SANCTIFICATION OF THE SOUL (bagian 1)

Home / Weekly Message / SANCTIFICATION OF THE SOUL (bagian 1)
SANCTIFICATION OF THE SOUL (bagian 1)

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,  mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,  supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Roma 8:29)

PENDAHULUAN

Pengudusan artinya hidup kita dipisahkan dari dunia untuk hidup sesuai kehendak/rencana Allah. Ada dua jenis pengudusan yaitu pengudusan roh dan jiwa. Pengudusan roh hanya dapat dilakukan oleh kasih karunia Allah melalui darah Tuhan Yesus lewat karya-Nya di kayu salib (Ibrani 13:12). Pengudusan jiwa adalah tanggung jawab yang harus kita kerjakan dengan pertolongan Roh Kudus (2 Tesalonika 2:13).

Secara sederhana, jiwa terdiri dari 3 komponen: pikiran, perasaan dan kehendak. Pengudusan jiwa merupakan kelanjutan dari kelahiran baru, yaitu proses menanggalkan manusia lama dengan segala hawa nafsu dan keinginannya agar terjadi transformasi yang menghasilkan karakter menyerupai Kristus. Roh Allah menguduskan kita supaya taat kepada Kristus. ..yaitu orang-orang yang dipilih,  sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh,  supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya (1 Petrus 1:2a).

PERMASALAHAN

Ketika mengalami kelahiran baru oleh Roh, Allah memberi kita kerinduan untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Namun demikian karakter manusia lama serta keinginannya tidak serta merta hilang. Dosa dan hawa nafsu masih bisa menggoda kita. Rasul Paulus menulis apa yang dialaminya: Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,  tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. (Roma 7:22-23)

Ada orang yang sudah banyak dengar sharing firman, baca Alkitab, terjun dalam pelayanan, ikut Cool, dlsb tapi masih terikat dengan karakter manusia lama dan belum mengalami transformasi. Mengapa?

  • Membiarkan dirinya dipimpin oleh emosi/perasaan negatif yang membangkitkan keinginan daging. Seseorang bisa saja punya pengetahuan firman, tapi saat mengalami tantangan, ujian dan masalah, tidak hidup oleh iman karena ia mengijinkan emosinya yang pegang kendali. Contoh emosi negatif: perasaan bersalah, penyesalan/kesedihan mendalam, benci, iri, cemas, dendam, marah, takut, sakit/luka hati, kecewa, ketidakpuasan, putus asa, merasa tertolak, perasaan tidak aman/ insecure, dsb. Ini disebut orang Kristen yang ‘reaktif’. Orang yang hidupnya dipimpin perasaan sulit untuk bisa taat kepada firman/perintah Tuhan.
  • Tidak taat melakukan Firman (hanya pendengar saja). Bisa jadi seperti orang Farisi yang menjadi sombong dan cenderung menghakimi orang lain dengan pengetahuan firmannya.
  • Tidak tahu kuasa yang Tuhan berikan dalam Firman untuk hidup berkemenangan
  • Kurang berdoa, salah berdoa dan tidak berjaga-jaga.

SOLUSI

  • Salah satu tanda bahwa seseorang hidup dipimpin perasaan adalah hidupnya tidak mengalami perubahan karena berputar-putar di masalah/kejatuhan yang sama. Perasaan adalah bagian dari jiwa yang berperan penting dalam proses berinteraksi dan pengembangan diri.  Perasaan tidak dimaksudkan untuk memimpin hidup kita dan mengambil keputusan sebab perasaan bisa berubah-ubah, tidak stabil. Biasakan perasaan kita untuk tunduk kepada apa kata Firman dan cara pikir (mind set) terus menerus diperbarui firman. Pikiran yang diperbarui firman akan menimbulkan perasaan yang mendorong kita menaati perintah Kristus. Kita (bukan Tuhan, bukan orang lain) bertanggung jawab untuk menjaga pikiran dan hati kita dengan segala kewaspadaan.
  • Jika kita memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus, maka si jahat akan kehilangan akses untuk mengacaukan hidup kita. Iblis tidak dapat memanipulasi pikiran dan emosi kita jika kita memiliki iman yang teguh dan berakar dalam kasih Kristus. Akal budi yang diperbarui firman meresponi segala sesuatu dengan iman, bukan ketakutan; dengan hikmat ilahi, bukan dengan keputusan/tindakan bodoh. Don’t entertain our negative thought and emotions, but walk in revelation. Berhenti berputar-putar di masalah yang sama, hiduplah dalam pertobatan. Berhenti menyalahkan Tuhan, orang lain dan keadaan; bersyukurlah dalam segala hal.
  • Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia. Kita telah diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Ia menyertai kita melalui Roh Kudus dan firman-Nya. Pakai kuasa tersebut untuk menolak dosa, pikiran dan emosi negatif, serta hawa nafsu kedagingan. Pakai kuasa itu untuk menolak panah api si jahat dan untuk berjalan dalam kasih karunia. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).
  • Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus senantiasa berjaga-jaga dan berdoa. “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41)

Berjaga-jaga dan berdoa memampukan kita untuk menguasai diri dan menolak yang jahat. Jangan salah berdoa dengan meminta hal-hal yang memuaskan hawa nafsu (Yakobus 4:3). Beri ruang dan waktu untuk  berdiam diri dan belajar mendengar suara/instruksi Tuhan, jangan hanya sibuk minta ini dan itu. Ceritakan semua yang kita pikir dan rasakan, minta Tuhan memulihkan jiwa kita.

PENUTUP

Pengudusan jiwa adalah hasil ketaatan kita kepada Kristus dan perintah-Nya. Ini adalah tanggung jawab yang harus sunguh-sungguh kita kerjakan. Allah yang memanggil kita kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia (1 Korintus 1:9). Yesus Kristus yang memimpin kita dalam iman, akan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,  mereka itu juga dipanggil-Nya.  Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.  Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya (Roma 8:30).