MEMULIAKAN ALLAH MELALUI KOMUNITAS/MASYARAKAT

Home / Weekly Message / MEMULIAKAN ALLAH MELALUI KOMUNITAS/MASYARAKAT
MEMULIAKAN ALLAH MELALUI KOMUNITAS/MASYARAKAT

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9)

PENDAHULUAN

Kita dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan mulia kepada dunia. Inti dari kesaksian kita adalah Yesus Kristus, kuasa dari kesaksian kita adalah Roh Kudus, validitas dari kesaksian kita adalah cara hidup yang menampilkan Pribadi Allah. Walau masih berada di dunia, namun kita tidak hidup seperti dunia, melainkan hidup dalam terang firman Tuhan yang membawa kemuliaan bagi Allah.

ISI

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Matius 5:13-16)

Peran sebagai garam dan terang di tengah komunitas/masyarakat tidak dapat dipisahkan dari keintiman dan pengenalan akan Tuhan yang mentransformasi hidup kita. Tuhan memakai kesaksian hidup kita untuk menjangkau mereka yang hidup dalam kegelapan. Kata “terang” dalam bahasa Yunani adalah àphōs, yang merupakan akar kata photo. Kita mempunyai tugas/peran untuk menampilkan gambaran ‘foto’ yang jelas dari Tuhan Yesus kepada dunia yang gelap.

Terang firman berfungsi untuk menerangi hati dan pikiran manusia, memberi petunjuk/arahan, menyingkapkan kehendak Allah bagi kita, dan memberikan rambu-rambu peringatan supaya kita menghindari bahaya dosa. Sumber terang itu adalah Tuhan Yesus, sedangkan kita memancarkan terang-Nya. Terang yang memancar dari diri setiap orang percaya berasal dari kehadiran Kristus di dalam hidupnya serta ketaatan pada perintah-Nya.” Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12).

Kita adalah anak-anak terang yang bercahaya di tengah kegelapan dunia dan kegelapan itu tidak menguasainya (Yohanes 1:5). Terang Tuhan yang terbit atas kita tidak akan dikuasai oleh kegelapan karena Roh yang di dalam kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Orang yang tidak akan dikuasai kegelapan adalah mereka yang hidup oleh iman. Orang benar hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Prinsip dan gaya hidup orang beriman berbeda dengan dunia : pikiran/belief system/cara pandangnya diperbarui dengan firman Tuhan; hidup dalam kekudusan; mau ditegur; hidup dalam pertobatan; ada roh takut akan Tuhan; minta pimpinan Roh Kudus dalam mengambil langkah dan keputusan; hati yang peduli untuk melayani orang lain; menolak untuk takut dan kuatir saat menghadapi masalah, dlsb.

Pertanyaan bagi anggota Cool : apakah orang lain bisa melihat nilai-nilai yang berbeda dan mulia melalui kehidupan kita (baik dalam keluarga, dalam hubungan, di dunia pelayanan, pekerjaan atau di komunitas); atau hidup kita tidak ada bedanya dengan dunia : self-centered, terseret arus dunia, hamba uang, malas, tidak jujur, kompromi, suka complain, garang, menyalahkan orang lain, kata-kata kotor, suka maki/mengumpat, suka mengasihani diri sendiri dsb; semuanya itu pasti jadi batu sandungan yang membuat orang lain tidak mau datang kepada Kristus serta tidak memuliakan Allah.

Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan (Lukas 11:34-35).

Garam adalah solusi bagi makanan yang hambar, tetapi solusi bagi garam yang hambar tidak ada. Orang Kristen yang hambar artinya mereka yang hidupnya tidak berbuah, tidak menjadi berkat/berdampak bagi orang lain karena tidak hidup oleh iman dan tidak bertumbuh dalam kasih sehingga kasihnya menjadi dingin.
Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu (Markus 9:50a).

Dalam komunitas/masyarakat, kita semua punya tugas mendoakan kota dan bangsa di mana kita tinggal. Janganlah bersikap pasif dan masa bodoh, ini bukan hanya tugas para pendoa tapi semua anggota Cool. Berdoa untuk para pemimpin dan masyarakat agar bisa hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan (1 Tim. 2:1-2); berdoa agar pemerintah diberikan roh takut akan Tuhan, memiliki integritas, bijaksana dalam menetapkan langkah serta keputusan (Maz. 2:10-11); berdoa agar Tuhan menggerakkan hati para pemimpin untuk melakukan kehendak-Nya (Ams. 21:1); berdoa agar orang percaya/gereja lokal/universal memberikan kontribusi terbaiknya untuk mengusahakan kesejahteraan kota dan membawa lawatan keselamatan bagi bangsa ini (Yeremia 29:7).

PENUTUP

Terang Tuhan yang ada pada kita akan terpancar melalui seluruh aspek kehidupan jika kita bertumbuh dalam iman dan karakter, berakar dan bertumbuh dalam kasih (Ef. 3:17), serta tetap mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar.

supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia (Fil.2:15)

Roh Kudus masih terus berkarya mengubahkan dan memulihkan hidup kita supaya semakin serupa dengan gambar Kristus dalam kemuliaan yang semakin besar, sehingga banyak orang dituntun kepada terang kebenaran dan menjadi murid-Nya.

Related Messages:

MEMULIAKAN ALLAH MELALUI KEHIDUPAN PRIBADI

MEMULIAKAN ALLAH MELALUI HUBUNGAN

MEMULIAKAN ALLAH MELALUI PELAYANAN DAN PEKERJAAN