DIAM DAN TENANGLAH, KETAHUILAH BAHWA AKU ADALAH ALLAHMU

Home / Weekly Message / DIAM DAN TENANGLAH, KETAHUILAH BAHWA AKU ADALAH ALLAHMU
DIAM DAN TENANGLAH, KETAHUILAH BAHWA AKU ADALAH ALLAHMU

Tuntunan Tuhan yang telah kita terima sepanjang tahun ini adalah Tahun Paradigma yang baru (the Year of New Paradigm). Kita sedang berjalan dalam musim yang baru di mana hadirat dan kemuliaan Tuhan akan semakin dinyatakan melalui hidup kita dan di tengah kegelapan dunia.

Berbagai masalah seperti Pandemic, perang yang berpotensi memicu PD III, inflasi ekonomi, krisis energi, global warming, pengangguran, kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial, kebobrokan moral di segala bidang terutama politik/pemerintahan, kriminalitas, dlsb menjadi isu global yang semakin intens. Lalu apa kehendak Allah bagi GerejaNya dalam menghadapi situasi ini, apa bagian yang harus kita lakukan?

Saat ini Amerika sedang mengalami masa suram karena dipimpin oleh kaum liberal yang tidak memiliki roh takut akan Tuhan. Mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, sehingga Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk. Para pemimpin melakukan kelaliman, keserakahan, kefasikan dan kenajisan.

Banyak peraturan dan langkah kebijakan yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Mereka menyalahgunakan kekuasan, tidak memiliki integritas dan durhaka terhadap Allah (artinya memberontak terhadap hukum dan kedaulatanNya). Kedurhakaan telah menjadikan masyarakat Amerika kehilangan kasih (Matius 24:12).

Sesungguhnya akar masalah yang paling utama di Amerika adalah dosa. Dosa bangsa akan menghancurkan masyarakat dan generasi di segala bidang tatanan kehidupan. Egois, angkuh, tamak/hamba uang, kenajisan, rupa-rupa hawa nafsu, moral yang bobrok, tindak kekerasan, dsb
merusak integritas kepemimpinan sehingga mayoritas masyarakat kehilangan trust terhadap pemerintahan Amerika.

Masa sukar yang terjadi saat ini sudah ditulis dalam Matius 24. Banyak nabi palsu yang muncul dan menyesatkan orang, perang, kelaparan, bencana alam, penganiayaan terhadap orang percaya dan kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Di tengah kegelapan, Injil Kerajaan Allah akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.

Tuhan mengingatkan orang percaya untuk tidak takut menghadapi kesukaran di akhir jaman. Di tengah kegelapan, ketidakpastian, guncangan serta penganiayaan, ketahuilah bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Allah kita.

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:1 dan 27)

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33)

Selama masih hidup di dunia, semua manusia pasti mengalami masalah dan penderitaan. Namun yang membuat kita berbeda dengan orang dunia adalah kasih karunia Allah menyertai kita. Damai sejahtera Allah diberikan terutama saat kita mengalami tantangan atau penderitaan karena kebenaran dan karena Nama Yesus. Damai sejahtera Allah merupakan kuasa supernatural Roh Kudus, sejalan dengan kebenaran, melampaui segala akal dan berkuasa memelihara hati serta pikiran kita untuk fokus kepada Kristus.

Ingatlah selalu bahwa Tuhan Yesus adalah Bapa yang baik, rancangan dan solusi yang Dia berikan adalah yang terbaik. KuasaNya akan melindungi kita dari yang jahat. Di dalam masalah, tantangan dan ketidakmengertian kita, damai sejahtera Allah memberikan pengharapan dan kekuatan untuk cakap menanggung segala perkara.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)

Peran dan Tugas Gereja di akhir jaman

1. Hidup sebagai ciptaan baru, yang hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus dan ditransformasi.

Ciri hidup yang mengalami transformasi (Filipi 3:7-14) :
a. Melupakan apa yang di belakang baik itu cara pandang, cara hidup, cara meresponi sesuatu, luka batin, kegagalan bahkan keberhasilan. Masa lalu dijadikan pelajaran yang mendewasakan agar semakin mengerti kehendak Allah.

b. Mengarahkan diri kepada apa yang di depan. Ini bukan saatnya kita santai dan bermalas-malas (termasuk malas bertobat), ada di zona nyaman, sibuk dengan hal yang tidak berguna, mengasihani diri sendiri, mengejar American dreams, mengumpulkan harta di bumi, dsb.

Tapi ini saat kita membutuhkan Tuhan lebih daripada sebelumnya agar kita selalu ada dalam poros kehendakNya. Kita memiliki tujuan yang jelas dan bergerak dalam ketepatan sesuai karunia dan panggilan masing-masing.

c. Berlari mengejar panggilan surgawi. Berlari artinya rela bayar harga untuk melakukan panggilan demi mencapai tujuan akhir. Kita berlomba dalam perlombaan iman yang diwajibkan, dengan mata tertuju kepada Tuhan Yesus. Diperlukan ketetapan hati, ketekunan, fokus, penyangkalan diri, kerendahan hati, ketaatan dan penyerahan total kepada Tuhan.

2. Menjadi pemberita Injil dan saksi Kristus.

Memberitakan Injil maksudnya memberitakan karya keselamatan yang Allah tawarkan di dalam Kristus Yesus. Menjadi saksi Kristus artinya hidup kita menjadi pelaku firman sehingga kemuliaan Allah dinyatakan dalam hidup kita. Jangan hanya memberitakan Injil tapi tidak menjadi pelaku firman.

Melalui kesaksian hidup dan pelayanan kita, orang-orang yang tidak mengenal dan tidak percaya Tuhan menjadi bertobat, percaya kepada Yesus Kristus dan memberi diri dibaptis sehingga mereka mengalami kelahiran baru di dalam roh.

Di tahun Paradgima yang baru ini, Allah akan bekerja dengan cara-cara baru yang kreatif untuk melawat dan menuntun manusia ke dalam pertobatan. Jangan batasi kuasa Allah dengan metode, cara lama, pikiran, pengertian serta perhitungan manusia yang terbatas.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yes. 55:8-9)

Semua orang percaya diberi tugas untuk memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus, namun tiap orang berjalan dalam jawatan dan panggilannya masing-masing. Ada yang dipanggil sebagai Missionaris di ladang misi, sebagai mentor untuk mendidik dan mendoakan anak-anak rohaninya, dipanggil untuk melayani orang-orang miskin, pelayanan buat orang-orang di penjara, di keluarga, di marketplace, di pemerintahan, di dunia pendidikan, sebagai pendoa syafaat, mendukung penginjilan secara dana, dlsb.

Bagian kita adalah mempersiapkan dan memposisikan diri agar berjalan dalam poros kehendak Allah yang sempurna. Penuhi hidup kita dengan firman dan hadirat Allah agar kuasa dan otoritas ilahi digunakan sesuai pimpinan Roh Kudus. “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:6). Kobarkan karunia untuk saling melayani dengan kasih.

3. Menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan dan memuridkan.

Gereja Tuhan berjalan dalam roh dan kuasa Elia seperti ditulis dalam Lukas 1:16-17

“ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”

Orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus dipulihkan secara pribadi dan dalam hubungan keluarga. Gereja bertugas membawa mereka agar memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, dipulihkan dari pikiran yang durhaka/ketidaktaatan, sehingga memiliki pikiran orang benar, yang sesuai firman Tuhan. Jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) yang mengalami pemulihan/transformasi akan dapat mengenali kehendak Tuhan bagi dirinya dan hidup dalam ketaatan.

Setelah pemulihan secara pribadi, kemudian pemulihan dalam keluarga :

– hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya. Para ayah berperan sebagai pemimpin yang menjadi teladan iman untuk mengajarkan anak-anaknya mengasihi Allah (Ulangan 6:7-9).
– hati anak-anak kepada bapa-bapa. Orang percaya dapat dipakai Tuhan untuk membawa pemulihan bagi orang tua mereka yang mungkin belum percaya.
– pemulihan hubungan suami isteri. Suami isteri sepakat dengan Tuhan maka anak-anak akan mengikuti. Berbahagialah seorang laki-laki yang takut akan Tuhan (Mazmur 128). Seluruh keluarga akan beribadah kepada Allah dan saling mengasihi. Di mana ada unity, di situ Allah akan mencurahkan berkat-berkat kehidupan.

Selanjutnya mereka dimuridkan agar bertumbuh jadi dewasa rohani, menghasilkan buah-buah kebenaran dan melakukan kehendak Allah pada jaman ini.

Apa angin ribut dalam kehidupan saudara saat ini? Masalah, jalan buntu/kemustahilan, sakit penyakit, tantangan, kelemahan diri, hubungan yang retak/tidak harmonis, kebutuhan yang tidak terpenuhi; keadaan bangsa yang memprihatinkan, dsb?

Diamlah dan jadilah tenang. Kenalilah pribadi Yesus Kristus sebagai Tuhan dan kenalilah kehendak Allah bagi saudara secara pribadi. Diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa (inactivity) tetapi “diam” maksudnya memilih percaya kepada Tuhan dengan iman yang teguh dan tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri. Allah berkuasa memakai angin topan badai untuk menyempurnakan iman kita, menggenapi yang Ia rancangkan dan menyatakan kemuliaanNya.

Bagaimana supaya kita tinggal tenang dan tidak takut? Dengan terus berada di hadirat Tuhan. Hati dan mata selalu tertuju kepada Yesus, berjaga dalam doa setiap waktu di manapun dan kapan pun. Yang kita perlukan adalah firman Allah yang dihidupkan oleh Roh Kudus, menjadi rhema yang berkuasa menghardik angin ribut dalam hidup kita.

image source: https://steemit.com/christian-trail/@kevaton/matthew-24-13-endurance-he-who-endures-to-the-end-shall-be-saved