TERHUBUNG DENGAN POKOK ANGGUR

Home / Weekly Message / TERHUBUNG DENGAN POKOK ANGGUR
TERHUBUNG DENGAN POKOK ANGGUR

Tema Bulan May : Bertumbuh dan berbuah sesuai kehendak Tuhan

Sub Tema : TERHUBUNG DENGAN POKOK ANGGUR

PENDAHULUAN

Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dialah Pokok Anggur yang benar; orang percaya adalah ranting-ranting dari pokok anggur tersebut; sedangkan Allah Bapa adalah pengusaha yang menghendaki hasil (buah) dari kebun anggur-Nya. Tuhan telah memilih dan menetapkan kita untuk pergi dan menghasilkan buah, sebagai tanda bahwa kita adalah murid-murid-Nya.

ISI

Yohanes 15:

1)Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2)Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,  dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,  dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.  3)Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.  4)Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.  Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.  5)Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,  sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantingnya. IA adalah Kebenaran; tidak ada kepalsuan/kesesatan, keraguan, kebingungan dan kegelapan di dalam Kristus. Kebenaran itu adalah asupan nutrisi bagi roh kita supaya dapat bertumbuh, menjadi dewasa dalam iman dan berbuah. Kebenaran itu akan mengajar, menegur, memperbaiki kesalahan, mendidik, menuntun dan memerdekakan kita.

Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus terhubung dengan pokok anggur. Tanpa hubungan dengan Yesus, Sang Pokok Anggur, kita hanya sekedar ada/eksis tapi tidak memiliki ‘kehidupan’ rohani. Tanpa terhubung dengan Tuhan Yesus, kita hanya sekedar sibuk dengan berbagai kegiatan (termasuk pelayanan), namun tidak berbuah.

Kualitas kehidupan kita bergantung pada hubungan kasih kita dengan Kristus, sebagai sumber kehidupan. Ranting yang terhubung dengan Pokok Anggur akan menghasilkan buah dengan kualitas yang serupa dengan Pokok Anggur (menjadi semakin serupa dengan gambar-Nya). Yoh. 15:5 mengatakan : Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,  sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Bagaimana caranya terhubung dengan Pokok Anggur?

Tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia -> artinya  peliharalah persekutuan dengan Kristus secara pribadi melalui doa pujian penyembahan; firman-Nya kita baca, renungkan, pelajari dan perkatakan. Firman Tuhan akan memperbarui akal budi dan menguasai hati kita. Firman Tuhan memberikan cara pandang baru/ilahi dalam melihat segala sesuatu. Firman Tuhan menjadi landasan kita berpikir, menganalisa, mengambil keputusan, menetapkan prioritas, bertindak, berkata-kata, membentuk gaya hidup, serta menjadi nilai/prinsip utama dalam seluruh aspek kehidupan kita. Selanjutnya, Roh Kudus akan mengingatkan kita tentang perkataan Kristus (maksudnya menghidupkan firman, memberikan hikmat dan pewahyuan akan kehendak Allah), serta mendorong kita untuk menaati DIA (menjadi pelaku firman). “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku..” (Yohanes 14:23a). Roh Kudus bukan hanya mendorong kita untuk menjadi pelaku firman, tapi juga menolong kita untuk lebih dulu hidup dalam pertobatan.

Mazmur 1:1-3 mengatakan bahwa orang yang kesukaannya adalah firman Allah dan merenungkannya siang dan malam, diibaratkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang pasti menghasilkan buah pada musimnya dan apa saja yanf diperbuatnya berhasil. Dengan kata lain, mereka yang terhubung dengan Pokok Anggur memiliki kehidupan rohani, jiwa dan fisik yang berbuah dan berhasil (berkualitas, living life to the fullest).

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,  dan yang tidak duduk  dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,  dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.  Ia seperti pohon,  yang ditanam di tepi aliran air,  yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:1-3)

Refleksi :

Apa yang mendominasi pikiran dan hati kita sepanjang hari? Apakah keinginan hawa nafsu, kekuatiran, kebencian, kejengkelan, kekecewaan, ketidakpuasan, kesalahan/kelemahan orang lain, uang/harta, gossip terbaru, atau  memikirkan apa yang dunia tawarkan lewat social media..?

Jika iya, maka kita perlu bertobat lalu menata ulang isi pikiran dan hati kita dengan merenungkan kebenaran firman Tuhan yang kita dapat melalui saat teduh pribadi/pembacaan firman tiap hari, sharing firman di Ibadah Raya, Cool, atau ibadah tengah minggu lainnya. Isi juga pikiran dan hati kita dengan kebaikan Tuhan yang telah kita terma, pengalaman pribadi dengan Dia; dengan lagu-lagu pujian penyembahan yang mengingat kasih setia Tuhan, yang memuji kebesaran dan mengagungkan Nama-Nya, yang mendeklarasikan janji-janji-Nya, dsb.

Kalau pikiran kita diserang oleh panah-panah api si jahat berupa intimidasi, kekuatiran, ketakutan, keraguan, pikiran yang membangkitkan hawa nafsu kedagingan dan pikiran tidak sesuai dengan firman Tuhan – jangan diam saja apalagi merenungkannya, melainkan tolak itu semua dalam nama Tuhan Yesus. Tundukkan pikiran kita kepada Kristus dan firman-Nya (Fil. 4:8).

Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus (2 Kor. 10:5b).

PENUTUP

Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.  Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (Kolose 2:6-7)

Hendaklah hidup kita tetap di dalam DIA; terhubunglah dengan Pokok Anggur dengan memelihara persekutuan pribadi dengan Tuhan Yesus setiap hari dan firman-Nya memenuhi hati kita. Hanya dalam keadaan inilah kita mengalami karya Roh Kudus dan diproses (membutuhkan waktu) untuk menghasilkan buah. .. sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.