“sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur 127:2b
Meski sebagai sel terkecil dari masyarakat, keberadaan keluarga justru memiliki peranan yang sangat vital. Jika sebuah keluarga dalam keadaan baik, harmonis dan diberkati, hal ini akan berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Sebaliknya bila dari sel terkecil ini (keluarga) sudah punya banyak sekali masalah, hal itu juga akan berdampak buruk bagi masyarakat luar. Contoh: ada banyak kasus kenakalan remaja berawal dari keadaan keluarga yang broken home. Karena itu kita harus mendasari keluarga kita dengan iman yang kuat dengan menanamkan hati yang takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan itu keputusan dan pilihan hidup karena kita memiliki kehendak bebas (free will). Bila kita rindu keluarga kita diberkati dan dipelihara Tuhan, tidak ada pilihan lain selain harus takut akan Tuhan. Inilah berkat keluarga yang takut akan Tuhan: “Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu;” (Mazmur 128:3a). Pohon anggur adalah tanaman yang banyak ditanam di Israel karena air buah anggur merupakan minuman yang sangat menyegarkan. Bila isteri seperti pohon anggur yang subur berarti tidak hanya berdaun lebat, tapi juga menghasilkan buah yang dapat dinikmati oleh seisi keluarga; inilah isteri yang cakap, yang “…adalah mahkota suaminya,” (Amsal 12:4) dan “…Ia lebih berharga dari pada permata.” (Amsal 31:10). Keberadaan isteri yang demikian tentunya sebagai dam-pak dari suami yang mampu menjadi imam bagi keluarganya. Berkat berikutnya adalah “anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!” (Mazmur 128:3b). Pohon zaitun adalah pohon yang sangat kuat dan tidak mudah roboh. Dari pohon itu juga dihasilkan minyak yang sangat harum. Melalui keteladanan yang ditunjukkan oleh orangtua yang takut akan Tuhan, anak-anak pun akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mengasihi Tuhan dan memiliki iman yang kuat sehingga mereka tidak mudah terbawa oleh arus dunia ini.
Ibarat peribahasa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, maka “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Amsal 22:6).
Kita akan menjadi keluarga yang diberkati Tuhan dan berbahagia bila seisi rumah (suami, isteri dan anak-anak) memiliki hati yang takut akan Tuhan!
Catatan:
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” Kolose 3:18-21
Baca: Mazmur 127:1-5