Sekilas review :
Agar dapat hidup berpadanan dengan panggilan keselamatan tersebut, kita wajib bertumbuh dalam iman dan karakter.
- Tambahkan kepada iman kita kebajikan (virtue);
- dan kepada kebajikan pengetahuan (knowledge);
- kepada pengetahuan penguasaan diri (self-control)
Sambungan minggu ini :
1. kepada penguasaan diri ketekunan (perseverance)
Alkitab menerjemahkan kata ‘ketekunan’ dari Bahasa Yunani ‘upomonh’, yang artinya ketabahan, keteguhan, daya tahan. Ketekunan didefinisikan sebagai karakter yang tidak menyimpang dari tujuan; tetap setia walau berada dalam pencobaan dan penderitaan yang berat sekalipun.
Ketekunan bukanlah sesuatu yang dihasilkan secara instan tapi melalui proses ujian iman demi ujian iman. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun (Yakobus 1: 2-4).
Ketekunan membuat kita tetap fokus kepada Allah serta kehendak-Nya walau mengalami kesulitan, kegagalan atau tantangan. Orang yang tekun hatinya tidak bercabang. Ia mendisiplinkan dirinya untuk tetap hidup oleh iman (bukan tergantung pikiran/pengertian sendiri, perasaan, sikon atau apa kata orang lain); matanya hanya tertuju kepada Kristus.
Ketekunan merupakan karakter kedewasaan iman yang membuat kita menghasilkan buah-buah kebenaran. Tanpa ketekunan, kita tidak akan bisa berbuah matang dan tetap.
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (Lukas 8:15).
2. dan kepada ketekunan kesalehan (godliness)
Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh melalui pengenalan kita akan Kristus dan janji-janji-Nya yang berharga. Kesalehan maksudnya memiliki roh takut akan Tuhan, taat dan patuh kepada hukum-hukum serta kehendak-Nya. Kesalehan menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupannya.
Latih diri kita untuk hidup saleh dengan cara mempersembahkan roh, jiwa dan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah sebagai ibadah yang sejati.
Bertekun dalam kesalehan memberikan manfaat kekal, sebab kita akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal Tuhan.
Latihan badani terbatas gunanya tapi ibadah (NKJV : godliness) itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang (1 Timotius 4:8).
3. kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara (brotherly kindness), dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang
Meskipun seseorang memiliki karunia yang luar biasa, iman yang bisa memindahkan gunung atau memiliki seluruh pengetahuan tapi jika tidak mempunyai kasih maka ia sama sekali tidak berguna.
Kualitas kedewasaan seorang murid Kristus ditandai dengan iman yang bekerja dalam kasih : terhadap Allah, yang didemonstrasikan dengan taat kepada firman-Nya, dan terhadap orang lain, yang didemonstrasikan dengan tindakan seperti tertulis dalam 1 Korintus 13:4-7.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih itu bukan perasaan sayang atau cuma kata-kata saja. Kasih adalah tindakan yang rela berkorban. Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga harus mengasihi saudara-saudaranya. Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Dia. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:7-8).
PENUTUP
Iman yang dikaruniakan Allah sewaktu kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus dikembangkan agar bertumbuh menjadi iman yang dewasa, tangguh menghadapi segala keadaan terutama di masa sukar, dan memiliki kualitas yang mengalahkan dunia. Tetaplah kerjakan keselamatan kita dengan terus bertumbuh dalam iman dan karakter.
Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus (Efesus 1:15-20a)