HIDUP DALAM KASIH KARUNIA ALLAH

Home / Weekly Message / HIDUP DALAM KASIH KARUNIA ALLAH
HIDUP  DALAM  KASIH KARUNIA  ALLAH

Dalam Kristus kita telah menerima belas kasihan dari Allah yaitu dibebaskan dari penghukuman kekal. Kita menerima pengampunan dosa, keselamatan dan hidup dalam kelimpahan berkat (Zoe life, Yohanes 10:10) – inilah yang dinamakan God’s mercy and grace.

Arti kata dari murah hati (mercy) adalah belas kasihan yang ditunjukkan dengan memberikan pengampunan serta membatalkan hukuman kepada seseorang yang patut dihukum; sedangkan kasih karunia (grace) adalah memberikan berkat, kebaikan dan pertolongan kepada mereka yang tidak layak menerimanya. Kemurahan hati yang Allah berikan kepada kita tidak pernah berimbang; tidak dilakukanNya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalasNya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita (Mazmur 103:10). Kita patut selalu bersyukur untuk kemurahan dan kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepada kita.

Tujuan Allah bermurah hati adalah supaya kita juga menghasilkan karakterNya yang murah hati. Untuk dapat memancarkan kemurahan hati, kita harus lebih dulu hidup dalam kemurahan hati/ kasih karunia Allah.
Berikut adalah ciri orang yang hidup dalam kasih karunia/ kemurahan hati Allah :

1. Hidup oleh iman kepada Kristus.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. (Efesus 2:8)

Kasih karunia Allah menyelamatkan orang yang percaya/beriman kepada Yesus Kristus (Firman Allah yang hidup). Orang yang percaya kepada Yesus Kristus artinya menjadikan firman Allah sebagai dasar seluruh aspek kehidupannya. Cara pandang, pikiran, akal budi, nilai-nilai kehidupan, respon dalam perkataan, perbuatan dan keputusan yang diambil bukan lagi menurut pemikiran, pengertian dan pendapat sendiri tapi menurut pimpinan Roh Kudus yang mengingatkan akan firman serta membawanya kepada seluruh kebenaran.

Orang benar akan hidup karena percaya bukan karena melihat. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5).
Dalam menghadapi masalah, orang yang berjalan dalam kasih karunia akan mengarahkan mata dan hatinya kepada Tuhan. Ia tidak kuatir karena percaya penuh bahwa Tuhan itu baik kepada dirinya; sifat Allah yang pemurah tidak akan berubah dulu sekarang dan selamanya. Ia senantiasa bersyukur mengingat kebaikan Tuhan yang telah diterimanya dan belajar berserah kepada kehendak Bapa : apa yang berkenan, kapan dan bagaimana cara Tuhan mengatasi masalahnya.

Kalau mata hati tidak tertuju kepada Allah, maka seseorang cenderung bersandar kepada pengertian sendiri sehingga terjerat dalam tipu daya iblis, menjadi buta dan picik karena lupa bahwa dosa-dosanya telah dihapuskan, menghakimi, kecewa karena salah mengerti dengan Tuhan, menjadi takut dan kuatir, mengandalkan kekuatan sendiri, dsb.

2. Kemurahan Allah menuntunnya hidup dalam pertobatan.

Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? (Roma 2:4)

Allah itu murah hati dan penuh kasih karunia tapi bukan berarti murahan (cheap grace) atau lemah. Allah tidak membiarkan DiriNya dipermainkan, apa yang ditabur seseorang, itu pula yang dituainya. Orang yang mengerti kasih karunia tidak mau menyalahgunakan/menyia-nyiakan kemurahan Tuhan dengan terus hidup dalam dosa/kedagingan atau hidup dengan sembrono tanpa kedisiplinan rohani.

Kalaupun berbuat kesalahan orang tersebut mudah untuk bertobat, menerima pengampunan dari Tuhan, tidak menghukum/membenci diri sendiri melainkan mengampuni, tidak menyalahkan pihak lain dan kembali bangkit. Ia percaya bahwa kasih karunia Allah cukup baginya, bahwa Tuhan punya cara sendiri untuk menolongnya dalam mengatasi kelemahan dan membawanya pada jalan kemenangan. Justru dalam kelemahanlah kuasa Allah menjadi sempurna (2 Korintus 12:9).

3. Roh Kudus memberinya kuasa untuk mengampuni dan mengasihi orang-rang yang sulit dikasihi.

Mengampuni orang lain dengan tulus memang tidak mudah tapi juga tidak mustahil. Untuk bisa mengampuni, orang tersebut lebih dulu menerima pengampunan dan kasih Kristus (dalam Pribadi Roh Kudus) yang memberi kuasa untuk melepaskan pengampunan.

Seharusnya semakin seseorang mengenal Allah, semakin dia menyadari bahwa dirinya memiliki berbagai kelemahan. Hanya kemurahan Tuhan yang dapat melindunginya dari yang jahat. Orang yang sadar bahwa dirinya punya kekurangan akan bisa mengampuni, memahami kelemahan orang lain serta berbelas kasihan. Orang yang mengampuni akan berbahagia karena dia pun akan beroleh kemurahan berupa pengampunan dari Allah jika melakukan kesalahan.

4. Roh Kudus mendorong dan memampukan untuk berbuat kebaikan.

Seseorang tidak diselamatkan oleh perbuatan baiknya (Efesus 2:8-9). Tanpa Kristus, kesalehan manusia sia-sia dan seperti kain kotor di hadapan Allah (Yesaya 64:6).
Namun demikian tujuan Allah menyelamatkan bukan hanya menyelamatkan orang dari neraka, tetapi supaya orang tersebut semakin serupa dengan gambar Kristus (Roma 8:29) dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik.

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10)

Ketika Roh Kudus tinggal di dalam seseorang, Ia menggerakkan orang tersebut untuk melakukan hal-hal yang memuliakan Allah (Yohanes 16:13-14). Kerinduan untuk menyenangkan Allah bertumbuh seiring dengan kedewasaan rohani seseorang melalui pengenalan akan Kristus. Orang yang tinggal dalam Kristus akan menjadi saluran kemurahan Allah/menghasilkan hidup yang berbuah. Perbuatan baik tidak menghasilkan keselamatan, tapi perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan. Orang yang berjalan dalam kasih karunia tidak malas tapi dengan sukacita dan penuh tanggung jawab mengobarkan karunia dan talentanya untuk kemuliaan Bapa.
Dirinya tidak hanya menjadi pengunjung gereja atau penonton saja, tapi membagi apa yang ada padanya untuk melayani sesama bukan karena terpaksa, pelit ataupun hitung-hitungan.

Bisa dibayangkan kalau kita semua hidup dalam kemurahan dan kasih karunia Allah, setiap orang memiliki roh yang kuat, saling mengasihi, saling melayani dan unity. Tidak ada yang berkekurangan dalam tubuh Kristus. Gereja lokal bangkit, menjadi pemenang dan menyalurkan berkat demi kemuliaan Allah, Amen.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.

image source: https://fi.pinterest.com/pin/159526011776115191/