PROSES SEORANG MURID (bagian 1)

Home / Weekly Message / PROSES SEORANG MURID (bagian 1)
PROSES SEORANG MURID (bagian 1)

Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (Matius 4:19-20)

PENDAHULUAN

Menjelang naik ke sorga, Tuhan Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi ke segala bangsa guna memberitakan Injil dan memuridkan orang-orang yang belum diselamatkan. Pemberitaan Injil ini penting karena menyangkut keselamatan kekal banyak orang. Jika para rasul tidak pergi dan memberitakan Injil, dunia tidak akan pernah mengenal Juruselamat, dan pada akhirnya mereka yang tidak percaya akan masuk ke dalam kebinasaan kekal.

ISI

Memberitakan Injil kepada dunia bukanlah perkara mudah, karena berita keselamatan melalui Yesus akan menyingkapkan bahwa apa yang orang-orang percayai selama ini tidaklah menyelamatkan. Hal ini sensitif karena akan menyinggung orang-orang yang meyakini kepercayaannya yang sudah lama.

Jauh sebelum mengutus, Yesus memanggil orang-orang untuk dimuridkan sebagai persiapan untuk menerima Roh Kudus. Murid-murid harus menjalani kehidupan dengan iman. Mereka diajarkan gaya hidup kerajaan Allah untuk mengenal pribadi dan kebenaranNya.
Secara garis besar, proses pemuridan mencakup tiga hal :

1. Menerima panggilan untuk mengikut Yesus.

Siapakah murid Kristus itu? Mereka adalah orang-orang dari berbagai latar belakang yang dipanggil untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus, diperlengkapi dengan firman dan diberi kuasa Roh Kudus untuk memberitakan Injil. Pada dasarnya menjadi murid Tuhan adalah suatu kehormatan. Tidak semua orang percaya mengerti hal itu, khususnya ketika masih baru mengiring Tuhan.

Banyak orang muda yang beranggapan bahwa menjadi murid Kristus adalah sesuatu yang mengekang dan membosankan karena banyak menekankan hal-hal batiniah. Pandangan itu tidak tepat, karena menjadi murid Kristus adalah kehidupan yang penuh dengan gairah kudus, yang akan membawa kepada kepuasan jiwa, damai sejahtera dan sukacita.

Setelah jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi hamba dosa (Yohanes 8:34). Dosa mengikat manusia dan membuat orang melakukan hal-hal buruk dan salah berulang-ulang sampai menjadi kebiasaan berdosa. Ketika percaya kepada Yesus, orang diselamatkan dan dilepaskan dari perhambaan dosa dan menjadi hamba Kristus (1 Korintus 6:19-20).

Sebagai hamba Kristus, kita perlu memiliki kebiasaan baru yang menyenangkan hati Sang Tuan. Untuk mengubah kebiasaan lama menjadi baru diperlukan proses yang disebut pemuridan. Pemuridan akan membawa gaya hidup/kebiasaan baru dalam kehidupan orang-orang yang melakukannya.

a. Tujuan Pemuridan

Pemuridan adalah cara yang Tuhan Yesus pakai dalam mempersiapkan murid-murid-Nya. Mereka dipanggil untuk melakukan suatu tugas yang besar yaitu pemberitaan kasih Tuhan yang menyelamatkan manusia dari dosa. Tuhan memanggil mereka untuk mengikut Dia dan diajar sehingga nantinya mereka akan mengalami perubahan hidup dan siap untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.

Sebagai murid, salah satu aspek yang penting adalah kapasitas manusia roh yang harus dipersiapkan agar dapat menjadi pribadi yang lembut hatinya sehingga mau diajar untuk taat melakukan perintah Tuhan. Pemberitaan Injil memerlukan orang-orang yang mau berjuang, bertahan dan terus maju di tengah tantangan dan perlawanan dari dunia.

b. Hakikat Pemuridan : perubahan dari dalam ke luar

Pada dasarnya orang sulit untuk berubah, terlebih lagi ketika usianya sudah dewasa dan berada pada posisi yang merasa benar. Orang tidak merasa perlu untuk berubah, karena merasa tidak melakukan hal yang keliru. Keadaan luar yang menekan dengan keras seringkali dapat menghasilkan perubahan pada seseorang, misalnya orang sadar bahwa olahraga itu penting untuk menjaga kesehatan tubuh, namun malas melakukannya sampai suatu saat jatuh sakit.

Dunia mengajar orang untuk hidup dari luar ke dalam, artinya hidup karena melihat. Impuls dari luar yang ditangkap panca indera kita dimasukkan ke dalam jiwa dan hati. Hal ini menyebabkan orang dikuasai oleh berbagai keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup yang sangat bertentangan dengan iman Kristen.

Akan tetapi jika seseorang mau dimuridkan, maka akan terjadi perubahan dari dalam ke luar dan pada akhirnya orang tersebut hidup sama seperti Yesus telah hidup (1 Yohanes 2:6). Ketika mendengar firman, seseorang akan memberi dua macam respon : percaya atau tidak percaya. Kadangkala jika firman yang didengar tidak sesuai dengan kehidupan atau keinginannya, maka orang bisa bergumul dengan firman tersebut, apakah akan mempercayai atau tidak. Mempercayai maksudnya menerima firman dengan iman (bukan dengan dasar pertimbangan melihat keadaan/kenyataan, pikiran, pengertian, atau perasaan sendiri).

Bersambung minggu depan …