HIDUP DALAM KEHENDAK TUHAN

Home / Weekly Message / HIDUP DALAM KEHENDAK TUHAN
HIDUP DALAM KEHENDAK TUHAN

Saat seseorang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, kita dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib. Dia adalah terang dunia dan memanggil kita untuk menjadi terang di tengah kegelapan dunia ini.

Yohanes 1:1-5, “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”

Yohanes 1:9-12, “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang , sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya . Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”

Semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus diberikan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, dan Allah adalah Raja yg memerintah dalam kerajaanNya yang berbeda dengan dunia ini. Dunia ini di kuasai dengan kuasa kegelapan.
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)
Tuhan Yesus telah meraih kemenangan bagi kita melalui karya keselamatanNya :
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi..” (Yohanes 28:18)

Tuhan telah memberikan kuasa dan otoritas kepada orang percaya untuk mendatangkan Kerajaan Allah di bumi agar kehendak Allah terjadi. Anak-anak Allah memiliki kunci Kerajaan Sorga, kuncinya adalah : percaya.

“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Matius 16:19)

Orang yang terus-menerus membarui akal budinya akan diarahkan Roh Kudus untuk semakin mengerti hati Allah, untuk berdoa sesuai kehendakNya serta melakukan kehendak Allah bagi dirinya dan bagi generasinya.

A. 3 tipe kehendak Allah

1. GLOBAL/UNIVERSAL – kehendak Tuhan bagi seluruh umat manusia.

Agar semua manusia berdosa/terhilang diselamatkan melalui karya keselamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1 Timotius 2:3-4)

Akan tetapi belum semua pernah mendengar tentang berita keselamatan; atau ada pula orang yang tidak mau percaya. Oleh sebab itu kita harus memberitakan Injil Kerajaan Allah : bahwa Tuhan Yesus telah datang ke dunia sebagai manusia, mati di kayu salib untuk menebus dosa, bangkit dari kematian, naik ke surga dan akan datang kembali sebagai Hakim yang akan menghakimi dan sebagai Raja yang akan memerintah di bumi.

2. GENERAL/UMUM – kehendak Tuhan bagi semua orang percaya.

Supaya orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi mengalami transformasi/perubahan :
– gaya hidup/kebiasaan;
– cara pandang (nilai);
– tujuan hidup.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 kor 5:17)
Perubahan hanya dapat terjadi jika manusia lama ditanggalkan dan kenakan manusia baru (Efesus 4:21-24). Yang pertama harus diperbarui adalah dalam roh dan pikiran (akal budi); selanjutnya gaya hidup, cara pandang dan tujuan hidup pasti selaras dengan kehendak Allah.

3. PERSONAL/KHUSUS – kehendak Tuhan bagi tiap orang percaya secara khusus.

Agar masing-masing berjalan sesuai dengan karunia/panggilan yang Tuhan sudah tetapkan.

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.” (Roma 12:6-8)

Orang percaya harus memilih untuk tertanam di sebuah gereja lokal untuk dapat dimuridkan dan bertumbuh menjadi dewasa semakin menyerupai Kristus;

“sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus;dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” (Efesus 4:13 dan 15)

untuk melakukan bagiannya sesuai dengan karunia/panggilan masing-masing, bertumbuh dan dipersatukan dalam kasih agar dapat menjadi terang di tengah kegelapan dunia.

“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, –yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” (Efesus 4:16)

B. Dipanggil untuk menjadi Gereja yang berdoa

Kita hidup di tengah sistem dunia yang gelap, tapi sebagai orang percaya yang telah menerima Kerajaan yang tidak terguncangkan, kita tidak bergantung kepada sistem dunia tapi kepada Allah sepenuhnya. Salah satu hukum yang berlaku dalam Kerajaan Allah adalah jika orang percaya sepakat meminta dalam namaNya, pasti akan dijawab karena berdoa sesuai dengan kehendakNya.

Ketika Petrus dan Yohanes serta orang-orang percaya sepakat berseru kepada Allah dalam doa, maka goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu memberitakan firman Allah dengan berani (KPR 4:24-31).

“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (ayat 31)

Doa yang unity sesuai kehendak Allah akan mengalirkan urapan dari Roh Kudus dan keberanian untuk memberitakan firman kebenaran/menjadi saksi Kristus.
Gereja yang berdoa akan menjadi gereja yang melangkah dengan urapan kuasa Roh Allah. Gereja yang berdoa akan menyatakan kuasa dan kemuliaan Allah : mengadakan tanda dan mujizat yang besar di antara orang banyak, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat dan membangkitkan orang mati (KPR 5:12,15-16; 9:36-40).

“..bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.” (KPR 5:15-16)

Gereja yang memberitakan firman, memuridkan jemaat, berjalan dalam takut akan Allah dan memiliki kehidupan doa akan mendatangkan revival/kebangunan rohani yang besar. Orang percaya/gereja yang berdoa akan berjalan dalam dimensi spiritual yang penuh dengan mujizat.
Itu sebabnya akal budi kita perlu terus diperbarui agar tidak menghalangi/membatasi kuasa Allah yang sanggup melakukan segala perkara.

Setiap orang percaya, gereja lokal dan gereja universal harus menjadi satu (unity) : satu hati, satu pikiran dan satu tujuan yaitu melakukan kehendak Allah agar semakin bertambah jumlah orang yang diselamatkan/percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (KPR 5:14). Untuk tujuan inilah kita dilahirkan dan hidup pada jaman akhir ini.

“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:20-21)

DNA gereja kita adalah doa, pujian dan penyembahan. Setiap jemaat BIC harus memiliki kehidupan doa pujian penyembahan secara pribadi dan secara korporat bersama dengan saudara seiman dalam gereja lokal. Dalam doa pujian penyembahan kita juga mencari kehendak Tuhan agar gereja ini berjalan dalam poros kehendakNya yang sempurna.

Oleh sebab itu, marilah kita kembali kepada kasih yang semula. Persembahkan roh, jiwa dan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah sebagai ibadah yang sejati.

Bidang apapun pekerjaan/profesi/pelayanan kita, sebagai warga Kerajaan Allah kita memiliki tujuan hidup yang sama yaitu menjadi terang, menyatakan kuasa Allah dan membawa kemuliaan bagi NamaNya. Kita tidak lagi hidup untuk diri sendiri dengan melakukan agenda pribadi melainkan hidup dalam kehendak Tuhan, Amin!

image source: https://www.mardel.com/Church/Church-Bulletins/All-Bulletins/Salt-Light-John-8-12-Light-Of-The-World-Church-Bulletins-8-1-2-x-11-inches-Flat-100-Count/p/3780384