PENDAHULUAN
Hati yang mengucap syukur dalam segala hal merupakan salah satu tanda bahwa seseorang hidup oleh iman, bukan karena melihat. Dirinya percaya kalau Tuhan itu baik; firman-Nya penuh kuasa; bahwa Allah turut bekerja di setiap musim hidupnya, dan segala sesuatu terjadi dalam rencana-Nya yang baik. Pada bahan minggu ini kita belajar memahami rancangan Allah atas hidup kita, sehingga kita dapat mengucap syukur dalam segala keadaan.
ISI
Setelah bertobat dan menyerahkan hidup kepada kasih karunia Allah melalui kelahiran baru, maka langkah hidup kita ditetapkan oleh Tuhan. Mazmur 37:23 Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
Kalimat ‘kita tahu sekarang, bahwa Allah..’ memberikan pengertian bahwa orang percaya akan hidup oleh iman, bukan karena melihat. Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Pengenalan yang benar akan sifat-sifat Allah dan firman-Nya memampukan kita hidup dalam iman dan mengucap syukur meski sedang dalam keadaan yang tidak kita inginkan. Percaya dulu, baru kita akan mengerti proses Tuhan sesuai Roma 8:28.
..‘turut bekerja dalam segala sesuatu’ .. berarti Allah dapat memakai segala situasi dan kondisi : baik dan tidak baik; yang kita mengerti dan tidak mengerti; yang sudah terjadi dan sedang terjadi; dalam suka dan duka; dalam kelimpahan dan kekurangan, dsb, karena IA berdaulat atas segala sesuatu. Arti kata berdaulat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah memiliki kekuasaan tertinggi atau sepenuhnya independen. Tidak ada yang kebetulan terjadi di hidup kita; semua yang terjadi di musim hidup kita ada dalam kuasa dan penetapan-Nya.
Kita perlu belajar memahami cara Tuhan membentuk kita. Allah bekerja melalui proses, bukan jalan pintas. Bagi Allah, membentuk karakter serta memaksimalkan potensi/talenta lebih penting dari sekedar menjawab permohonan doa kita secara instan.
untuk mendatangkan kebaikan
Kata ‘mendatangkan kebaikan’ di sini ini tidak bicara soal apa yang kita anggap baik menurut pengertian sendiri. Manusia cenderung menilai ‘kebaikan’ hanya dari sudut pandang duniawi: yang bersifat materi, yang terlihat, yang sia-sia, yang menyenangkan ‘kedagingan’ dan yang sementara. Apa yang mendatangkan kebaikan menurut pandangan manusia tidak sama dengan pandangan Allah. Hal-hal yang disebut ‘kebaikan’ dalam pandangan Allah adalah perkara-perkaran kebenaran, yang mendatangkan damai sejahtera, yang ilahi, mulia, dan kekal.
Kalau iblis memakai masalah, kesulitan dan penderitaan untuk mereka-rekakan yang jahat dan menghancurkan kita, maka Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan, agar kita semakin menyerupai Kristus dan menerima kemuliaan-Nya.
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Roma 8:29-30)
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya (Efesus 1:18-19)
Pemrosesan Tuhan lewat tiap musim kehidupan menjadikan akar kita makin kuat, dalam kasih kita bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus, yang adalah pengharapan akan kemuliaan. Tuhan Yesus memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita kepada kesempurnaan; dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Penderitaan, masalah dan kesulitan yang kita alami di dunia ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggilsesuai dengan rencana
Ketika kita dipanggil keluar dari kegelapan dan menjadi milik Kristus, tidak ada yang dapat terjadi di hidup ini di luar rencana Allah untuk kebaikan kita. Tuhan ada di pihak orang-orang yang mengasihi Dia, yang terpanggil sesuai dengan rencana/tujuan-Nya. Setiap senjata yang ditempa musuh justru dipakai Tuhan untuk membawa kebaikan, keberhasilan dan kemenangan bagi kita. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Di dalam semua penderitaan, tantangan dan masalah, kita adalah orang-orang yang lebih dari pada pemenang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Roma 8:37).
PENUTUP
Dengan memahami kebenaran ini kita dapat mengucap syukur untuk kasih karunia Allah yang besar dan mulia. Betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus. Apapun yang terjadi, ingatlah bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera, yang memberikan kita hari depan yang penuh harapan.