Sekilas review minggu lalu :
Hal-hal yang terjadi di musim yang baru:
1. Hati kita ditahirkan dari segala kenajisan dan berhala.
2. Kita adalah ciptaan baru yang terus menerus diperbarui.
a. Hal-hal yang menghalangi terjadinya transformasi di hidup kita.
b. Pembaruan akal budi dengan pertolongan Roh Kudus.
Sambungan minggu ini:
3. Tuhan berbicara tentang permulaan yang baru dan mendorong kita untuk tidak memikirkan hal-hal di masa lalu, tetapi menantikan hal-hal baru yang Dia lakukan dalam hidup kita.
firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara” (Yesaya 43:18-19).
Tuhan mau kita melupakan apa yang ada di belakang kita dan mengarahkan diri kepada apa yang di Tuhan hendak kerjakan di depan kita. Hal-hal yang dari masa lalu misalnya rasa bersalah, kesalahan dalam mengambil keputusan, kegagalan, kekecewaan, dendam/kepahitan, paradigma lama, cara lama yang tidak efektif, sifat yang tidak dewasa, hal-hal yang negatif/buruk, bahkan kesuksesan masa lalu.
Allah mau supaya kita menantikan hal-hal baru yang hendak dilakukan-Nya dalam hidup kita. Jika masih terikat dengan hal-hal di masa lalu, maka Tuhan tidak bisa membawa kita melangkah ke depan dan berjalan dalam rencana-Nya. Allah sanggup melakukan segala perkara, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Ia sanggup mengadakan mukjizat, menyediakan semua yang kita perlukan dan memulihkan seluruh kehidupan orang-orang yang mengandalkan Dia.
Kita diberi hati yang baru dan roh yang baru agar taat kepada Tuhan. Kapasitas kita semakin diperbesar supaya dapat berjalan dalam rencana-Nya. Di musim yang baru ini, Tuhan membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Padang gurun adalah suatu tempat yang dipenuhi dengan pasir, berbatu-batu, tidak ada pohon, gersang/tidak ada air, sangat panas pada siang hari dan dingin pada malam hari, banyak binatang liar dan berbahaya. Padang gurun juga berbicara tentang proses perjalanan iman (journey of faith) yang harus dilalui setiap orang percaya.
Secara alami, kita tidak akan menjumpai sebuah jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Jika ada jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara, maka itu adalah perkara yang supernatural/mukjizat. Allah sanggup membuat hal-hal baru yang kreatif sekalipun kita ada dalam masa yang sukar seperti di padang gurun.
Allah membuat jalan di padang gurun: kita diberi jalan keluar saat berada dalam padang gurun masalah. Dia membuat sungai-sungai di padang belantara: sungai berbicara tentang penyediaan serta pemeliharaan Tuhan yang supernatural; sungai juga berbicara tentang sukacita dan damai sejahtera melimpah yang Roh Kudus berikan di tengah keadaan yang sukar.
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9)
4. Kesetiaan Tuhan memperbaharui kita setiap hari.
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:22-23).
Padang gurun dapat dipakai Tuhan untuk mentransformasi hidup kita :
• Proses Tuhan membuat akal budi terus-menerus diperbarui sehingga karakter kita semakin serupa dengan gambar Kristus. Pembaruan akal budi membuat kita tidak lagi mengasihi dunia ini (1 Yohanes 2: 15-17).
• Tantangan dan ujian iman akan menghasilkan buah yang matang dalam ketekunan, menjadi utuh dan sempurna serta tidak kekurangan suatu apapun (Yakobus 1:2-4).
• Membuat kita semakin rendah hati dan bergantung pada Tuhan sepenuhnya (Ulangan 8:16).
• Membawa kita semakin mengerti kehendak Allah dan berjalan dalam rencana-Nya (Filipi 3:13-14).
Melalui padang gurun, Tuhan menjadikan kita sebagai bejana yang dapat dipakai untuk memberitakan kemasyhuranNya. Lupakan apa yang telah di belakang kita, arahkan diri kepada apa yang di hadapan kita dan berlarilah kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:13).
PENUTUP
Allah yang memanggil kita kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. Ia menawarkan harapan, pembaharuan, dan transformasi kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia. Kutuk dapat Dia ubah menjadi berkat; ratapan diubah menjadi tarian; kesalahan/kegagalan diubah menjadi sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA dan yang terpanggil dalam rencana-Nya. Kemurahan Allah menuntun kita kepada pertobatan. Kasih karunia-Nya memampukan kita untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan, serta membawa kita di jalan kemenangan.
Di musim yang baru ini, mari kita menabur yang berasal dari Roh, bukan yang dari daging. Mereka yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai; mereka yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mazmur 126: 5-6). Hiduplah oleh iman agar kita terus diperbarui/mengalami pemulihan dan berjalan dalam rencana-Nya.