“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:14)
PENDAHULUAN
Tanda-tanda kedatangan Kristus dan tanda kesudahan dunia seperti yang ditulis dalam Matius 24:3-12 sedang digenapi. Dunia sedang dihantam oleh berbagai krisis global, bencana alam, perang, kebrobrokan moral, dsb. Agar bangsa-bangsa khususnya USA mengalami lawatan Tuhan, maka yang harus dipulihkan lebih dulu adalah kita, orang percaya.
ISI
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Taw. 7:13-14).
Pemulihan harus didahului dengan pertobatan. Pemulihan suatu bangsa tidak akan terjadi dengan dikeluarkannya undang-undang baru, atau dengan terpilihnya partai tertentu untuk duduk dalam pemerintahan. Pemulihan tidak terjadi dengan hadirnya orang-orang pandai/hebat yang memberikan karya terbaik mereka. Pemulihan hanya terjadi jika orang percaya mengaku dosanya, berdoa, mencari wajah Tuhan dan sungguh-sungguh bertobat. Tuhan bukan hanya memulihkan hidup kita, tapi juga kota dan bangsa di mana kita tinggal.
Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. (1 Pet. 4:17a).
Dua hal yang menjadi kunci terjadinya pemulihan dan kesembuhan adalah :
1. Kerendahan hati.
Merendahkan hati di hadapan Tuhan adalah sikap hati yang hormat dan takut akan Tuhan serta tunduk pada otoritas dan perintah-Nya. Sadar bahwa di luar Kristus, kita tidak bisa berbuat apa-apa, tidak memiliki apa-apa, dan tidak tahu apa-apa. Kerendahan hati memiliki sifat lemah lembut, artinya mudah dikoreksi dan dibentuk (menyangkal diri dan pikul salib). Orang yang rendah hati bisa menerima kenyataan dengan ucapan syukur tanpa harus menyalahkan Tuhan atau orang lain.
Merendahkan hati di hadapan sesama manusia adalah sikap saling mengedepankan kepentingan orang lain/bersama, tidak mencari kepentingan diri sendiri atau pujian yang sia-sia (Filipi 2:3; Ef. 2:3-4). Tidak saling menuntut tapi saling melayani; tidak saling menyalahkan tapi saling mengaku dosa dan mengampuni.
Kerendahan hati bukanlah suatu kelemahan melainkan kekuatan. Orang yang rendah hati tidak perlu menyangkali talenta, karunia dan potensi yang dimilikinya. Dia mengerti bahwa itu harus digunakan untuk melayani kehendak Tuhan dan kepentingan sesama. Pride is about my glory; humility is about God’s glory.
Waspadai bentuk kesombongan yang berwajah kerendahan hati (kerendahan hati palsu), misalnya mengasihani diri sendiri, rendah diri, kecewa terhadap diri sendiri, dsb. “Humility is not thinking less of yourself, it’s thinking of yourself less.” (C.S. Lewis)
Sering kali kita tidak menyadari kesombongan diri karena memang hanya Roh Kudus yang bisa menyingkapkannya bagi kita. Jika Roh Kudus sudah menyingkapkan kesombongan kita, jangan cari pembenaran diri/berdalih tapi belajarlah meresponi teguranNya dengan kerendahan hati dan kejujuran.
2. Pertobatan
Dalam bahasa Yunani pertobatan adalah metanoia. Meta berarti berbalik, berubah secara mutlak. Noia berarti akal budi atau pikiran. Pertobatan bukanlah sekedar kata-kata penyesalan di mulut lalu minta ampun kepada Tuhan. Pertobatan adalah menyadari dan mengakui dosa/kesalahan kita, lalu berbalik kepada Tuhan dengan menyeleraskan pola pikir, akal budi, sikap hati dan cara hidup sesuai dengan perintahNya. Manusia lama ditanggalkan, manusia baru dikenakan dengan cara membarui roh dan pikiran sesuai dengan firman Tuhan.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17)
“yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:22-24).
PENUTUP
Kesombongan membuat kita tidak bisa datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati dan ucapan syukur. Kesombongan membuat kita tidak bisa melihat kesalahan sendiri (tidak bisa bertobat) dan menghalangi terjadinya pemulihan/kesembuhan. Kesombongan mendahului kejatuhan, kesombongan membuat kita tetap hidup dalam ikatan; kesombongan membuat kita semakin jauh dari berkat.
Hari-hari ini, Api Roh Kudus sedang turun atas orang percaya untuk membersihkan, memurnikan dan menyatakan kemuliaan Tuhan yang semakin besar. Oleh sebab itu buang kesombongan dan gengsi; belajarlah merendahkan hati dan hidup dalam pertobatan agar mengalami berkat pemulihan/kesembuhan – baik di hidup kita, maupun kota dan bangsa tempat kita tinggal.
Latest posts:
- LIMA ATRIBUT ALLAH YANG MENJADI TELADAN BAGI ORANG PERCAYA (bagian 1) (9/27/2024)
- A NEW BEGINNING (bagian 3) (9/19/2024)
- A NEW BEGINNING (bagian 2) (9/13/2024)
- A NEW BEGINNING (bagian 1) (9/7/2024)
- MELIHAT PENDERITAAN DARI CARA PANDANG KEBENARAN (bagian 2) (8/30/2024)
- MELIHAT PENDERITAAN DARI CARA PANDANG KEBENARAN (bagian 1) (8/23/2024)
- SUKACITA KARENA TUHAN ADALAH KEKUATAN DAN PERLINDUNGAN (8/17/2024)
- SUMBER SUKACITA YANG SEJATI (8/10/2024)
- MEMULIAKAN ALLAH MELALUI KOMUNITAS/MASYARAKAT (8/2/2024)
- MEMULIAKAN ALLAH MELALUI PELAYANAN DAN PEKERJAAN (7/26/2024)