Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)
Allah pencipta lahir ke dunia sebagai manusia Yesus NamaNya untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Semua orang telah berdosa dan melupakan hubungannya dengan Allah. Dalam keberdosaannya, manusia tidak memiliki akses untuk kembali kepada Bapa kecuali melalui korban dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya tanpa penebusan. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia adalah Allah sendiri yang datang ke dunia menjadi manusia (Yohanes 1: 1,14).
Yesus Kristus adalah seratus persen Tuhan dan seratus persen manusia. Di dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9). Pernyataan Yesus tentang DiriNya dalam Yohanes 14:6 merupakan sesuatu yang mutlak, tidak dapat dibantah atau diubah.
A. AKULAH JALAN
Para murid tidak mengerti tentang jalan yang dikatakan Yesus dalam Yoh. 14:4. Tomas berpikir bahwa Yesus akan pergi ke sebuah lokasi fisik yang memiliki alamat, sehingga dengan mengetahui jalannya, mereka bisa turut pergi ke sana. Mereka menanggapi perkataan Yesus menurut pikiran dan pengertiannya sendiri.
Banyak orang memiliki masalah dan pergumulan dalam pernikahan, pekerjaan, keluarga, finansial dsb. Mereka merasa terhimpit, menyerah, tanpa pengharapan lalu berusaha menyelesaikan dengan caranya sendiri, akibatnya tidak menemukan jalan keluar. Mengapa? karena manusia cenderung menilai segala sesuatu menurut pikiran dan cara pandangnya yang terbatas. Apa yang dilihat dan dirasa menjadi dasar untuk membuat keputusan dan bertindak. Manusia cenderung mencari solusi yang tampaknya masuk akal serta cocok bagi dirinya.
Yesus adalah Jalan. Ia tidak memberi jalan tapi Dia adalah jalan itu. Dia adalah pintu bagi manusia untuk datang kepada Bapa; Ia mengajarkan dan memimpin kita masuk melalui jalan itu.
Dialah jalan untuk mengenal kebenaran dan memperoleh hidup kekal.
Untuk masuk dan berjalan di jalan kebenaran dan kehidupan, kita harus hidup karena percaya, bukan karena melihat. Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Maz. 119:105). Firman Tuhan yang kita renungkan akan membarui akal budi kita sehingga kita mengerti kehendak dan cara pandang Allah dalam melihat segala sesuatu.
Yesus adalah pintu masuk kepada keselamatan. Ia memberikan hidup kekal yaitu hidup yang berkualitas (berkelimpahan, Zoe life) serta menyediakan semua yang kita perlukan (seperti domba menemukan padang rumput dalam Yoh. 10:9).
“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:9-10)
B. AKULAH KEBENARAN
Yesus adalah Kebenaran; yang telah meletakkan dasar dari segala sesuatu sebelum dunia ini dijadikan. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yoh. 1:3).
Kebenaran adalah dasar dari segala ciptaan, hukum rohani (spiritual law), hukum alam (natural law), pemikiran, filosofi, pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science). Dalam perkembangannya manusia menemukan bermacam hukum, hipotesis, teori, postulat, prinsip/azas, penafsiran yang sebetulnya dasarnya adalah kebenaran yang Allah sudah tetapkan.
Orang yang tidak mengenal Allah bisa jadi berpikir bahwa hal-hal tersebut adalah penemuan yang dikembangkan karena kepintaran manusia dan tidak ada urusannya dengan Allah. Padahal Allah yang menciptakan dan menopang segala sesuatu dengan firman kebenaranNya (Ibrani 1:3).
Sangat penting bagi manusia untuk memiliki roh takut akan Tuhan karena itu adalah permulaan segala pengetahuan. Orang yang punya roh takut akan Tuhan akan menggunakan ilmu pengetahuan sejalan dengan kebenaran agar menjadi berkat bagi umat manusia sehingga Allah dimuliakan.
Perlu kita ketahui bahwa ada perbedaan antara kebenaran, pembenaran, fakta/realita dan kepercayaan (belief). Kebenaran berasal dari Allah, merupakan dasar dari segala sesuatu, bersifat kekal tidak berubah dulu sekarang dan selamanya (Ibrani 13:8). Kebenaran adalah Allah sendiri.
Pembenaran adalah perilaku seseorang yang berusaha membangun kebenaran diri sendiri. Fakta atau realita adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Sedangkan kepercayaan (belief) adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar. Keyakinan merupakan suatu sikap yang diambil seseorang, oleh sebab itu keyakinan seseorang bukanlah jaminan kebenaran karena belum tentu benar. Keyakinan bisa berasal dari pendapat diri sendiri atau orang lain, dari budaya, masyarakat atau generasi.
Bagaimanapun juga, fakta/realita dan kepercayaan/keyakinan tidak akan dapat mengubah kebenaran yang sifatnya kekal. Orang yang menerima kebenaran dan hidup di dalamnya akan dimerdekakan dari penghukuman, intimidasi, ketakutan, ikatan, keterbatasan dunia fisik, dusta iblis, penyesatan, kemustahilan dan perbudakan hawa nafsu/keinginan. Untuk mengalami kemerdekaan sejati orang percaya perlu menjadi murid Kristus (Yohanes 8:31-32), bukan hanya pengunjung gereja.
Firman Tuhan mengatakan bahwa dalam diri manusia tidak ada kebenaran (Roma 3:4), oleh sebab itu tidak perlu jadi kecewa jika kita mendapati orang lain berlaku tidak benar. Kebenaran tidak dimaksudkan untuk menghakimi orang lain. Tidak perlu juga membela diri kalau kita difitnah meskipun sudah melakukan yang benar. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang. Kita tidak perlu membela kebenaran karena kebenaran yang akan membela kita (Mazmur 37:6).
A. AKULAH HIDUP
Di dalam kebenaran ada hidup yang menjadi terang kehidupan manusia.
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya.” (Yohanes 1:4-5).
Jika kita mengenal kebenaran, maka kita akan hidup dalam terang dan kegelapan tidak menguasai kita.
Sesungguhnya manusia tidak memiliki hidup dalam dirinya sendiri. Tanpa Allah manusia hanya sekedar eksis, tapi tidak memiliki hidup. Yang dimaksud ‘hidup’ di sini adalah hidup yang berkualitas, berkelimpahan dan kekal seperti yang dikehendaki Bapa. Yesus memiliki hidup dalam diriNya sendiri (Yohanes 5:26) dan Ia memberikan hidup kepada mereka yang percaya kepadaNya (Yohanes 3:16).
Yesus datang agar kita mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Kelimpahan tidak diukur dengan standard dunia tetapi dengan ukuran ilahi karena segala sesuatu di luar Kristus adalah sia-sia.
Banyak orang lebih peduli kehidupan fisiknya tapi mengabaikan kehidupan rohaninya padahal kehidupan rohani bersifat kekal. Mereka merawat tubuhnya demi memuaskan hawa nafsu dan tidak menyadari bahwa pencuri sedang mencuri, membunuh dan berusaha membinasakan hidupnya. Tuhan Yesus bayar dengan harga yang sangat mahal supaya kita memperoleh hidup yang sejati dan berkelimpahan. Ia telah memberikan DiriNya sendiri sebagai korban tebusan.
Hidup yang sejati (Zoe life) akan dialami oleh mereka yang mengejar kebenaran karena kebenaran Firman Tuhan adalah pondasi hidup yang sejati. Kebenaran disini bukan kebenaran diri sendiri (self righteous) atau yang dianggap benar (sekedar opini). Manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4).
Orang yang mendasarkan hidupnya kepada kebenaran, tidak akan goyah meski menghadapi tantangan atau lembah kekelaman. Kadang terlihat seolah-olah Tuhan tidak berbuat apa-apa, namun Ia tetap bekerja di belakang layar dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengejar kebenaran. Tuhan tidak pernah terlalu cepat ataupun terlambat. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11).
Oleh sebab itu jangan hendaknya kita khawatir akan apapun juga tapi cari dahulu Kerajaan Allah serta kebenaranNya, maka semua akan ditambahkan kepada kita. Orang yang mencari Kerajaan Allah akan menemukan kebenaran. Mereka yang menemukan kebenaran akan memperoleh kehidupan. Ada harga yang harus dibayar untuk mengejar kebenaran, untuk itu diperlukan kerendahan hati, penyangkalan diri dan penyerahan yang total kepada Tuhan.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:25-26)
PENUTUP
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”
Yesus adalah JALAN, barangsiapa yang datang kepadaNya akan menerima HIDUP karena Ia adalah KEBENARAN. Jalan, Kebenaran dan Hidup adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sesuatu yang mutlak, tidak dapat diubah, kekal selamanya.
Roh Kudus akan memberi pengertian dan membawa kita kepada seluruh jalan kebenaran supaya kita mengenal Kebenaran, ada di dalam Kebenaran, dan memiliki hidup yang kekal yaitu Yesus Kristus.
“Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar; di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:20).
image source: https://bibleversestogo.com/products/john-14-6-i-am-the-way