Sambungan dari minggu lalu :
Hal-hal yang kasih karunia Allah lakukan dalam hidup kita :
1.Kasih karunia yang menyelamatkan; 2. Kasih karunia yang menopang di dalam kelemahan diri, ujian iman dan masalah; 3. Kasih karunia yang memperbarui hidup kita.
Lanjutan minggu ini :
4. Kasih karunia yang memampukan kita berjalan dalam panggilan Allah (1 Kor. 15:10).
Transformasi hidup adalah bukti bahwa orang tersebut berjalan dalam kasih karunia Allah dan tidak menyia-nyiakannya. Transformasi disertai hidup yang berbuah matang serta tetap; yaitu buah kehidupan yang dapat dinikmati oleh orang lain dan berguna untuk membangun Kerajaan Allah.
Salah satunya adalah buah pelayanan yaitu melakukan kehendak Allah dan berjalan dalam rencana-Nya, membangun tubuh Kristus serta menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang. Roh Kudus memberikan rupa-rupa karunia dan kuasa untuk melakukan hal-hal yang melampaui kemampuan natural kita.
Perlu diperhatikan bahwa kasih karunia memang diberikan secara cuma-cuma, namun bukan berarti kita jadi pasif dan tidak melakukan bagian kita. Allah tidak menginginkan kita menghambat, menyia-nyiakan ataupun menyalahgunakan kasih karunia-Nya yang besar.
Berikut merupakan sikap-sikap yang menghambat, menyalahgunakan dan menyia-nyiakan kasih karunia :
a. Hidup ditentukan oleh hal-hal yang terlihat (bukan oleh iman)
Orang yang hidup karena melihat cenderung sukar untuk taat kepada firman/kehendak Tuhan. Orang yang memiliki pengetahuan firman belum tentu hidup oleh iman dan mau menyerahkan dirinya untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Pikiran, logika dan cara pandangnya terbentuk berdasarkan apa yang terlihat, dan itu semua sangat mempengaruhi respon serta keputusan yang diambil.
Karena tidak hidup oleh iman, mata hatinya mudah dibutakan oleh ilah-ilah jaman yang membangkitkan rupa-rupa keinginan. Orang yang hidup karena melihat tidak memahami perkara-perkara rohani, akibatnya jadi kompromi dengan dunia, hidup dalam kekuatiran dan tipu daya kekayaan, sibuk mengejar dan menimbun hal yang sia-sia, serta kehilangan arah & tujuan Tuhan dalam hidupnya.
b. Terjebak dalam ‘hyper grace’
Allah itu kasih dan murah hati tapi bukan berarti kasih karunia-Nya jadi murahan (cheap/hyper grace). Allah adalah kasih, tapi juga maha kudus serta adil. Allah menghakimi dosa dan menjunjung kebenaran, namun Ia bersikap adil kepada mereka yang mau merendahkan hati, mengakui kesalahan dan bertobat.
Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga (Roma 11:22).
c. Malas
Kemalasan dapat diartikan sebagai kondisi tidak peduli terhadap hal-hal penting yang seharusnya menjadi prioritas. Contoh kemalasan : malas berdoa, malas baca firman; malas beribadah; tidak mau mengambil bagian dalam menyokong pekerjaan Tuhan, tidak mau dimuridkan, malas untuk menemukan/mengembangkan karunia/talenta, malas membangun hubungan dengan orang lain terutama dengan saudara seiman, menyia-nyiakan waktu, malas menjaga kesehatan, dll.
Kemalasan dapat membuat kita gagal memaksimalkan potensi dan menjalankan talenta yang diberikan Tuhan. Kemalasan membuat kita jadi pasif dan tidak melakukan tugas/tanggung jawab sebagai orang percaya. Kemalasan dapat membawa seseorang mengalami kehilangan kasih karunia Allah dalam hidupnya.
d. Hidup dalam ikatan.
Contoh hal-hal yang mengikat hidup seseorang : hidup dalam kepahitan, kekecewaan; insecurity (rasa tidak aman/merasa terancam); self-pity (mengasihani diri sendiri) ketergantungan drugs, alcohol, sex, rokok, games, perjudian, workaholic; mammon; pikiran yang keliru/belum diperbarui oleh firman Tuhan, kesuksesan masa lalu, kehilangan orang yg dikasihi, frustrasi dll. Hidup dalam ikatan dan luka batin merusak jiwa (mental dan emosional), merusak tubuh fisik, menyia-nyiakan kasih karunia dan gagal menjalani kehendak Tuhan dalam hidup.
Bagaimana supaya bisa tetap berjalan dan melayani dalam kasih karunia ?
a. Mata tertuju kepada Yesus, minta Roh Kudus meluruskan motivasi hati kita.
b. Hidup oleh iman dan ketaatan; bertumbuhlah dalam kasih karunia.
c. Biasakan diri untuk selalu berkonsultasi dengan Roh Kudus dalam segala perkara, termasuk dalam hal-hal yang sudah biasa kita kerjakan. Jangan bersandar pada pengertian sendiri tapi kepada Roh Kudus; Ia akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran dan akan memberitakan hal-hal yang akan datang.
d. Mau merendahkan hati, memiliki hati yang mau diajar dan belajar, mau dikoreksi dan hidup dalam pertobatan.
e. Setia kepada Tuhan dan visi-Nya; setia kepada gereja lokal dan kepada panggilan Tuhan dalam hidup kita. Minta pertolongan Roh Kudus untuk meneguhkan hati kita agar setia sampai garis akhir.
f. Unity dengan sesama anggota tubuh Kristus.
PENUTUP
Orang yang menghargai/berjalan dalam kasih karunia akan hidup oleh iman dan melakukan bagiannya. Kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah menolongnya untuk mengerjakan keselamatannya, memperbarui hidupnya, menopangnya dalam kelemahan serta memampukannya berjalan dalam panggilan Allah. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36).