JADI PEMENANG SAMPAI GARIS AKHIR

Home / Weekly Message / JADI PEMENANG SAMPAI GARIS AKHIR
JADI PEMENANG SAMPAI GARIS AKHIR

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
(2 Timotius 4:7-8)

Kemenangan Kristus di atas kayu salib adalah kemenangan atas dosa/kutuk, maut dan iblis. Siapa yang ada di dalam Kristus, ia juga memiliki jaminan kemenangan tersebut. Sesungguhnya pertandingan iman orang percaya bukan untuk meraih kemenangan, tapi berjalan dalam kemenangan yang telah dianugerahkan Tuhan Yesus sampai garis akhir.

Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Korintus 15:57)

Untuk berjalan dalam kemenangan, kita perlu hidup oleh iman dalam pimpinan Roh Kudus. Tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibrani 6:11). Hari-hari terakhir ini adalah masa yang sukar (2 Tim. 3:2-5). Inilah masa yang menguji kualitas iman kita. Banyak orang percaya yang tertidur secara rohani karena tidak hidup oleh iman. Jika tidak hidup oleh iman, maka kita akan sarat dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Tantangan/masalah akan membuat tawar hati, kecewa, marah dan mundur. Tanpa iman kita tidak bisa bertahan di masa yang sukar. Tanpa iman kita tidak bisa berjalan dalam kemenangan sampai garis akhir.

Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? (1 Yohanes 5:4b-5).

Perlu kita tahu dan mengerti, bahwa kemenangan versi orang percaya bertolak belakang dengan dunia ini. Kemenangan dalam Kerajaan Allah bukanlah soal pencapaian, kesuksesan atau kehebatan menurut ukuran/standard manusia. Kemenangan versi Kerajaan Allah adalah hidup dalam kebenaran dan melakukan kehendak Allah Bapa.

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17)

Sewaktu kita mengalami kelahiran kembali, Allah telah mengaruniakan iman untuk kita mampu percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Selanjutnya untuk mengerjakan keselamatan itu, kita harus tetap hidup oleh iman. Tuhan Yesus akan memimpin kita dalam pertandingan iman dan membawa iman kita itu kepada kedewasaan.

…marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.. (Ibrani 12:1b-2a)

Jesus is The Author and Finisher of our faith. Jika kita tinggal dalam kasih Kristus, maka Dialah yang membawa kita berjalan dalam kemenangan dari awal sampai akhir.
Orang yang berjalan dalam kemenangan adalah orang yang :

1. Hidup oleh iman. Dalam menghadapi ujian/tantangan atau apapun yang terjadi dalam hidupnya: ia tetap menjadi pelaku firman. Ini yang dimaksud bahwa orang benar akan hidup karena percaya, bukan karena melihat. Orang yang melakukan firman, rumah hidupnya tidak akan rubuh walau diterpa masalah (Matius 7:24-25). Ujian iman yang dialami justru menjadi kesempatan untuk mengalami mukjizat, melihat kemuliaan Tuhan dan menghasilkan hidup yang berbuah.

2. Matanya selalu diarahkan kepada Kristus bukan kepada diri sendiri, orang lain atau keadaan. Mata yang tertuju kepada Kristus akan melindungi kita dari tipu daya iblis dan dunia. Mata yang tertuju kepada Kristus membuat hati kita terjaga dari sampah-sampah yang mengotori jiwa (cemas, iri hati, amarah, dendam, kecemaran, hawa nafsu, dlsb).

3. Bangkit kembali ketika ia jatuh; tidak mengundurkan diri dari pertandingan iman dan dari persekutuan dengan orang percaya, tapi berlomba dengan tekun sampai garis akhir.

Iman yang dewasa akan hidup karena percaya dan bukan karena melihat. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya (Yoh. 20:29b). Iman yang dewasa mau belajar merendahkan hati, hidup taat dipimpin Roh Kudus. Orang percaya yang dewasa mengerti bahwa hidup oleh iman bukan dimaksudkan untuk mencapai apa yang ia inginkan tapi apa yang Tuhan inginkan. Iman yang dewasa mengerti bahwa ada harga yang harus dibayar untuk berjalan dalam kemenangan sampai pada garis akhir.

Tuhan Yesus sudah berkata bahwa di dalam dunia kita akan mengalami penderitaan. Maksudnya penderitaan karena kebenaran dan karena Injil keselamatan, bukan menderita karena dosa/kesalahan sendiri. Namun demikian Tuhan memerintahkan kita untuk menguatkan hati karena IA telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33).

Mengakhiri pertandingan dengan baik

Pada kenyataannya, memulai/membangun sesuatu lebih mudah ketimbang memelihara dan menyelesaikan. Tanpa kasih karunia (kemampuan dari Allah), kita tidak akan mampu mengakhiri pertandingan iman dengan baik. Masalah/ujian boleh terjadi, musim kehidupan boleh datang silih berganti, tapi iman kepada Kristus harus dipelihara dengan kesungguhan total.

Dalam mengikut Tuhan, Rasul Paulus telah mengakhiri pertandingan iman dengan baik yaitu tidak menyerah saat menghadapi kesulitan dan penderitaan bahkan tetap taat sampai mati.
Menurut pandangan dunia, kehidupan Paulus sepertinya suatu kebodohan. Suatu pilihan yang sangat tidak popular : melepaskan semua yang telah dia capai dan banggakan (Fil. 3:8), demi melakukan kehendak Tuhan, menyangkal diri, pikul salib, mengalami penganiayaan karena Injil dan karena kebenaran, lalu berakhir dengan mati sebagai martir. Sementara dari sudut pandang Kerajaan Allah; Rasul Paulus adalah seorang yang lebih dari pemenang, sangat berhasil, sukses, mulia dan berkenan di hadapan Allah. Allah itu adil, ada upah kekal bagi mereka yang telah melepaskan segala sesuatu dalam mengikut Kristus. Mahkota kebenaran tersedia bagi Rasul Paulus karena ia telah menyelesaikan panggilan Allah dalam hidupnya.

Melalui kebenaran ini kita diingatkan untuk sungguh-sungguh beriman kepada Kristus secara pribadi. Selama masih hidup dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa, kita tidak bisa menghindar dari masalah, ujian iman, penderitaan, godaan /hawa nafsu, dslb. Namun bagi kita yang hidup oleh iman, semua itu diijinkan Tuhan agar kita makin disempurnakan, berbuah banyak dan matang. Kapasitas kita semakin diperbesar agar dapat melakukan kehendak Allah menjelang kedatangan Kristus.

Firman Tuhan memberi petunjuk serta tuntunan untuk menyelesaikan pertandingan iman dengan baik :

1. Mengasihi Allah (dengan segenap hati, segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi) dan mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri (Mat.22:37-39).

Di masa sukar ini kasih kebanyakan orang menjadi dingin, tapi siapa yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat (Mat. 24:12-13). Faith working through love, iman bekerja oleh kasih (Gal. 5:6b). Kasih kepada Allah membuat kita taat kepada firmanNya; saling mengasihi sesama membuat kita menang atas iri hati, dengki, kepahitan, dendam, egois, perseteruan, amarah, kesombongan, dlsb. Kasih akan menyatukan tubuh Kristus dalam gereja lokal dan global untuk melakukan kehendak Allah menjelang kedatangan Kristus.

2. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar (1 Tim. 6:12a).

Seorang pemenang akan memperoleh mahkota jika ia bertanding mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku (2 Tim. 2: 5) yaitu sesuai kebenaran firman Tuhan. Kita bukan berlomba untuk bersaing/mengalahkan orang lain, tapi bertanding mengalahkan diri sendiri, menang atas tipu muslihat iblis (tidak terjebak), serta menang atas masalah (iman tidak jadi gugur saat mengalami ujian dan penderitaan). Oleh karena itu tanggalkan kebenaran diri sendiri dan tanggalkan segala beban/ikatan serta dosa yang merintangi perlombaan iman kita. Belajar melatih tubuh dan menguasai diri dalam segala hal, lalu berlombalah dengan tekun setiap hari.

3. Peliharalah iman sampai garis akhir (2 Tim. 4:7).

Iblis berusaha mencuri, membunuh dan membinasakan iman kita. Banyak orang percaya yang tidak waspada kalau iblis telah mencuri sesuatu dari hidupnya dan mengalihkan fokusnya dari jalan keselamatan. Mereka tidak lagi peduli dengan perkara-perkara rohani, yang menjadi fokus hidupnya adalah perkara dan pencapaian duniawi yang sifatnya hanya sementara. Mereka begitu nyaman dan terjebak dalam kesibukan demi pencapaian pribadi. Tanah hatinya dibiarkan berbatu dan bersemak duri sehingga benih firman jadi kering, mati dan tidak dapat bertumbuh dan berbuah. Banyak orang percaya yang tidak memelihara iman karena rohaninya sedang dalam keadaan tertidur.

Segala sesuatu yang tidak dipelihara, tidak akan bertahan lama. Istilah ‘memelihara iman’ mengandung makna menjaganya baik-baik supaya tidak rusak, tidak gugur; dan menjaganya supaya apapun yang terjadi (sekalipun dalam lembah kekelaman/penderitaan) iman selalu diaktifkan agar bertumbuh, berbuah dan terpelihara sampai garis akhir. Memelihara iman juga mencakup hal menunaikan tugas pelayanan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kenali fungsi dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Jalankan talenta dan kobarkan karunia, jangan malah menyimpannya.

Tidak ada cara lain untuk berkemenangan selain hidup oleh iman. Ini bukan waktunya untuk berada di comfort zone, melainkan bangun dan bangkitlah dari antara orang mati! Tanpa iman, kita tidak akan bertahan menghadapi ujian, masalah dan penderitaan pada masa sukar terlebih di masa antikristus. Oleh sebab itu, perbarui komitmen kita dengan Tuhan. Hidup harus dengan sengaja diarahkan kepada DIA dan bangun iman kita di atas dasar yang tulus dan suci. Miliki motivasi hati yang benar dalam mengikut Tuhan Yesus; bukan sekedar ikut-ikutan orang lain, bukan karena mengejar berkat, karunia, mukjizat/ untuk pencapaian pribadi. Sebagai orang tua, ajar dan latih anak-anak kita untuk hidup oleh iman kepada Kristus secara pribadi. Jangan alihkan tanggung jawab itu kepada guru Children Ministry, karena itu tugas utama orang tua.

Tinggallah dalam kasih Kristus dan jangan menjauhkan diri dari kasih karunia. Kemenangan bukan untuk orang yang cepat, yang berkarunia, pintar, memiliki pencapaian, dsb. Kemenangan adalah untuk orang yang hidup oleh iman, mata yang tertuju kepada Kristus dan bertekun memelihara iman sampai garis akhir. Tuhan Yesus yang mengaruniakan iman kepada kita, IA juga yang akan meneguhkan serta memberi kekuatan agar kita mengakhiri pertandingan dengan baik dan mencapai garis akhir.

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Roma 8:37).

image source: https://www.redbubble.com/i/poster/Fight-the-good-fight-cinnamon-2-Timothy-4-7-8-by-ubgsla/110743784.LVTDI