KEMBALI KEPADA INJIL YANG MURNI

Home / Weekly Message / KEMBALI KEPADA INJIL YANG MURNI
KEMBALI KEPADA INJIL YANG MURNI

(September Theme: Understanding The Mind of GOD)

 

PENDAHULUAN

Di akhir zaman ini, banyak orang Kristen mengalami kemerosotan iman , kasih dan pengharapan karena Injil yang diberitakan sudah melenceng dari kemurnian Injil Kristus. Fokusnya bergeser pada consumerism, pencarian berkat/mukjizat, seolah-olah Tuhan hanya ada untuk memenuhi daftar permintaan dan ambisi pribadi.

Pengajaran yang sering kali hanya menyenangkan telinga jemaat, memberi entertainment , dan membuat jemaat terhibur, nyaman dalam zona suam-suam kuku. Akibatnya, jemaat tidak mengalami transformasi hidup seperti yang Tuhan kehendaki.

 

PERMASALAHAN

  • Firman dikompromikan dan dicampur dengan nilai duniawi yang bertentangan dengan kemurnian Injil.
  • Ajaran penting seperti ketaatan kepada Allah, menyangkal diri, memikul salib, hidup dalam pertobatan, serta komitmen pada Tuhan, jarang lagi diajarkan.
  • Banyak gereja beralih fungsi dari wadah pemuridan menjadi sekadar social club yang menjalani MLM (multi level marketing) supaya gerejanya menjadi paling hebat, paling besar dan paling banyak cabangnya, dlsb.
  • Gereja tanpa pemuridan sejati adalah gereja tanpa Kristus. Padahal, gereja seharusnya menjadi agen transformasi yang menjadikan jemaat murid Kristus yang dewasa.

 

SOLUSI

Pemuridan 

Di gereja lokal BIC, pemuridan adalah identitas utama. Setiap jemaat dimuridkan agar:

  • Bertumbuh dalam iman.
  • Menjadi pribadi yang kuat dan dewasa melalui pengajaran Firman Tuhan yang benar (tanpa kompromi).
  • Hidup dalam pengurapan Roh Kudus sehingga dapat diutus menjadi terang di keluarga, marketplace, dan bangsa.

Pengajaran Firman memperbarui pikiran kita sehingga kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus, berjalan sesuai poros kehendak-Nya.

Pentingnya Memiliki Pikiran Kristus

Pikiran Kristus berarti:

  • Memahami kehendak, rencana, tujuan, cara pandang, dan jalan Allah atas hidup kita.
  • Hal ini hanya dapat dinyatakan melalui Roh Kudus, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor. 2:10).

Namun, pikiran Kristus tidak didapat secara instan. Itu adalah hasil proses pendewasaan rohani.
•   Bayi rohani = manusia duniawi, belum dewasa dalam Kristus.
•   Hanya mereka yang dewasa dapat mengerti perkara-perkara rohani, memiliki hikmat Allah, dan pikiran Kristus.

Karena itu, penting sekali untuk menerima ajaran yang sehat dan hidup dalam pemuridan sejati.

Firman Tuhan sebagai Dasar

Rasul Paulus menulis:

“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. … Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” (BACA 1 Korintus 2:6–16)

Ayat ini menegaskan bahwa hikmat sejati bukanlah milik dunia, melainkan milik Allah yang hanya dapat dimengerti oleh orang yang hidup dalam Roh.

Prinsip Dasar Pikiran Kristus

Yesus menegaskan dua hukum utama (Baca Mat. 22:37–39):
1.Kasih kepada Allah → ditunjukkan melalui ketaatan kepada firman-Nya.
2.Kasih kepada sesama manusia → diwujudkan dengan menjaga kesatuan tubuh Kristus, rendah hati, dan mendahulukan kepentingan orang lain.

Paulus mengingatkan jemaat di Filipi:

“Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan … janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” (Filipi 2:2–5)

 

KESIMPULAN

Untuk memahami pikiran Allah, kita perlu hidup dalam pemuridan sejati, membangun kasih yang tulus kepada Allah dan sesama, serta terus diperbarui oleh Firman dan Roh Kudus. Dengan demikian, kita dimampukan untuk berjalan bukan dalam logika dunia, melainkan dalam hikmat Allah yang menuntun pada hidup yang berbuah dan memuliakan Kristus.