TUHAN MEMBERIKAN BANGSA-BANGSA SEBAGAI MILIK PUSAKA KITA

Home / Monthly Theme / TUHAN MEMBERIKAN BANGSA-BANGSA SEBAGAI MILIK PUSAKA KITA
TUHAN MEMBERIKAN BANGSA-BANGSA SEBAGAI MILIK PUSAKA KITA

PENDAHULUAN

Saat mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, hati kita dipenuhi sukacita dan roh yang menyala-nyala untuk melayani Dia. Namun setelah sekian lama mengikut Tuhan, kejenuhan mulai menggantikan sukacita.  Apalagi saat tantangan hidup semakin berat dan iman mulai goyah kita akan cenderung mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain (pity party). Sehingga kehilangan harapan dan tidak lagi mau taat akan rancanganNya lalu berpikir “apa untungnya ikut Tuhan.”

ISI

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). 

Orang benar akan hidup oleh iman, bukan karena melihat fakta. Semua yang kita lakukan dalam Tuhan tidak ada yang sia-sia.

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau;  jadi apakah yang akan kami peroleh?”  Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.  Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” (Matius 19:27-29).

Tuhan Yesus memberitahu bahwa untuk mengikut Dia, kita harus meninggalkan segala sesuatu. Memang bukan hal yang mudah, tapi tidak mustahil jika Tuhan yang memampukan. Ia akan memberikan upah yang jauh lebih berharga dari sekedar harta duniawi dan hidup kekal bagi mereka yang telah meninggalkan segala sesuatu karena namaNya. Harta duniawi hanya berguna selama di dunia, tapi harta rohani berguna sampai kekekalan.

Kalau kita percaya kepada Tuhan memakai pikiran dan pengertian sendiri, kita pasti kecewa karena tidak mendapatkan seperti yang dunia tawarkan. Jika mau berhasil, lakukan dengan cara Tuhan supaya semua usaha kita tidak sia-sia. Bagaimana caranya?

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33).

Untuk mengerti ayat di atas, pikiran/akal budi kita harus terus diperbarui oleh firman Tuhan. Pembaruan akal budi membuat kita memahami nilai/perkara-perkara rohani. Jika tidak demikian, maka pikiran kita cenderung berorientasi kepada hal-hal fisik yang hanya dinilai secara materi. Banyak orang giat mengejar hal-hal yang terlihat lalu mengorbankan perkara rohani yang jauh lebih penting dan berharga. Orang yang tidak tulus dalam mengikut Tuhan akan selalu  menghitung sisi untung-ruginya.  Oleh sebab itu dalam mengikut Tuhan perlu sekali sangkal diri dan pikul salib.

Lalu, apa yang kita peroleh dari mengikut Tuhan? Sebagai anak-anak Allah, kita adalah ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah.

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ”ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:14-17).

Salah satu warisan yang Ia janjikan adalah bangsa-bangsa.

Mazmur 2:8,”Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.”

Kalau hidup kita didominasi oleh hal-hal duniawi, maka kita bisa kehilangan warisan yang Tuhan janjikan. Allah mau memulihkan dan memperbesar kapasitas kita untuk membawa bangsa-bangsa kembali kepadaNya.

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremiah 29:7).

PENUTUP

Jadikan Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup kita agar prioritas hidup kita pun jadi benar. Kita dibawa berjalan dalam poros kehendakNya, hidup kita menghasilkan buah, melalui doa kita jiwa-jiwa/bangsa-bangsa dibawa kepada Tuhan. Jangan korbankan perkara-perkara rohani tapi cari dulu KerajaanNya, maka semua yang kita perlukan akan ditambahkan dan apapun yang kita kerjakan dibuat Tuhan berhasil.

Image source: https://biblehub.com/psalms/2-8.htm

Latest posts: