ARE YOU IN CHRIST OR IN CRISIS ?

Home / Weekly Message / ARE YOU IN CHRIST OR IN CRISIS ?
ARE YOU IN CHRIST OR IN CRISIS ?

Masalah adalah bagian dari realita kehidupan yang pasti terjadi. Kita tidak pernah tahu kapan permasalahan dan kesulitan datang menghampiri. Jika suatu masalah menjadi terlalu berat sementara kita tidak mampu mengatasinya, maka keadaan itu akan menimbulkan krisis. Setiap manusia akan berhadapan dengan berbagai situasi yang tidak bisa dikendalikan, tidak diharapkan, tidak dapat dicegah atau dihindari. Situasi yang sulit dapat membuat jiwa seseorang tertekan. Krisis merupakan bagian dari hidup yang harus siap untuk dihadapi.

Kebanyakan orang menganggap krisis adalah suatu bahaya yang menakutkan/mengancam kelangsungan hidupnya. Mengapa? Ketakutan di hati membuat ancaman seakan-akan lebih besar dan menakutkan dari kekuatan untuk menghadapinya. Sehingga orang tersebut menjadi lemah, kalah, mundur, kompromi dan lain sebagainya.

Sebagai orang yang memiliki iman percaya kepada Yesus Kristus, kita seharusnya melihat masalah dengan cara pandang yang benar, yang sesuai dengan firman Tuhan. Cara pandang yang benar memampukan kita untuk mengantisipasi agar masalah tidak menjadi krisis yang berkepanjangan/bencana, tetapi menjadi suatu kesempatan/peluang yang mendatangkan kebaikan.

Beberapa arti kata krisis menurut KBBI adalah keadaan yang suram, saat yang menentukan ketika situasi menjadi berbahaya dan keputusan harus diambil, keadaan yang genting/parah sekali/ kemelut. Webster’s New World (1996) mendefinisikan krisis sebagai perubahan radikal ke arah yang baik atau buruk : “a turning point in the course of anything” (titik balik dalam sesuatu).

Perihal terjadinya krisis merupakan suatu reaksi dari dalam diri seseorang terhadap bahaya dari luar. Jika seorang mampu melihat dan menyelesaikan masalah dengan cara pandang yang benar, maka ia akan melewatinya dengan berkemenangan.

Sebaliknya seseorang yang takut, tidak akan mampu mengatasi krisis. Reaksi orang yang takut dan menjadi lemah di tengah krisis adalah stress, depresi, kehilangan akal sehat, mencari kambing hitam (menyalahkan orang lain), menghindar (lari dari permasalahan) atau bertindak ekstrim yang bisa menghancurkan hidupnya.

Dalam bahasa Cina kata “krisis” terdiri dari 2 huruf : bahaya dan kesempatan (danger & opportunity). Dalam setiap krisis ada bahaya dan kesempatan/titik balik yang bisa membawa kebaikan tergantung dari cara pandang orang yang menghadapinya.
Contoh: krisis bangsa Israel terancam bahaya saat menghadapi Goliat. Cara pandang Daud menghadapi krisis adalah beriman pada Tuhan sehingga ia sanggup membalikkan keadaan dengan mengalahkan Goliat.

Ada 2 penyebab krisis :

1. FAKTOR LUAR seperti bencana alam, hurricane, hujan, angin topan, kematian orang yang kita kasihi, sesuatu yang tidak dapat dicegah.
2. FAKTOR DALAM yaitu krisis yang disebabkan karena kelalaian/perbuatan manusia itu sendiri; misalnya krisis secara rohani, krisis emosi, krisis kesehatan, krisis finansial dan krisis hubungan.

Yohanes 15 : 4-7 memberikan cara pandang yang benar dalam menghadapi krisis.

“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”

Jika kita tinggal di dalam Kristus dan firmanNya di dalam kita, walaupun di tengah badai/krisis, ingatlah bahwa Yesus selalu menyertai di manapun kita berada.

..sebab di luar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa..

Tinggal di dalam Kristus membuat kita bisa melihat kebaikan Tuhan dan berkat rohani atau mukjizat. Tuhan Yesus lebih besar dari semua masalah/guncangan/krisis; Dia telah menanggung segala penyakit, kutuk dan kelemahan kita. Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia.

Roh Kudus meneguhkan dan menguatkan manusia batiniah kita untuk cakap menanggung segala perkara. Kristus adalah satu-satunya pengharapan yang tidak akan mengecewakan/gagal; dalam Kristus tidak ada istilah jalan buntu melainkan selalu ada jalan keluar. Dalam Kristus ada damai sejahtera karena Tuhan Yesus adalah Raja Damai itu sendiri, ada hikmat, perlindungan dan semua yang kita perlukan untuk berkemenenangan dalam menghadapi krisis.

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Jika kita tinggal dalam Kristus dan firmanNya tinggal dalam kita, maka keinginan yang timbul dalam hati berasal dari ilham Roh Kudus sehingga apa saja yang kita doakan pasti dijawab karena itu adalah keinginan Bapa sendiri.

“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.” (Mazmur 91:14-15)

Roh Kudus akan menerangi hati dan pikiran kita untuk melihat serta mengatasi masalah/tantangan dengan cara pandang ilahi. Dia akan menuntun setiap langkah kita untuk menang dalam menghadapi segala perkara. Meski tidak selalu mengerti jalanNya atau seolah-olah Tuhan membiarkan kita mengalami masalah dan ujian, tetapi Ia akan membuat semua itu menjadi kebaikan bagi kita. Tuhan bisa memakai masalah, krisis, pandemic Covid, kelemahan kita bahkan memakai orang jahat sekalipun untuk menggenapi rencanaNya yang ajaib.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)

Allah tahu apa yang Dia lakukan atas kita; Allah tidak pernah salah perhitungan dalam menetapkan langkah serta semua hal yang terbaik buat kita. Tidak ada sesuatu hal yang kebetulan terjadi dalam hidup kita, semuanya ada dalam rancanganNya.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

Masalah/krisis bisa dipakai untuk membuat kita bertobat, mendidik/mendisiplinkan, mengajari kita untuk percaya penuh dan taat kepadaNya; untuk mendewasakan, memurnikan dan membuat hidup kita berbuah untuk menggenapi rancanganNya.

Apapun yang terjadi di dunia dan di hidup kita, Allah tetap berdaulat dan memegang kendali atas segalanya. KuasaNya yang tidak terbatas sanggup melakukan segala perkara.
Tuhan itu ada, Tuhan itu sangat baik dan Tuhan sangat mengasihi kita. Jika Allah ada di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Oleh sebab itu, perbarui dan penuhi diri kita dengan firman Tuhan setiap hari agar memiliki pikiran Kristus dan menjadi kuat serta tenang dalam menghadapi segala hal.
Bagi orang yang tinggal dalam Kristus, masalah/tantangan menjadi kesempatan untuk mengalami mukjizat dan membuat hidupnya jadi berbuah/berdampak, semakin dibawa naik serta menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

image source: https://www.sermoncentral.com/church-media-preaching-sermons/social-graphic/john-15-4-14069-detail