YESUS DATANG SEBAGAI PENJALA MANUSIA (bagian 1)

Home / Weekly Message / YESUS DATANG SEBAGAI PENJALA MANUSIA (bagian 1)
YESUS DATANG SEBAGAI PENJALA MANUSIA (bagian 1)

Yesus berkata kepada mereka: ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (Matius 4:19)

 

PENDAHULUAN

Anak Manusia datang untuk memanggil orang berdosa supaya mereka bertobat dan diselamatkan. Yesus membenci perbuatan dosa namun mengasihi orang berdosa/jiwa-jiwa yang terhilang. IA bukan hanya menyelamatkan manusia dari hukuman api neraka tapi juga memulihkan hubungan kita dengan Bapa di surga dan memberikan hidup yang kekal. Tuhan mengajak kita untuk mengikut DIA sebagai murid dan menjadikan kita sebagai penjala manusia (Matius 4:19).

 

ISI

Untuk menjadi penjala manusia yang efektif, kita harus mengikut Yesus (menjadi murid) terlebih dulu. Seorang murid memiliki komitmen dan ketetapan hati untuk mau diproses agar bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Allah.

Langkah/proses panggilan seorang untuk menjadi penjala manusia :

  1. Memiliki pengenalan yang benar akan Allah.

 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya (2 Petrus 3:18).

Pertumbuhan rohani menolong kita untuk mengenal Allah dengan benar.  Semakin dalam kita mengenal Allah, semakin kita bertumbuh menjadi dewasa rohani. Pengajaran firman memang diperlukan sebagai pengetahuan akan kebenaran, tetapi mengalami Allah dan firmanNya secara pribadi akan membawa perubahan hidup yang signifikan. Orang yang mengalami firman, hidupnya akan menghasilkan buah.

Kita dapat mengenal Allah secara pribadi melalui firman dan persekutuan dengan Roh Kudus. Latih diri kita untuk disiplin berada di hadirat Tuhan, miliki waktu doa dan pujian penyembahan yang tetap, jangan berubah-ubah. Komitmen baca firman sekian pasal tiap hari secara teratur, makin lama tambah pasal firman yang dibaca.  Minta pertolongan Roh Kudus untuk memberikan roh pengertian akan firman yang kita renungkan atau yang diajarkan melalui khotbah.

Berikan diri untuk tertanam/ dimuridkan dalam gereja lokal dan terhubung dalam komunitas orang percaya/Cool. Pemuridan dalam Cool (terlebih disertai pelayanan) adalah media yang efektif untuk membawa kita kepada kedewasaan rohani dan pengenalan yang benar akan Allah. Pengenalan yang benar akan Allah menolong kita untuk percaya dan berserah penuh kepadaNya.

  1. Memiliki iman percaya (faith and trust). Baca Lukas 5: 4-11.

Untuk masuk dalam panggilan, kita perlu diproses. Pengenalan akan Allah yang didapat karena mengalami DIA secara pribadi akan membuat kita berani bayar harga, yaitu meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus.

Seperti kisah Simon dan rekan-rekannya dalam Lukas 5:4-11; iman yang tumbuh dari pengalaman akan Tuhan membuat mereka berani percaya dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus. Iman mereka disertai dengan perbuatan yaitu meninggalkan segala sesuatu demi menjawab panggilan untuk mengikut Tuhan.

4)Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” 5)Simon menjawab: “Guru,  telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa,  tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” 6)Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

8)Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa. 9)Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10) demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut,  mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” 

11) Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. 

  1. Mengikuti paradigma baru dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Dalam teks asli (Yunani), kata kerja yang dipakai untuk menerjemahkan istilah “menjala manusia” adalah “zōgrōn” , yang merupakan kombinasi dari kata zōos (alive) dan agrein (catch, hunt). Kata ini berarti bekerja menangkap jiwa manusia untuk membawa mereka kepada kehidupan yang berasal dari Allah.

Menjadi penjala manusia bukan hanya tentang memberitakan Injil/membawa orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saja, tapi lebih dari itu membawa jiwa mengalami hidup yang sesungguhnya (Zoe life) dan menjadikan mereka pengikut Kerajaan Allah.

Pengalaman dengan Tuhan membuat Petrus mengalami perubahan paradigma. Dari seorang penjala ikan, menjadi penjala manusia. Seorang penjala ikan mengakibatkan ikan itu tak berdaya dan mati; sementara seorang “penjala manusia” menangkap manusia untuk dibawa kepada ‘kehidupan’.

Tuhan mau menjadikan kita sebagai penjala manusia di manapun kita ditempatkan, apapun profesi dan pekerjaan kita. Tuhan mau kita bukan sekedar bekerja untuk makanan yang akan dapat binasa, tapi untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Makanan yang bertahan sampai hidup yang kekal adalah melakukan kehendak Allah.

Kata Yesus kepada mereka : “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yohanes 4:34).

Bersambung minggu depan …