HIDUP DALAM RANCANGAN ALLAH

Home / Weekly Message / HIDUP DALAM RANCANGAN ALLAH
HIDUP DALAM RANCANGAN ALLAH

PENDAHULUAN

Kehidupan yang berpusat pada diri manusia adalah kehidupan yang egois, tidak ada kasih kepada Tuhan dan sesama serta lebih berorientasi kepada hal-hal yang kelihatan. Kebanyakan orang hidup dipimpin oleh pikiran, pengetahuan, logika dan emosinya. Manusia membuat rencana pribadi dan melakukan apa yang baik dalam pandangan/pengertiannya sendiri.

Sebagai orang percaya yang telah dibeli dengan harga lunas oleh darah Yesus, kita hidup oleh iman. Memang kita perlu menggunakan pikiran, logika, pengetahuan dan emosi; tapi semua itu harus sejalan (aligned) dengan kebenaran Firman Tuhan. Allah adalah Bapa dan kita adalah anak-anakNya. Sebagai anak, kita tidak hidup menurut kehendak sendiri tapi hidup dalam rancangan Allah.

 

ISI

Carilah Tuhan supaya kita hidup dalam rancanganNya

Mencari Tuhan artinya dengan segenap hati, bertekun mengenal Pribadi, jalan dan kehendakNya; berkonsultasi dan mengandalkan Ia dalam segala perkara. Seperti Maria yg duduk mendengar isi hati Tuhan bukan seperti Martha (Lukas 10:41-42). Kebanyakan dari kita hanya ‘mendengar’ perkataan Tuhan, dan mengambil kesimpulan sendiri atas firman yang disampaikan-Nya.

Seseorang bisa kelihatan rajin berdoa tapi tidak pernah benar-benar mencari kehendak Tuhan atas hidupnya. Ada juga yang tekun membaca Firman (‘Logos’) tapi tidak mengenal isi hati Tuhan (mendapat ‘Rhema’) karena hati yang tidak terhubung (disconnected)oleh iman pada Tuhan, sehingga seseorang bisa rajin mengikuti ibadah, terlibat pelayanan, ikut kelas pengajaran, dlsb tapi tidak mengalami hidup yang diubahkan.

Seringkali motivasi kita berdoa adalah supaya keinginan kita dijawab; kita tidak pernah memberi ruang untuk Allah berbicara dan menyatakan isi hati/kehendakNya. Mencari Tuhan sungguh-sungguh hanya kalau keadaan mendesak, sedang ada kebutuhan, sedang perlu mukjizat, jalan keluar, perlindungan, dlsb. Sebenarnya doa merupakan komunikasi dua arah berdasarkan hubungan kasih antara kita dengan Allah, bukan sekedar menyampaikan daftar permohonan kepadaNya.

Tanpa sadar sering kita memaksa Tuhan mengikuti kehendak kita. Ketika Ia seolah membiarkan/tidak menjawab doa, atau menjawab tapi tidak seperti yang diharapkan – kita jadi kecewa, iman jadi lemah, complain/menyalahkan ini dan itu, menjauhkan diri dari pertemuan ibadah atau bersikap masa bodoh.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu (Yesaya 55:8-9).

Sesungguhnya Allah mengetahui seluruh perjalanan hidup kita dari awal sampai akhir. Allah mengenal hati, jiwa (pikiran, perasaan, kehendak), watak/karakter, potensi, kelebihan dan kelemahan setiap kita. Ia dapat memakai apa saja, siapa saja dan keadaan apapun untuk merancangkan yang terbaik bagi kita, dengan tujuan :

  • memulihkan gambar dan rupa Allah dalam hidup kita,
  • membuat kita mengalami hidup yang sebenarnya (berkelimpahan dalam aspek rohani, jiwa dan tubuh/fisik),
  • menjadikan kita saksi Tuhan dan memberitakan Injil keselamatan kepada dunia yang membawa kemuliaan bagi Nama Tuhan.

Untuk itu, Tuhan perlu lebih dulu‘meremukkan’ dan ‘menyingkirkan’ segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendakNya/kita rancangkan dengan kekuatan sendiri agar IA dapat membentuk ulang hidup kita menjadi bejana yang indah, yang siap dipakai sesuai rencana dan untuk kemuliaanNya. Memang waktu diproses sepertinya hidup kita terlihat hancur berantakan dan tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Seolah Tuhan diam dan tidak berbuat apa-apa. Tapi sesungguhnya Ia tidak pernah berhenti berkarya untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya. Rancangan Tuhan tidak pernah gagal, tidak bergantung atau dibatasi oleh keadaan/fakta yang terlihat.

Mari belajar percaya dengan menyerahkan seluruh hidup kita kepadaNya dengan hati tulus tanpa prasangka buruk. Orang percaya memiliki destiny yang sudah Allah tetapkan dan Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10). Jika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dan kehendakNya, maka Roh Kudus akan menuntun dan menyingkapkan cara dan jalan-jalan Tuhan yang sering kali di luar pemikiran kita. Orang yang berjalan dengan pikiran dan pengertiannya sendiri tidak akan bisa total percaya dan mengikut Tuhan. Malah ia akan kehilangan hidup yang sebenarnya jika semua itu dipertahankan. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang benar akan hidup oleh iman, bukan karena fakta dan logika. Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.

Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya (Yesaya 55:10-11)

 

PENUTUP

Jika kita mencari Tuhan dengan segenap hati, maka kita akan dibawa hidup dalam rancanganNya langkah demi langkah. Kalau tadinya punya keinginan dan cara sendiri, kita akan semakin mengenal dan menyadari bahwa di atas segalanya rancangan Tuhan adalah yang terbaik. Hati yang mengikuti rhema firman akan dipelihara oleh damai sejahtera, karena mengerti ada maksud Tuhan yang baik dalam tiap perkara di hidup kita. Apa yang dulu kita tidak mengerti, sekarang Tuhan buat mengerti.

Tuhan tidak pernah salah, Ia sudah merancangkan yang terbaik bagi kita. Ia menetapkan tiap langkah kita; keadaan buruk bisa diubah untuk mendatangkan kebaikan, kutuk bisa diubah menjadi berkat, dan kelemahan kita bisa dipakai untuk menyatakan kemuliaanNya. Carilah Tuhan dengan segenap hati, agar kita hidup dalam rancanganNya yang ajaib.