Hari Natal di rayakan semua orang, sebagian merayakan nya hanya sekedar sebagai suatu liburan akhir tahun. Namun bagi orang percaya, ini adalah saat yang sangat special. Kita rayakan Natal dengan penuh sukacita karena Tuhan itu ada, Tuhan itu baik. Karena begitu besar KasihNya akan dunia ini, sehingga Dia lahir ke dunia sebagai manusia. (Yohanes 1:14)
Pesan natal yang paling utama adalah merenungkan tujuan Yesus Kristus lahir di dunia. Setidaknya ada 3 tujuan Yesus lahir ke dunia:
a. Menggenapi Janji Tuhan
Yesus lahir ke dunia sebagai penggenapan janji Tuhan. Dalam Kitab para nabi, sering disebutkan bahwa Tuhan menjanjikan akan turunnya seorang mesias yang menjadi juru selamat. Di masa pembuangan, umat Israel ber seru dan berharap kepada Tuhan untuk di merdeka kan dari penindasan. Seperti jaman nabi Musa sebelumnya, bangsa Israel di tindas di Mesir, demikian juga saat kerajaan Israel hancur, dan bangsa Israel masuk ke pembuangan dan tertindas. Yesus di harapkan sebagai “The Great Deliverer” seperti Musa. Ternyata Yesus lebih besar dari Musa maupun Abraham, Bapa orang beriman.
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan berfirman bahwa akan lahir seorang juru selamat dari keturunan Daud di Betlehem. Dengan begitu banyak nubuatan, kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah sebagai penggenapan nubuat nabi-nabi di Perjanjian Lama. Dalam Kitab Kejadian 12:1-3, Tuhan berjanji kepada Abraham, bahwa seluruh bumi akan diberkati dan diselamatkan melalui keturunannya. Bahkan kelahiranNya ditandai dengan hadirnya malaikat dan bintang dilangit sebagai penunjuk jalan bagi orang-orang Majus dari Timur untuk mencari Raja yang lahir di Israel di kota Daud, Betlehem, yaitu Yesus Kristus.
b. Menebus Dosa Manusia
Renungan natal yang patut diulang adalah mengenai karya penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus. Melalui perayaan Natal, kita diajak untuk bersukacita karena kelahiran Yesus yang melepaskan umat manusia dari dosa. Roma 6:23, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Kita harus mengingat bahwa Tuhan rela merendahkan dirinya datang ke dunia sebagai manusia untuk menebus dosa umat manusia. 2 Korintus 5:17-21, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita di benarkan oleh Allah.”
c. Mengajarkan Manusia untuk Beribadah secara Benar
Renungan natal yang ketiga adalah mengingatkan bahwa Yesus lahir ke dunia agar manusia dapat beribadah secara benar dan teratur kepada Tuhan.
Melalui teladan Yesus, kita diajak untuk beribadah dan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan. Filipi 2:5-8, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama , menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah , tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri , dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. “
Orang yang mau menerima Yesus harus mengosongkan dirinya dari kedagingan dan self. Menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Pertukaran Mulia inilah yang membuat ibadah kita berkenan pada Tuhan. “Orang yang mempertahankan hidupnya, akan kehilangan hidupnya, tetapi orang yang kehilangan hidupnya karena setia kepada-Ku, akan mendapat hidupnya.” (Matius 10:39) “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran,” (Yohanes 4:24).
2 Korintus 5:10, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”
image source: https://www.sundaysocial.tv/graphics/the-word-became-flesh-and-made-his-dwelling-among-us-john-114/