KASIH SETIA TUHAN KEKAL SELAMANYA

Home / Weekly Message / KASIH SETIA TUHAN KEKAL SELAMANYA
KASIH SETIA TUHAN KEKAL SELAMANYA

Saat ini kita dihadapkan kepada situasi dunia yang penuh guncangan, perang, krisis, dampak global pandemik dan sebagainya karena kita sedang berada di hari-hari penggenapan Matius 24. Meski demikian, Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia adalah Allah yang setia. Kesetiaan Allah tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang terjadi dari luar atau hanya bersifat musiman. Kasih setia Allah tidak pernah berubah dahulu, sekarang dan selamanya.

Setia adalah karakter Allah, Dia tidak dapat menyangkal DiriNya sendiri dengan berlaku tidak setia. Kasih setia (Ibrani : Hesed) adalah gagasan Allah yang menyatakan kasih yang setia dalam tindakan; suatu kasih yang kuat dan kokoh dalam hubungan dengan Covenant-Nya. Kasih setia Tuhan menunjukkan kelembutan, kebaikan dan kemurahan yang gigih, persisten serta tak bersyarat.

Dari sejarah dan pengalaman hidup, kita bisa melihat bahwa Tuhan itu setia. Bukan hanya setia memelihara dan melindungi tapi juga menggenapi janji-janjiNya. Allah yang tidak terbatas itu mau membuat DiriNya jadi seolah-olah terbatas demi menunjukkan kasih setia dan menggenapi perkataanNya. Jika kita semakin dalam mengerti tentang kasih setia Tuhan, maka kita menjadi percaya dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam damai sejahtera.

Manusia cenderung berlaku tidak setia. Di mata Tuhan, kesetiaan manusia mudah hilang seperti kabut pagi dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar (Hosea 6:4). Mungkin banyak orang menyebut dirinya baik hati, tetapi orang setia tidak banyak ditemukan. Memang untuk belajar menjadi orang yang setia, kita akan diuji melalui bermacam perkara.

Kebanyakan orang di jaman akhir ini sudah menurunkan nilai-nilai dalam sebuah hubungan. Mereka lebih suka berinteraksi dengan barang, teknologi, gadgets (small electronic devices), hobby, social media, dan lain sebagainya daripada membangun hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama.

Banyak orang sudah kehilangan hubungan yang berkualitas dengan orang lain dengan alasan tidak mau terikat, tidak mau peduli, menghindari tanggung jawab dan tidak mau belajar setia. Bagi orang percaya, pengenalan akan Tuhan akan mengajar kita untuk berlaku setia karena salah satu karakter Tuhan adalah menyukai kasih setia (Yeremia 29:23-24).

Ada 3 hal yang mau kita pelajari dari karakter Tuhan tentang kesetiaan yang harus dibangun dalam hidup kita :

1. KEPERCAYAAN (TRUST)

Dalam sebuah hubungan, perlu dibangun rasa percaya satu sama lain. Jika tidak, maka hubungan dalam keluarga, dalam pertemanan atau kerjasama dalam tim akan terganggu, tidak sehat serta tidak menjadi berkat. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka bagian setiap kita adalah melatih diri dalam ketekunan agar menjadi orang yang dapat dipercaya.

Saat lahir baru, kita hidup oleh iman percaya dan menaruh harapan sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Jika harapan kita bertumpu kepada manusia, pasti akan kecewa karena firman Tuhan dalam Yeremia 17:5-6 telah mengingatkan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.

Meski banyak orang berlaku tidak setia dan mengecewakan, bukan berarti Tuhan juga ikut berubah menjadi tidak setia. Hanya Tuhanlah satu-satunya yang benar, setia serta dapat dipercaya karena Dia tidak dapat menyangkal sifatNya sendiri.

“Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong” (Roma 3:3-4).

Oleh sebab itu, kalaupun seseorang sudah mengecewakan, tidak seharusnya kita kehilangan kemampuan untuk dapat percaya kepada orang lain apalagi kepada Tuhan. Tidak perlu kepahitan ketika orang lain tidak bisa dipercaya dan mengecewakan kita. Dengan terus bertumbuh dalam kasih, maka Roh Kudus akan menolong kita agar tidak hidup dalam kekecewaan serta menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan setia.

Harta, uang, kekuasaan, jabatan, karunia, kehidupan yang nyaman, tidak dihargai orang lain, aniaya dan krisis merupakan hal-hal yang dipakai Tuhan untuk menguji kesetiaan kita. Dalam kasih, Allah melatih kita untuk belajar menjadi orang yang setia melalui proses asal kita hidup dalam pertobatan. Kesetiaan adalah salah satu karakter yang diperlukan dalam mengelola hubungan khususnya dalam membangun tubuh Kristus.

2. SALING MENGHORMATI, MENGHARGAI (RESPECT)

Hubungan juga tidak akan terbangun jika tidak ada sikap saling menghormati dan menghargai. Mengapa seseorang bisa kehilangan respek terhadap orang lain? Kebanyakan karena pengalaman dikecewakan, direndahkan, dipermalukan, disia-siakan, atau hal lain yang tidak menyenangkan.

Sebagai orang percaya yang mau tinggal dalam kasih Tuhan, kita tidak boleh memandang rendah orang yang bersalah dan mengecewakan kita karena Tuhan juga mengasihi orang tersebut. Jangan pula memandang rendah orang karena mereka tidak mampu melakukan seperti apa yang kita lakukan. Untuk dapat saling menghargai dan menghormati, firman Tuhan memerintahkan kita untuk merendahkan diri seorang kepada yang lain.

“dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.” (Efesus 5:21)

Dikatakan ‘seorang kepada yang lain’, berarti adalah kewajiban semua pihak untuk merendahkan hati, bukan hanya 1 orang saja.

3. SALING PEDULI SATU DENGAN YANG LAIN (CARE)

Perintah untuk saling mengasihi dan saling melayani diterapkan dengan tindakan nyata di dalam keluarga, komunitas orang percaya/gereja, dalam lingkungan pekerjaan, masyarakat, dsb. Yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat. Jangan mencari kesenangan diri sendiri, tetapi juga kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatia 6:2)

Tetaplah setia melakukan panggilan Tuhan melalui gereja lokal (Matius 28:19-20). Karunia dan talenta yang Tuhan berikan harus dikobarkan dan bukan disia-siakan ataupun untuk melakukan agenda pribadi. Itu diberikan untuk memperlengkapi kita melakukan panggilan Tuhan.

“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4:10)

Kasih setia Allah menopang setiap jemaat untuk berakar dan bertumbuh dalam kasih dan menjadi pribadi yang kuat manusia batiniahnya. Bagi kita yang memilih untuk mengasihi Tuhan, maka Ia akan memegang perjanjian dan kasih setiaNya sampai kepada anak cucu kita.

“Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,” (Ulangan 7:9).

Kasih setia Allah yang kita alami akan memampukan kita menjadi orang yang dapat dipercaya, saling menghormati/menghargai dan saling peduli satu dengan yang lain guna membangun keluarga dan gereja yang kuat, untuk menghubungkan satu dengan yang lain demi kesatuan tubuh Kristus.

Pesan Tuhan bulan ini menjadi kekuatan bagi kita untuk tidak perlu takut karena melihat situasi yang semakin suram akhir-akhir ini. Kesetiaan Tuhan menopang kita untuk cakap menanggung segala perkara. Orang yang percaya kepada Kristus memiliki iman yang mengalahkan dunia. Jiwa kita akan tetap kuat di tengah guncangan dan krisis global karena pengharapan kita hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Kadang Tuhan ijinkan kita mengalami lembah kekelaman, situasi yang sulit dan mustahil dan penuh dengan gejolak, tapi justru di situlah kesempatan bagi Dia untuk menunjukkan kasih setia dan menyatakan kemuliaanNya. Orang yang sudah menerima Kristus telah diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Tuhan telah memerdekakan kita dari dosa, kutuk dan roh ketakutan agar kita berkemenangan dalam segala perkara.

“Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.” (1 Korintus 1:9)

Kita tidak akan dibiarkan berjalan sendiri menghadapi segala tantangan. Allah akan melindungi, memelihara dan melepaskan kita dari yang jahat. Tuhan adalah tempat perlindungan dan kubu pertahanan kita.

“Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” (Mazmur 91:4)

Dia berjanji menyertai gerejaNya sampai kepada akhir jaman karena kasih setia Tuhan kekal selamanya, Amen!

image source: https://www.marilynandsarah.org/2019/09/24/1-corinthians-19/