pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5)
PENDAHULUAN
Permulaan kehidupan kita bersama Allah dikerjakan oleh Roh Kudus. Ketika kita bertobat dan menyerahkan diri kepada belas kasihan Allah, Roh Kudus memberikan kita kelahiran baru, hidup yang baru. Selanjutnya perjalanan iman kita merupakan kelanjutan dari karya Roh Kudus, yaitu kasih karunia Allah yang membarui, mempertahankan dan meneguhkan kita untuk setia sampai garis akhir.
ISI
Pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus terus berlangsung seumur hidup kita melalui sebuah proses yang disebut pemuridan. Setiap kita wajib bertumbuh dan jangan pernah berhenti menjadi murid Kristus supaya kasih karunia Allah tidak menjadi sia-sia.
Kasih karunia diberikan agar kita dapat hidup berkenan bagi Allah dan membagikan kasih karunia-Nya kepada dunia yang terhilang. Kasih karunia Allah menopang serta memampukan kita untuk hidup oleh iman dan dalam kekudusan di tengah angkatan yang jahat dan bengkok hatinya.
Tuhan Yesus sudah mengingatkan bahwa di dalam dunia, orang percaya akan mengalami penderitaan dan tantangan iman (Yohanes 16:33b). Orang percaya bukan saja dikaruniai iman untuk percaya kepada Yesus Kristus, tapi juga iman untuk bertahan di tengah penderitaan karena nama Yesus dan karena firman-Nya (Filipi 1:29). Kita akan mengalami penderitaan karena menyuarakan kebenaran, karena hidup saleh, karena berbuat baik, karena nama Kristus, karena memberitakan Injil keselamatan, dlsb.
Peran kasih karunia Allah dalam pertumbuhan dan tantangan iman
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (1 Petrus 3:18).
Sebagai ciptaan baru dalam Kristus, kita adalah manusia roh karena Roh Allah berdiam di dalam kita. Kita sudah diberikan hati yang baru, yaitu hati yang taat kepada Allah. Sebagai manusia roh, kita hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Manusia roh memerlukan makanan rohani yaitu firman Allah untuk tetap hidup, bertumbuh dan berbuah.
Seperti halnya manusia fisik, manusia roh kita juga harus bertumbuh menjadi dewasa. Kalau pertumbuhan manusia fisik terjadi dengan sendirinya, maka pertumbuhan rohani tidak demikian. Untuk menjadi manusia roh yang dewasa diperlukan keputusan kita secara pribadi. Kita yang harus ‘dengan sengaja’ berkomitmen untuk bertumbuh dalam kasih karunia. Hanya mereka yang dewasa yang hidupnya terus mengalami pembaruan; yang kuat bertahan di tengah penderitaan; dan yang berbuah-buah lebat serta matang.
Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih (Efesus 3:16-17).
Dalam terjemahan NKJV ditulis :
that He would grant you, according to the riches of His glory, to be strengthened with might through His Spirit in the inner man, that Christ may dwell in your hearts through faith; that you, being rooted and grounded in love
Kasih karunia Allah melalui Roh Kudus akan menguatkan dan meneguhkan manusia roh kita untuk taat kepada Allah. Ketaatan kepada Allah menghasilkan transformasi hidup. Manusia roh kita terus mengalami pembaruan yaitu menjadi dewasa serta perkasa, karena iman kita berakar dan berdasar dalam kasih. Kasih Allah yang tidak pernah gagal itu telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus-Nya (Roma 5:5). Di dalam kasih, kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Kristus.
Kita ditolong untuk dapat menyangkal diri dan pikul salib. Kita ditolong untuk hidup oleh iman meski mengalami berbagai ujian dan tantangan; kita ditolong untuk bertahan di tengah penderitaan karena kebenaran/nama Yesus; dan kita ditolong untuk setia sampai garis akhir.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya (1 Petrus 5:10).
PENUTUP
Seluruh perjalanan iman kita merupakan karya Roh Kudus. Kasih karunia Allah yang kita peroleh dibayar dengan sangat mahal melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. Oleh sebab itu hargai kasih karunia Allah; jangan anggap remeh dan menyia-nyiakannya. Berjalanlah dalam kasih karunia supaya kita tetap hidup (bukan sekedar eksis), bertumbuh, berbuah, bertahan di tengah penderitaan dan setia sampai garis akhir, Amen!