MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG

Home / Weekly Message / MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG
MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)

Tuhan Yesus memberikan mandat bagi semua orang percaya untuk pergi, jadikan segala bangsa murid Kristus, baptis dan ajarkan mereka untuk melakukan firman Tuhan. Setiap petobat baru harus tertanam dalam sebuah gereja lokal yang mengajari GAYA HIDUP ORANG KRISTEN/CHRISTIAN LIFE.

Pemuridan adalah sebuah proses pembinaan rohani supaya setiap orang percaya hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan mengalami perubahan kebiasaan, tujuan, nilai. Melalui gaya hidup yang baru, kita mengalami pertumbuhan rohani sehingga menjadi murid Kristus yang dewasa/semakin serupa dengan gambar-Nya.

Seseorang yang telah bertobat/lahir baru harus belajar cara hidup yang baru yaitu hidup oleh iman yang berdasarkan firman Tuhan. Gaya hidup orang Kristen sejati memiliki ciri-ciri: membaca Alkitab secara teratur, memiliki kehidupan doa pujian penyembahan setiap hari, beribadah bersama saudara seiman setiap minggu dan hidup yang berbuah.

1. DOA

Doa adalah nafas hidup orang percaya. Melalui doa, hidup kita akan selalu terhubung dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Doa harus menjadi gaya hidup, artinya kita berdoa bukan hanya waktu saat teduh saja tapi berdoa setiap waktu dalam Roh (Ef. 6:18). Doa merupakan komunikasi dua arah antara manusia dengan Allah, di mana roh manusia berkomunikasi, memohon, memuji, dan mengakui kebergantungannya kepada Allah.

Doa bukan hanya untuk meminta berkat, memenuhi kebutuhan atau jika ada masalah saja, tapi lebih dari itu, doa adalah panggilan Allah bagi manusia untuk mendatangkan KerajaanNya di muka bumi, seperti doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada para murid “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” (Mat. 6:10)
Kita berdoa bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tapi juga untuk kepentingan Kerajaan Allah. Doa orang benar akan mengubah atmosfir di manapun ia berada.

Ada beberapa bentuk doa :

a. Doa Pribadi :
Dalam doa pribadi kita mengakui dosa/kesalahan yang kita sadari atau yang disingkapkan oleh Roh Kudus. Melalui doa pribadi kita juga dapat menyatakan iman yang sesuai dengan firman Tuhan ataupun menyampaikan permohonan dan ucapan syukur kepada Tuhan (Fil. 4:6).

b. Doa Syafaat :
Merupakan tindakan kasih atas dorongan Roh Kudus untuk mendoakan jiwa-jiwa yang terhilang atau untuk penginjilan, untuk orang lain, orang yang menganiaya kita, Gereja/orang-orang kudus, pemerintah, kota, bangsa, bangsa-bangsa, dlsb.

c. Doa Nubuatan/Profetik.
Merupakan pesan-pesan Tuhan yang diberikan secara khusus untuk didoakan oleh pendoa atau untuk disampaikan kepada umat Tuhan dengan tujuan menegur, memberi peringatan/warning, menasehati, membangun, menghibur, meneguhkan, melakukan peperangan rohani, berjaga-jaga dan memberi arahan.

DOA YANG PENUH DENGAN KUASA

Firman Tuhan mengajarkan tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Doa harus lahir dari iman yang disertai kegigihan/kesungguhan. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Berdoalah dengan segenap hati dan jiwa (pikiran, perasaan, kehendak), fokus kepada Tuhan agar api doa kita dapat menembusi awan kegelapan dan sampai ke tahta Allah. Diperlukan ketekunan dalam berdoa. Tuhan Yesus sendiri memerintahkan untuk tidak jemu-jemu berdoa. Walaupun sepertinya belum ada jawaban, tetaplah berdoa. Orang benar akan hidup karena percaya dan bukan karena melihat. Doa kita pasti dijawab tepat pada waktunya, sesuai cara Tuhan dan bukan menurut pemikiran/ pengertian kita sendiri.

Doa yang penuh kuasa adalah doa yang sesuai dengan firman/kehendak Allah (Yoh. 15:7). Kita berdoa bukan menurut kehendak sendiri guna memuaskan hawa nafsu. Perlu diperhatikan bahwa doa yang bertele-tele/kata-kata yang panjang bukanlah jaminan doa yang dijawab (Mat. 6:7). Doa yang demikian malah membuat doa jadi tidak tepat sasaran. Untuk itu kita perlu memperbarui pikiran/cara pandang sesuai dengan firman agar semakin mengerti kehendak Allah dan berdoa dalam ketepatan.

Miliki motivasi dan sikap hati yang benar dalam berdoa. Kita berdoa bukan untuk pamer dan dipuji orang. Hati yang bersih membuat doa kita dijawab Tuhan. Dan yang terakhir, berdoalah di dalam Nama Tuhan Yesus, agar Bapa dipermuliakan di dalam Kristus.

2. PUASA

Kata puasa nesteia (Yunani) artinya berpantang makan secara sukarela karena manusia hidup bukan bergantung pada makanan namun pada Firman Tuhan (Matius 4:4). Biasanya puasa disertai dengan doa, sehingga disebut doa puasa. Perlu diketahui bahwa orang yang berpantang makan belum tentu berpuasa. Berpuasa yang benar ditandai dengan kesungguhan dalam merendahkan hati, menaikkan permohonan doa, berharap dan bergantung penuh kepada Tuhan.

Cara berpuasa yang benar agar layak dan berkenan di hati Tuhan ditulis dalam Yesaya 58: 3-7, di mana kita tidak sibuk dengan urusan sendiri. Hal ini bukan berarti tidak boleh bekerja dan beraktifitas, tetapi hati kita seharusnya senantiasa melekat, memuji dan menyembah Dia.
Dalam berpuasa, tunjukkanlah kasih kepada sesama dan bersikap saling mengasihi satu dengan yang lain.

Dalam keadaanNya sebagai manusia, Yesus memberi teladan bagi kita untuk berpuasa. Ia merendahkan diri untuk menyatakan kebergantunganNya secara penuh kepada kehendak Bapa.
Selain untuk mencari kehendak Tuhan, berpuasa juga bertujuan membentuk kedisiplinan rohani dan belajar mengendalikan hawa nafsu.

Dengan berpuasa, doa kita semakin dikuatkan karena ada masalah-masalah yang perlu digumuli dengan berdoa dan berpuasa sekaligus (Mark. 9:29). Dengan demikian kita menerima jawaban doa, tuntunan, kuasa otoritas dan berkat rohani sebagai upah dari Tuhan. Berpuasa juga berguna meningkatkan kepekaan rohani kita untuk mengerti pewahyuan dan kehendak Bapa.

3. PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

Allah bertahta di atas puji-pujian umatNya, oleh sebab itu yang seharusnya keluar dari mulut kita adalah pujian dan pengagungan kepada Allah (Maz. 149:6). Kita memuji Tuhan bukan hanya dalam ibadah Minggu saja, tapi setiap hari setiap waktu, dalam kumpulan Jemaah, di tengah bangsa-bangsa dan di mana saja.

Pujian adalah ekspresi kekaguman akan kebesaran dan keajaiban Tuhan. Kita mengungkapkan rasa syukur atas segala yang telah Ia lakukan. Dalam segala keadaan kita mengucap syukur karena Allah layak menerima seluruh pujian dan penyembahan kita. Kita memuji Tuhan dengan suara (nyanyian, sorak-sorai, kata-kata pujian dan proklamasikan kebesaran kasih dan kuasaNya); dengan tangan (mengangkat tangan, bertepuk tangan, dan memainkan alat musik); dan dengan tubuh (berdiri, menari, dan bersujud).

Penyembahan adalah ekspresi kasih, pengagungan dan penghormatan akan seluruh keberadaan Allah. Bapa menghendaki penyembah yang benar, yaitu menyembah dalam roh dan kebenaran. Roh Kudus akan memimpin roh kita untuk hidup dalam jalan kebenaran.
Bentuk ekspresi penyembahan kita kepada Allah dapat berupa Shachah (sujud bertelut dengan dahi menempel di lantai, tiarap dengan sikap penuh hormat); Proskuneo (seperti sikap seekor anjing yang mencium dan menjilat tangan tuannya); dan Latreuo (artinya melayani Allah, segala bentuk sikap dan tindakan yang memuliakan Tuhan).

Pujian dan penyembahan akan memupuk rasa kasih yang dalam antara kita dengan Tuhan. Bentuk penyembahan kasih kita yang tertinggi kepada Allah adalah ketaatan. Pujian dan penyembahan juga memberkati kehidupan kita karena Tuhan tidak pernah menyuruh kita mencari Dia dengan sia-sia (Yes. 45:19b). Dampak pujian dan penyembahan antara lain mendorong pertumbuhan rohani; mengalirkan pengurapan Roh Kudus yang menyembuhkan, melepaskan dari ikatan, memulihkan, menghasilkan mukjizat dan memampukan kita melakukan kehendak Bapa.

Murid harus punya komitmen menjadi pelaku Firman dan rela bayar harga, bukan hanya jadi penonton. Mari terapkan gaya hidup orang Kristen dengan memiliki kehidupan doa, puasa, pujian dan penyembahan. Melalui gaya hidup yang baru, kita mengalami pertumbuhan rohani semakin serupa dengan Kristus dan memuridkan orang lain sehingga menuntaskan Amanat Agung.

image source: https://twitter.com/nivbible/status/1037309608421928960?lang=he