PARADIGMA YANG BARU TERJADI MELALUI PROSES DI PADANG GURUN

Home / Weekly Message / PARADIGMA YANG BARU TERJADI MELALUI PROSES DI PADANG GURUN
PARADIGMA YANG BARU TERJADI MELALUI PROSES DI PADANG GURUN

firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.” (Yesaya 43:18-21)

Kalau dulu Allah membebaskan bangsa Israel dari kejaran Firaun dan pasukannya yang mati di laut merah, maka sekarang Israel dibebaskan dari perbudakan Babel dengan cara yang baru : mereka dibawa melewati keadaan padang gurun dan padang belantara. Ini adalah paradigma yang baru. Tuhan berkata :

“Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” (Yesaya 43: 18-19a)

Bagian Tuhan adalah memberikan paradigma atau sesuatu yang baru, yaitu membuat jalan di padang gurun dan membuat sungai di padang belantara karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Tujuan Allah menyelamatkan Israel dari perbudakan Babel yaitu karena mereka adalah umat pilihan Tuhan, yang dibentuk dan ditetapkan untuk memberitakan kemasyuran namaNya.

Padang gurun adalah suatu tempat yang dipenuhi dengan pasir, berbatu-batu, tidak ada pohon, gersang/tidak ada air, sangat panas pada siang hari dan sebaliknya sangat dingin pada malam hari, banyak binatang liar dan berbahaya. Padang gurun adalah tempat yang tidak nyaman untuk dijadikan sebagai tempat tinggal.

Padang gurun kehidupan berbicara tentang pemrosesan Tuhan dalam hidup kita. Terkadang Tuhan mengijinkan kita melewati masa yang sukar seperti keadaan di padang gurun, di mana kita harus menghadapi tantangan, ujian iman, pandemi yang menimbulkan krisis secara global, berada di antara manusia dunia yang semakin jahat (seperti domba di tengah serigala), berada dalam sistem pemerintahan dunia yang menghimpit dan menyeret orang-orang percaya, keadaan yang serba tidak pasti, dan lain sebagainya.

Tuhan punya cara yang unik untuk mendidik dan mendewasakan bangsa pilihanNya yaitu dengan menyerahkan mereka kepada kepemimpinan raja Babel, seperti yang tertulis dalam Yeremia 42:10-17 :

10) Jika kamu tinggal tetap di negeri ini, maka Aku akan membangun dan tidak akan meruntuhkan kamu, akan membuat kamu tumbuh dan tidak akan mencabut kamu; sebab Aku menyesal telah mendatangkan malapetaka kepadamu. 11) Janganlah takut kepada raja Babel yang kamu takuti itu. Janganlah takut kepadanya, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku menyertai kamu untuk menyelamatkan kamu dan untuk melepaskan kamu dari tangannya. 12) Aku akan membuat kamu mendapat belas kasihan, sehingga ia merasa belas kasihan kepadamu dan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. 13) Tetapi jika kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan mengatakan: Kami tidak mau tinggal di negeri ini!, 14) sebab pikirmu: Tidak! Kami mau pergi ke negeri Mesir, di mana kami tidak akan mengalami pertempuran, tidak akan mendengar bunyi sangkakala dan tidak akan menderita kelaparan; di sanalah kami akan tinggal!, 15) maka dengarkanlah sekarang firman Allah, hai sisa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Jika kamu sungguh-sungguh berniat hendak pergi ke Mesir, dan memang kamu pergi dan tinggal sebagai orang asing di sana, 16) maka pedang yang kamu takuti itu akan menimpa kamu di negeri Mesir, dan kelaparan yang kamu gentarkan itu tidak putus-putusnya mengejar-ngejar kamu di Mesir, sampai kamu mati di sana.
17) Semua orang, yang berniat hendak pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, akan mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar; seorangpun dari mereka tidak ada yang terlepas atau terluput dari malapetaka yang Kudatangkan atas mereka.”

Bagi yang mau merendahkan hati untuk diproses, maka kasih karunia Tuhan akan menyertai dan memelihara kehidupan mereka (ayat 11-12). Tetapi buat yang tidak mau diproses atau memilih untuk nyaman dan keluar dari kehendak Tuhan, maka apa yang ditakutkan justru itu yang akan menimpa mereka (ayat 13-17).

“Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara” (Yesaya 43:19b)

Secara alami, kita tidak akan menjumpai jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Jika ada jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara, maka itu adalah perkara yang supernatural/mukjizat.
Allah sanggup membuat hal-hal baru meskipun kita ada dalam masa yang sukar seperti di padang gurun sehingga :
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9)

Pemrosesan Tuhan atas kita melalui padang gurun kehidupan akan menghasilkan sesuatu yang ilahi dan mulia. Seperti seorang bapak yang sayang kepada anaknya, Allah yang mendidik dan mendisiplinkan, Dia juga yang menyertai serta membawa kita pada jalan kemenangan. Kasih setiaNya tidak pernah berubah kepada orang-orang yang mengasihi Dia.

Padang gurun akan membawa kita hidup dalam paradigma yang baru :

1. Proses Tuhan membuat akal budi terus-menerus diperbarui sehingga kita akan belajar untuk hidup dalam kebenaran dan dalam pertobatan. Zona nyaman membuat kita tidak belajar dan tidak berubah. Justru tantangan dan ujian membawa kita semakin mengenal Pribadi Allah dan melihat kemuliaanNya dinyatakan. Pembaruan akal budi membuat kita semakin mengasihi Tuhan dan tidak menjadi sama dengan dunia ( mengasihi dunia).

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2: 15-17).

2. Tantangan dan ujian iman akan menghasilkan buah yang matang dalam ketekunan, menjadi utuh dan sempurna serta tidak kekurangan suatu apapun.

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yakobus 1:2-4).

3. Padang gurun menjadikan kita semakin rendah hati dan bergantung penuh pada Tuhan.

“jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.” (Ulangan 8:14-16).

4. Padang gurun membawa kita semakin mengerti dan melakukan kehendak/panggilan Allah.

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:10,13-14).

“Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku” (Yesaya 43:20)

Penghuni padang gurun melambangkan sifat orang-orang dunia yang tidak mengenal Allah (yang berperilaku seperti binatang hutan, serigala dan burung unta). Mereka akan melihat penyertaan, pemeliharaan, perlindungan serta mukjizat Tuhan atas orang percaya sehingga mereka memuliakan Tuhan. Tuhan akan membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik (Maleaki 3:16-18).

“umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku” (Yesaya 43:21)

Melalui padang gurun Tuhan membentuk kita sebagai bejana yang dapat dipakai untuk memberitakan kemasyhuranNya. Ia mengijinkan kita mengalami padang gurun bukan untuk mencelakakan atau menghancurkan tapi untuk membentuk kita dan memberikan hari depan yang penuh harapan. Tuhan mendidik Israel melalui perbudakan Babel untuk membentuk dan menjadikan mereka bangsa pilihan yang berkualitas unggul, mulia dan memiliki masa depan yang penuh harapan.

“Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:10-11).

Oleh sebab itu, apapun ujian dan tantangan yang kita hadapi masa ini, percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jangan bersandar pada pengertian kita sendiri.

Lewat padang gurun, kita memiliki paradigma yang baru. Padang gurun perlu untuk mendewasakan iman, mengusir kebodohan, menjadikan kita tangguh, untuk belajar apa yang benar, hidup dalam pertobatan dan berbuah. Di padang gurun, kemuliaan Tuhan dinyatakan sehingga hidup kita menjadi jalan dan sungai-sungai (artinya menjadi berkat) bagi banyak orang.

Kasih karunia Allah melimpah atas mereka yang mau merendahkan hati untuk diproses. Penyertaan, perlindungan, damai sejahtera, jalan keluar dan kekuatan Dia berikan.
Allah akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya. Segala perkara dapat kita tanggung dalam Kristus yang memberi kekuatan.

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:13,19)

image source: https://www.findshepherd.com/james-1-2-4-testing-of-your-faith.html