampunan sehingga ada kepahitan dan iri hati.  Semua yang mahal itu harus diberikan kepada Tuhan.   

Sebagai pelayan Tuhan kita harus ada doa, pujian dan penyembahan, setiap hari mendirikan mezbah secara unity.  Tuhan mau kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang terbaik.  Dan kalau kita bisa bernafas, bisa bekerja dan melayani sampai hari ini, itu semua karena kasih dan anugerah Tuhan kepada kita.  Amin. 

 

Other posts in Monthly Theme:
TUHAN SUNGGUH KUPERCAYA By Ps. Nehemia L.

TUHAN SUNGGUH KUPERCAYA By Ps. Nehemia L.

Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.”   Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.”  Matius 8:13 

 

Pada waktu saya berdoa dan berpuasa untuk meminta pesan dari Tuhan, saya diperlihatkan gambar pelangi.  Dalam firman Tuhan, pelangi itu adalah tanda janji Tuhan kepada Nuh.  

Kej 9:8-17, Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: “Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.  Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.”  Dan Allah berfirman: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:  Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.  Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.  Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.  Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.” 

Kalau kita percaya kepada Tuhan maka kita juga percaya bahwa semua janji-janji Tuhan pasti digenapi dalam hidup kita. 

Ada sebuah kisah seorang ibu yang membawa anak laki-lakinya yang mempunyai 26 macam penyakit ke acara seminar KKR di Birmingham. Anak ini terlahir buta, tuli dan bisu, kedua tangannya cacat dan siku tangannya menempel dengan kakinya.  Selama KKR berlangsung itu tidak ada perubahan pada anaknya, sehingga ibu ini berkata kepada Evangelist R.W. Schambach kalau ia harus pulang karena uang yang dibawanya sudah hampir habis, hanya tersisa $20.  Tetapi ia menahan ibu ini untuk tinggal malam itu karena ada hamba Tuhan A.A.Allen akan datang melayani, akhirnya ibu dan anak ini tidak jadi pulang.  Lalu hamba Tuhan Allen menantang setiap orang yang hadir untuk menabur bagi pekerjaan Tuhan, persembahan iman yang belum pernah diberikan agar Tuhan membuat mujizat dalam hidup mereka.  Lalu ibu ini menaruh uang $20 miliknya ke dalam kantong persembahan itu.  Kemudian hamba Tuhan ini berkata ia mendapat penglihatan bahwa: Ia berada di dalam sebuah rumah sakit, ada bayi dan anak-anak menangis, dan saya melihat dokter dan seorang bayi lahir, di mana bayi ini mempunyai 26 macam penyakit, dan dokter mengatakan bahwa bayi ini tidak akan bertahan sampai usia 1 tahun.  Lalu hamba Tuhan ini berkata: Bawa kemari anak itu! Tuhan akan memberikanmu 26 mujizat!  Dan ibu ini berlari maju ke depan serta memberikan anaknya kepada hamba Tuhan tersebut untuk didoakan.  Pada waktu berdoa tiba-tiba lidah anak ini yang tadinya keluar, masuk ke dalam dan kembali ke tempatnya, dan matanya yang tadi berputar mulai berhenti, Tuhan menyembuhkan matanya, begitu juga dengan pendengarannya, dan terdengar suara dari tulang-tulangnya dan kaki dan tangannya mulai normal dan anak ini bisa berlari.  Mujizat masih ada! 

Setelah selesai KKR, orang-orang datang bersalaman dengan ibu ini dan memberikan uang kepadanya.  Bukan hanya anaknya disembuhkan tetapi juga Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah.  Apa yang kita tabur pasti akan kita tuai. 

Kita tidak usah kuatir akan masa depan karena Tuhan yang akan menyertai kita, tetapi ada hal-hal yang membuat kita hilang percaya kepada Tuhan. 

Hal-hal apa yang membuat hilangnya kepercayaan kepada Tuhan: 

  1. Tidak sabar dan berlaku bodoh (1 Sam 13:11) Pada waktu Saul menjadi raja, dia tidak sabar dan tidak menunggu Samuel untuk melakukan persembahan kepada Tuhan,  sehingga posisi rajanya akan diambil Tuhan karena kebodohannya.  Dalam melayani kita harus sabar dan tidak perlu emosi. 
  2. Kesombongan (Amsal 6:16-19). Dalam kita melayani jangan sombong karena kita membutuhkan orang lain, dan dari sejak kita lahir sampai mati membutuhkan orang lain. 
  3. Ketidaktaatan (Roma 2:8). 
  4. Timbul keragu-raguan dalam hati (Luk 24:38). Keragu-raguan:  Dalam keadaan tidak tetap hati mengambil keputusan, dalam keadaan bimbang atau tidak stabil mengambil keputusan.  Contohnya: Thomas, murid Yesus. 

1 Kor 12:12-18, Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.  Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.  Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.  Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?  Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?  Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran?  Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?  Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakinya.” 

ayat 24-26, “Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.  Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.  Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”  

Kita adalah satu tubuh, satu keluarga berada di dalam satu payung, dan yang namanya keluarga pasti ada masalah dan ribut,  tetapi justru kalau ada masalah itu diatasi, karena besi menajamkan besi dan manusia menajamkan sesamanya. 

Kenapa Kita Harus Percaya: 

  1. God is Real (Maz 139:1-17).
  2. Dia Tuhan, Maha tahu, Maha hadir, Maha kuasa (Kel 3:14; Wahyu 21:5-6). 
  3. Tidak pernah berdusta (Bil 23:19). 
  4. Semuanya telah digenapi; Janji-Nya dipenuhi (Yos 23:14; Hosea 6:3). 

Yosua 23:14, Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana.  Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi.  Semuanya telah digenapi bagimu.  Tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.” 

Tidak ada satupun janji yang tidak Tuhan tepati, semuanya digenapi.   Janji Tuhan adalah Ia merancangkan masa depan yang penuh harapan dan damai sejahtera untuk kita dan bukan rancangan kecelakaan. 

Siapa Orang Yang Dapat Dipercaya: 

a.) Orang yang lembut hati (Bil 12:3; Mat 5:5). Musa dikatakan orang yang paling lembut hatinya di muka bumi sehingga ia dipakai Tuhan.  Tuhan bukan mencari orang yang sempurna tetapi orang yang hatinya lembut dan mau dipakai. Lembut: lunak, halus dan mudah dibentuk, baik hati, halus budi bahasanya (santun), tidak bengis dan tidak pemarah. 

b.) Berani ambil “resiko” (Luk 1:38) Contoh lain adalah Maria, ibu Yesus.  Pada waktu malaikat datang dan mengatakan bahwa ia akan mengandung dan Maria berkata bahwa ia belum bersuami, tetapi ia mau mengambil resiko. 

Luk 1:37-38, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”  Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” 

Dalam kita melayani Tuhanpun ada resiko tetapi payung perlindungan Tuhan akan melindungi kita dan Tuhan berkata bahwa Tuhan sekali-kali tidak akan meninggalkan kita dan akan menyertai kita sampai akhir zaman. 

c.) Orang yang benar dan menuruti firman Tuhan (Luk 1:6). 

d.) Orang yang berkorban (Luk 7:5). 

Luk 7:4-5, “Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” 

Seperti perwira ini selalu membantu pembangunan rumah ibadat orang Yahudi dan ia berkata kepada Tuhan cukup katakan sepatah kata  makanya hambanya akan sembuh, dan Tuhan Yesus sampai berkata bahwa iman sebesar ini belum pernah Aku jumpai pada bangsa Israel. 

Siapa orang yang dapat dipercaya?  Orang yang bisa berkorban.  Tuhan tahu apa yang sudah kita berikan dan korbankan untuk Tuhan.  

Bagaimana Supaya Terus Percaya: 

    1. Focus; Mata yang tertuju kepada Yesus (Ibr 12:2-4). Kita melakukan dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang dengan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia. 
    2. Never Forget; Kebaikan/Pengalaman dengan Tuhan (1 Sam 17:32-37). Pada waktu Daud menghadap Goliat, meski ia kecil tetapi ia tahu bahwa ada Roh Tuhan yang di dalamnya yang akan mengalahkan Goliat.  Ia berkata Tuhan yang telah melepaskannya dari cakar singa dan beruang, Dia juga yang akan melepaskannya dari tangan orang Filistin itu.  Goliat datang dengan tombak dan lembing tetapi Daud mendatanginya dengan nama Tuhan semesta alam, Allah barisan Israel. 
    3. Strong Commitment; Pelayanan dan rencana Tuhan (Rut 1:15-18). Rut mempunyai komitmen yang kuat, pada waktu Naomi hendak pulang ke kampung halamannya, bahkan Rut berkata kepada Naomi: Ke mana engkau pergi, ke situ juga aku pergi, bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana. 
    4. Pray & Fasting; Tanpa keraguan (Mat 17:21). Kisah tentang orang yang sakit ayan, dan murid-murid Yesus bertanya mengapa mereka tidak dapat menyembuhkannya, dan Yesus menjawab jenis ini hanya bisa dengan berdoa dan berpuasa. 
    5. Give Thanks; Apa yang engkau miliki & dalam segala hal (1 Tes 5:18). Bersyukur dengan apa yang ada pada kita, masing-masing kita memiliki talenta yang Tuhan berikan, dan apa yang kita miliki berikan itu kepada Tuhan, maka percayalah kepada Tuhan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.  

Kita pernah ditolong oleh Tuhan, pernah disembuhkan oleh Tuhan, pernah diberkati,  doa kita dijawab dan kita mengalami banyak mujizat dari Tuhan.  Tuhan yang sama juga akan menolong kita hari ini.  Amin. 

Other posts in Monthly Theme:
HIDUPLAH BIJAKSANA (by Ps. Nehemia L)

HIDUPLAH BIJAKSANA (by Ps. Nehemia L)

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” 2 Timotius 3:16

Bulan Juli ini Pesan Tuhan adalah: Hiduplah Bijaksana.  Tuhan mau apa yang dikatakan dalam firman Tuhan ini menjadi rhema dalam hidup kita, dan dikatakan beberapa kali di sini “sebagai contoh bagi kita” karena Tuhan tidak mau itu terjadi kepada kita.

1 Kor 10:1-13, “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.  Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.  Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.  Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.  Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.”  Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.  Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.  Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.  Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.  Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebih kekuatan manusia.  Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.  Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Setiap hari berdoa minta hadirat Tuhan dalam hidup kita, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari.  Tuhan mau kita pandai dan bijaksana dalam hidup ini, karena yang namanya hidup selalu akan ada tantangan.

Tiga Hal Untuk Membuat Hidup Lebih Baik:

  1. Personality.  Mengenal siapa kita di mata Tuhan dan pribadi kita, bahwa kita sangat berharga di mata Tuhan dan mempunyai nilai, sudah ditebus dengan harga yang mahal.
  2. Community.  Menolong orang lain dan komunitas sekitar kita, dan memberitakan Injil.
  3. Life.   Mempunyai prioritas dan Tuhan yang menjadi utama dalam hidup kita.

Jadikan Tuhan yang utama dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan (Maz 1:1-3):

  • Tidak peduli bagaimana perasaan anda hari ini. Bangun, berpakaian dan keluarlah (bekerja, berdoa, melayani, dll).
  • Berterimakasihlah kepada Tuhan.

Jangan Pernah Batasi Kuasa Tuhan (Bil 14:15-16).

Pada waktu Musa mengutus 12 orang pengintai termasuk Yosua dan Kaleb, di mana kota yang mereka intai itu ada orang Enak yang tinggi besar yang harus dikalahkan.  Dan ke-10 pengintai berkata kita ini seperti belalang di mata mereka, sedangkan Yosua dan Kaleb percaya bahwa Tuhan akan menyertai mereka untuk mengalahkan musuh.

Bil 13:30-33, “Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”  Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.”  Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.  Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.”

Bil 14:6-9, “Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.  Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.  Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis.  Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”

Dari firman Tuhan yang kita baca di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah jangan batasi kuasa Tuhan.  Karena dalam hidup kita pasti ada tantangan dan masalah besar yang harus kita hadapi (Orang Enak), tetapi apakah kita bisa tetap mempunyai keyakinan dan percaya bahwa Tuhan menyertai dan pasti menolong hidup kita.

Ada tiga macam orang dalam hidup:

  1. Orang yang membuat kejadian.
  2. Orang yang sekedar menonton.
  3. Orang yang sekedar bertanya-tanya: Ada apa?

Kita termasuk orang yang bagaimana?  Apakah yang membuat kejadian atau hanya penonton saja yang hanya bisa berkomentar?

Kalau kita adalah orang-orang yang membuat kejadian maka kitalah yang pertama kali akan melihat pertolongan Tuhan dalam hidup kita, tetapi kalau hanya penonton hanya bisa bersungut-sungut/complain, dan juga jangan jadi orang tipe ketiga yang hanya bisa bertanya: Ada apa?

Beberapa hal yang dapat kita pelajari:

  • Mencegah lebih baik dari pada mengobati; Kesehatan, belajar, bisnis, dll (Bil 14:6-9).
  • Mencegah lebih murah dari pada mengobati.
  • Mencegah lebih ringan dari pada mengobati.
  • Mencegah lebih sebentar dari pada mengobati.

Dalam hidup harus selalu ada cek dan ricek, jangan sampai sudah parah baru bertobat, lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Perbuatan daging telah nyata (Gal 5:19-21):

  • Tato (Ul 14:1-2; Im 19:28; 1 Raja18:28)

Ul 14:1-2, “Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menorah-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi.”

1 Raja 18:28, “Maka mereka memanggil lebih keras serta menorah-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.  Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.  Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: “Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya.  Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.”

  • Mabuk (Ef 5:18; Dan 5:1-3; 24-30)
  • Rokok (1 Kor 6:19-20)
  • Kikir (1 Kor 6:9; 5:11)
  • Percabulan (1 Kor 10:8)

Tubuh ini adalah Bait Allah, jangan kita merusaknya baik dengan tato maupun rokok, mabuk, percabulan, dll.  Jadilah pandai, hidupmu adalah anugerah dari Tuhan.

Gal 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya.  Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

1 Kor 10:23, “Segala sesuatu diperbolehkan.”  Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.  “Segala sesuatu diperbolehkan.”  Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.”

Sebelum kita melakukan segala sesuatu, kita tanya dulu apakah yang akan kita lakukan itu berguna dan membangun?  Jadi perlu kedewasaan untuk membuat keputusan dan berkata: “Tidak” kepada dunia dan dosa, karena tubuh kita adalah Bait Allah dan hormat kepada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita dan yang juga menjadi Penolong kita.

Fil 3:7, “Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku sekarang kuanggap rugi karena Kristus.”

Orang yang pintar dan bijaksana mampu menatap masa depan (Roma 8:18; Ibrani 12:2).  Pintar dalam mengatur waktu, uang, dll.

Tidak ada seorangpun yang bisa buat pohon.  Tetapi jika tanam benih dari setiap pohon di tempat yang subur, maka di masa yang akan datang kita akan mendapatkan sebuah pohon bersama dengan buahnya.

Mulai hari ini jadilah pandai dan jangan pernah batasi kuasa Tuhan dalam hidup!  Kita sedang melayani Tuhan di atas segala tuhan dan Raja di atas segala raja, maka Ia yang akan memberikan kita reward, terutama hidup kekal yang akan menjadi jaminan bagi hidup kita.  Amin.

 

Other posts in Monthly Theme:
BERTEKUN DALAM IMAN   By Ps. Nehemia L.

BERTEKUN DALAM IMAN By Ps. Nehemia L.

“Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Roma 14:23b

 

Pesan Tuhan bulan Juni adalah Bertekun Dalam Iman.  Sejak pelayanan di Papua, saya semakin mengerti arti kata unity.  Secara fisik, mungkin Team kami yang pergi ke Papua, tetapi secara rohani kita pergi bersama-sama.  Karena bukan hanya support secara financial yang saudara berikan tetapi juga doa dan iman percaya saudara menyertai kami.

Dengan unity, orang-orang yang terbeban dan sakit semuanya mengalami lawatan Tuhan, termasuk para hamba Tuhanpun dilawat Tuhan dan diurapi.  Itu adalah suatu kemenangan yang Tuhan berikan untuk kita, di mana kita menjadi berkat bagi jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan.

Kita berdoa untuk ke depannya akan lebih banyak lagi Team dari kita yang akan pergi melayani dan berdampak besar bagi banyak jiwa.

Ibrani 12:1-17, Nasihat supaya bertekun dalam iman.

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.  Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.  Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.  Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”  Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.  Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?  Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.  Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?  Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.  Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.  Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.  Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.  Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.  Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.”   

Minggu inipun kita menantikan pencurahan Roh Kudus, mengapa Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada kita?

Kis 10:1-2, “Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.  Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.”

Kornelius mendapat penglihatan agar memanggil Petrus datang ke rumahnya, di mana Petrus juga mendapat penglihatan tentang makanan.  Pada waktu Petrus di rumah Kornelius, ia berkhotbah dan ia berkata sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang, sehingga Petrus memberitakan Injil kepada keluarga Kornelius dan di tengah-tengah Petrus berkhotbah, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus.

Kis 10:34-46, “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.  Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.  Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.  Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.  Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.  Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.  Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang mati.  Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”  Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.  Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.”

Jadi di sini kita dapat belajar bahwa tidak cukup orang hanya saleh dan berbuat baik saja, tetapi kita harus dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus.  Karena itu di Kis 1:8 katakan bahwa kamu akan menerima kuasa apabila Roh Kudus turun atasmu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Allah Memberikan Seorang Penolong (Yoh 14:16-17; 26)

  1. Roh Kudus, Penghibur; Roh Kebenaran.
  2. Mengajarkan segala sesuatu, dan
  3. Mengingatkan

Yoh 14:16&26, 16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Dalam kita menjalani hidup akan banyak mengalami tantangan dan masalah karena itu kita perlu seorang penolong.

Tuhan memberikan kita waktu agar kita mempergunakannya dengan baik, belajar, memberi dan melayani dengan baik.  Terlebih bahagia kita memberi dari pada menerima, memberi adalah obat dari racun materialisme.

Roh Kudus datang agar hidup kita bersih dan kudus.  Jangan kita kotori hati dengan kepahitan, kekecewaan dan kekesalan yang kita alami, karena Roh Kudus tinggal di dalam hati kita, dan dari lubuk hati kita akan mengalir aliran air hidup.

Kamu Akan Menerima Kuasa (Kis 1:8; Mat 10:8)

  1. Menjadi saksi.
  2. Sembuhkan orang sakit.
  3. Bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta.
  4. Usirlah setan-setan.
  5. Kamu terima dengan cuma-cuma, berikan pula dengan cuma-cuma.

Kuasa Roh Kudus yang kita terima harus dimanifestasikan untuk menjadi dampak kepada orang lain.

Bagaimana Bisa Menerima Baptisan Roh Kudus?  (Kis 1:14; Yoh 8:37-39; Kis 2:1-4).

  1. Ada Kerinduan; Haus dan Lapar, dan Mau Dipenuhkan.
  2. Percaya dan Minta (Luk 11:9).
  3. Orang Percaya Berkumpul (Unity).
  4. Dengan Iman; Mereka Mulai Berkata-kata (Kis 2:4).

Luk 11:5-13, “Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.  Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.  Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.  Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” ”

Untuk setiap orang percaya yang mau dipenuhi oleh Roh Kudus harus ada kerinduan, hati yang haus dan lapar, percaya dan minta kepada Tuhan dengan iman.

Kis 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Apa Arti Berbahasa Roh (1 Kor 14:2)

  1. Tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.
  2. Tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya.
  3. Mengucapkan hal-hal yang rahasia.

1 Kor 14:2, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.  Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.”

Hal-hal yang rahasia seperti apa?  Contoh: Pada waktu kami mengadakan KKR di Papua, tiba-tiba seorang ibu di Amerika dibangunkan jam 5 pagi dan berdoa dalam roh, ternyata kami sedang mengalami kesulitan di Papua, karena dari Pemerintah meminta agar harus ada ijin dari Mabes Polri untuk mengadakan KKR di Papua tersebut.  Mungkin kita tidak mengerti bahasa roh itu tetapi Roh Kudus yang mengerti bahasa roh itu menolong kita yang berada di Papua.

Roma 8:26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Jangan melarang orang yang berkata-kata dalam bahasa roh (1 Kor 14:39b).

Untuk Apa Kita Berbahasa dan Berdoa Dalam Roh?

  1. Membangun diri kita di atas dasar iman yang paling suci (Yudas 1:20).
  2. Memberikan keberanian untuk memberitakan Injil (Kis 4:31).
  3. Memberikan kepekaan untuk mendengar suara-Nya (Kis 10:19-20).
  4. Memuliakan Allah (Kis 10:46).

Seperti pada waktu Petrus ditangkap dan semua orang percaya berkumpul dan berdoa bersama, dan setelah itu Petrus dilepaskan dari penjara oleh malaikat Tuhan.

Kis 4:31, “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

Kuasa Roh Kudus yang memberikan keberanian kepada kita dalam hidup, jangan takut soal masa depan, masa depan kita penuh dengan harapan, Dia yang akan menyertai dan mencukupi kebutuhan kita.

Kita harus mengerti bahwa pribadi Roh Kudus adalah pribadi yang manis, kita harus honor dan respect Roh Kudus, Dia adalah Penghibur dan Penolong yang diberikan untuk kita.

Roma 14:23b, “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.”

Dengan iman kita menerima minyak pengurapan, minyak itu berbicara tentang kekudusan, kita dikuduskan dan diurapi Tuhan, dengan iman kita percaya kita melayani Tuhan maka Tuhan akan memberkati kita, dengan iman yang sakit akan disembuhkan, dengan iman semua kebutuhan akan dicukupi, karena itu lakukan semuanya dengan iman.  Amin.

 

Other posts in Monthly Theme:

The Birth of Christ and The Cross of Christ

 

“And the angel said unto them, Be not afraid; for behold, I bring you good tidings of great joy which shall be to all the people: for there is born to you this day in the city of David a Saviour, who is Christ the Lord.” (Luke 2:10-11).

Today, Praying for you and family. Merry Christmas 2016. God bless

Other Posts:

 

Friends, let’s welcome…


God put us in a specific environment that will best allow us to shine with His light..Shine on!

“Let your light so shine before men,that they may see your good works and glorify your Father in heaven.”

(Matthew 5:16).

Other Posts: