WHAT CLOUD ARE YOU IN (bagian 1)

Home / Weekly Message / WHAT CLOUD ARE YOU IN (bagian 1)
WHAT CLOUD ARE YOU IN (bagian 1)

PENDAHULUAN

Ada istilah ‘seseorang yang pikirannya lagi di awan’ artinya orang tersebut tidak pijak tanah atau sadar akan kenyataan/situasi/persoalan yang sedang di hadapinya. 

ISI

Kita mau mengenali awan yang di Alkitab yang sangat berpengaruh dalam kehidupan rohani kita.

1. Tiang awan dan tiang api (Pillars of fire and cloud).

Allah memanggil bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir untuk beribadah kepadaNya. Atas perintah Allah, Musa membawa mereka melewati padang gurun masuk ke Tanah Perjanjian. Karena kedegilan bangsa Israel yang telah menyakiti hati Allah dengan menyembah anak lembu emas (Kel. 32), maka IA tidak akan berjalan di tengah-tengah mereka agar mereka tidak binasa dalam perjalanan. Namun demikian Allah mengutus malaikatNya berjalan di depan bangsa itu. 

Sesudah itu Musa membuat Kemah Pertemuan dan membentangkannya di luar perkemahan. 

Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana. Setelah seluruh bangsa itu melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. (Keluaran 33:9-11).

Kemah Pertemuan adalah tempat di mana Musa berbicara dengan Allah dan menerima tuntunan bagi orang Israel. Kemah Pertemuan itu selanjutnya disebut sebagai Kemah Suci/Tabernakel (Keluaran 40:29). Tiang awan dan tiang api melambangkan hadirat Allah yang menuntun bangsa Israel di padang gurun (Keluaran 13:21).

Musa memohon kepada Allah agar IA sendiri yang membimbing bangsa Israel menuju tanah Perjanjian. 

“Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami,  sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” (Kel. 33:15-16)

2. Awan Kemuliaan (Glory cloud).

Musa minta agar Allah menunjukkan kemuliaanNya kepadanya. Karena Musa mendapat kasih karunia di hadapan Allah, maka IA berkenan memenuhi permintaan tersebut.

Allah memperlihatkan segenap kemuliaanNya kepada Musa walaupun beresiko fatal sebab manusia yang hanya debu tanah tidak dapat tetap hidup jika melihat Allah yang maha kudus. 

Lagi firman-Nya: ”Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” (Keluaran 33:20).

Namun demikian, Allah memiliki solusi untuk mengatasi keadaan tersebut, inilah yang dinamakan kasih karunia. 

Berfirmanlah TUHAN: “Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;  apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk  gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku,  sampai Aku berjalan lewat.  Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan”. (Keluaran 33:21-23).

Ada suatu ‘tempat’ dekat Allah yaitu di ‘gunung batu’; di mana kita dapat berdiri di atasnya dan tetap selamat walau telah melihat kemuliaan Allah. Gunung batu itu bernama Yesus Kristus yang adalah Firman Allah. 

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya (Yohanes 1:14,17-18).

Rahasia besar ini dinyatakan Allah kepada mereka yang hidup oleh iman kepada Yesus Kristus. Sewaktu kita memuji menyembah Allah dengan segenap hati dan unity, maka awan kemuliaan Tuhan turun memenuhi Bait SuciNya yaitu hati kita. Penyembahan bukan hanya tentang menyanyikan lagu pujian saja; penyembahan juga bicara tentang ketaatan kepada Allah.  Mereka yang hidup oleh iman akan melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan. 

Kita yang sedang berjalan di padang gurun dunia sangat memerlukan kasih karunia Allah melalui Kristus Yesus yang menuntun kita dengan tiang awan dan tiang api (firman kebenaran dan Roh Kudus). Tiang awan dan tiang api menyatakan hadirat Tuhan yang menyertai kita. HadiratNya menuntun langkah kita di jalan kebenaran sehingga kita tidak tersesat. Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita. HadiratNya memberikan pertolongan, pembelaan, perlindungan dan pemeliharaan/menyediakan semua yang kita perlukan.

Bersambung minggu depan…