Tahun 2022 adalah Tahun Paradigma Yang Baru

Home / Weekly Message / Tahun 2022 adalah Tahun Paradigma Yang Baru
Tahun 2022 adalah Tahun Paradigma Yang Baru

TAHUN 2022 THE YEAR OF NEW PARADIGM

Kita baru saja masuk tahun baru 2022. Kita baru saja menyelesaikan tahun lalu, yaitu tahun Integritas. The year of Integrity, dimana Tuhan menekankan agar kita hidup ber integritas. Yang artinya, hidup semakin menyerupai gambar Yesus. Mungkin ada yang bertanya-tanya: apakah keadaan saya akan lebih baik atau lebih buruk? Kita harus ber pegang pada Firman Tuhan. Sesuai dengan Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”. Kita harus percaya, kasih setia Tuhan selalu baru tiap hari, selalu baru tiap minggu, selalu baru tiap bulan dan selalu baru tiap tahun. Karena itu saya percaya dan perkatakan tahun 2022 akan lebih baik dari tahun 2021 karena kasih setia Tuhan selalu baru setiap pagi.
Song: Kasih setia baru setiap hari, baru setiap hari…..Besar setiaMu Tuhan…
1. Dasar kita percaya karena Ratapan 3:24, “TUHAN adalah bagianku, ” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” Apa yang akan terjadi bila kita tetap berharap kepadaNya?. Yang pertama, Yesaya 40:30-31, “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru. mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Yang kedua, hal yang terjadi bagi orang yang berharap kepadaNya, Mazmur 37:23-24, “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan padaNya. Apabila dia jatuh tak sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangannya.”
Perlu dicatat bagi orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan, dia tetap bisa jatuh kedalam berbagai macam pencobaan dan masalah, Alkitab mencatat bila kita jatuh tidak sampai tergeletak karena Tuhan menopang tangannya.
Song: Tuhan menetapkan langkah-langkah orang, yang hidupnya berkenan kepadaNya…
Yang ketiga, hal yang terjadi jika kita berharap kepadaNya adalah sesuai dengan Yeremia 17:7-8, “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya kepada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Halleluya!
Hal keempat yang akan terjadi kalau kita berharap kepadaNya, sesuai dengan Mazmur 32:8 dan 33:18, “mata Tuhan tertuju kepada orang yang takut akan Dia dan berharap pada kasih setiaNya,” Tuhan akan mengajar, menasehati, dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Tuntunan Tuhan ini akan kita mengerti hanya kalau mata kita tertuju kepada Dia.
Alasan yang kedua mengapa kita berkata kalau tahun 2022 akan lebih baik dari tahun 2021 karena hari kita melekat kepada Tuhan, karena kita hidup intim dengan Tuhan. Dalam Mazmur 91:14-16, Tuhan berkata: “Sungguh hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya sebab ia mengenal namaKu. Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari padaKu.”
Jadi kalau hati kita melekat kepada Tuhan, kalau kita hidup intim dengan Tuhan, maka yang pertama, Tuhan akan meluputkan dan membentengi kita terhadap sakit penyakit, panah api dari si jahat, jerat penangkap burung, kedasyatan malam atau terror of the night, yang berbicara tentang penculikan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, terrorisme dan peperangan.
Hal yang kedua, Tuhan akan menjawab jika kita berseru dalam masa kesesakan. Yang ketiga, Tuhan akan memuliakan kita, dan yang keempat, Tuhan akan memberikan panjang umur dengan berkat yang melimpah, dan yang kelima, Tuhan akan memberikan keselamatan. Halleluya!!
Song: Bless the Lord oh my soul, oh my soul, bless His holy name….
Tuhan menuntun kita untuk memasuki tahun 2022 dengan tema bahwa tahun 2022 adalah Tahun paradigma yang baru, “The Year of New Paradigm”. Definisi paradigma menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah model, dan juga kerangka berpikir. Definisi paradigma menurut Westminster Dictionary of Theological Terms, bahwa paradigma berarti contoh, pola, model, dan istilah ini sering dipakai untuk menunjukkan cara berpikir dalam teologi ketika bahan-bahan dikumpulkan dan diatur dalam satu pola atau cara tertentu seperti dalam doktrin.
Tuhan memberikan ayat emas utk tema ini yaitu Yesaya 43:18-21 dan Filipi 3:13-14. Dalam Yesaya 43 Tuhan berkata dulu bangsa Israel dibebaskan dari kejaran Firaun dan pasukannya dengan cara Firaun dan pasukkannya mati di dalam laut merah. Tetapi sekarang orang Israel akan dibebaskan dari Babel dengan cara yang berbeda. Tuhan berkata “jangan ingat hal-hal yang dulu. Sekarang Aku hendak membuat sesuatu yang baru.”
Kalau dulu Tuhan menyelamatkan orang Israel lewat jalan laut, sekarang Allah menyelamatkan Israel dengan cara yang baru. Allah akan menyelamatkan mereka lewat jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara. Ini adalah paradigma yang baru. Bagian Tuhan adalah memberikan paradigma yang baru, yang adalah sesuatu yang baru yaitu membuat jalan di padang gurun dan membuat sungai di padang belantara, dimana pada waktu itu hal ini tidak mungkin dikerjakan oleh manusia, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Katakan: “ Amen!”
Tujuan Allah menyelamatkan Israel dari Babel yaitu karena mereka adalah umat pilihan Tuhan, dan yang ditetapkan untuk memberitakan kemasyuran namaNya. Demikian juga bagi kita, umat pilihan Tuhan, pada tahun 2022 Tuhan akan menolong dan membebaskan kita dari masalah-masalah yang terjadi dari seluruh aspek kehidupan kita. Apakah itu sakit penyakit, keluarga, pelayanan, bisinis, masa depan, dengan cara-cara yang baru atau paradigma yang baru.
1 Korintus 2:9 berkata, Tetapi seperti ada tertulis:”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan? Kita harus memberitakan kemasyuranNya, kita harus menyelesaikan amanat agung dalam era Pentakosta ke 3 ini. 1 Petrus 2:9 berkata,”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.”
Memasuki tahun 2022 ini kita akan melihat bahwa dengan adanya pademi yang sampai sekarang belum selesai maka cara-cara pelayanan di gereja berubah. Kita tidak bisa hanya memakai cara-cara yang lama lagi. Sebagai contoh, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh George Barna, yang dirilis pada tanggal 6 juni 2021 yang lalu, mengenai generasi anak muda di Amerika yang disebut generasi berbeda. Dikatakan bahwa pelayanan gereja selama lima dekade terakhir tidak akan efektif untuk generasi ini, jadi perlu ada paradigma yang baru untuk pelayanan di gereja.
Tuhan sedang membuat pradigma yang baru, sebagai pola yang baru, bagian kita adalah menerima sebagai cara pandang yang baru. Demikian juga dengan cara berbisnis, pasti banyak dari cara-cara yang lama yang sudah tidak dapat dipakai lagi. Perlu diperhatikan bahwa Wahyu 13:16 pasti akan digenapi, manusia tidak dapat membeli dan menjual jika tidak memiliki tanda antikristus di tangan kanannya atau di dahinya. Dan dengan seijin Tuhan, dunia sedang dibawa kesana untuk menggenapi Wahyu 13:16 tadi. Tetapi bagi kita yang percaya bahwa pengangkatan terjadi sebelum masa sengsara, yang disebut dengan pre-tribulation, kita tidak akan mengalami itu. Sekali lagi saya katakan kepada saudara, kita tidak akan mengalami itu. Sebaiknya kita mempersiapkan diri kita untuk pengangkatan yang sudah sangat-sangat dekat waktunya. Maranata, Tuhan Yesus datang segera!
Jadi dalam tahun paradigma yang baru ini ada tiga hal yang harus diperhatikan,
Yang pertama, paradigma adalah inisiatif Tuhan sendiri yang perlu diresponi oleh umatnya. Ada bagian yang Tuhan perbuat, ada bagian yang umatNya harus lakukan.
Yang kedua, bagian Tuhan membuat sesuatu yang baru, yaitu paradigma sebagai pola.
Yang ketiga, bagian umat Tuhan melihat, menerima dan mengetahui yang Tuhan buat, yaitu paradigma sebagai cara pandang.
Song: Hatiku percaya… hatiku percaya… selalu ku percaya…
Sesuai dengan Filipi 3:7-9 dikatakan, sebagai titik tolak hidup dari Rasul Paulus, menulis,” Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Setelah Rasul menerima Yesus, pola pikir nya juga berubah sehingga tujuan dan arah hidupnya juga berubah. Sehingga Rasul Paulus mengajak kita semua untuk menerima panggilan sorgawi dan menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.
Filipi 3:13-14, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Selamat Menyongsong Tahun 2022 dan menerima paradigma yang baru.
Tuhan Yesus Memberkati.

image source: https://www.postermywall.com/index.php/art/template/a068529399d96ceeb36d7b3f02857988/lamentations-3%3A22-23-quote%2C-life-design-template#.YdMYaWjMK3A