HIDUP DALAM KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

Home / Weekly Message / HIDUP DALAM KUASA KEBANGKITAN KRISTUS
HIDUP DALAM  KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

Allah yang kaya dengan rahmat karena kasihNya yang besar telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus. Sekalipun kita telah mati akibat dosa, karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman. Dia memanggil kita dari kegelapan dunia kepada terangNya yang ajaib supaya perbuatan-perbuatan Allah yang besar diberitakan melalui hidup kita.

Sebagai orang yang telah dipanggil, hendaklah kita hidup berpadanan dengan panggilan itu dengan tetap mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar agar sampai kepada tujuan iman yaitu keselamatan jiwa kita.Yesus Kristuslah yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita kepada kesempurnaan.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:25-26)

Ada tiga hal yang perlu kita pelajari untuk hidup dalam kuasa kebangkitanNya :

1. Hiduplah oleh iman

Orang benar akan hidup oleh iman; barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencariNya. Dengan iman kita percaya bahwa firmanNya berkuasa membangkitkan serta menghidupkan area yang mati dalam kehidupan kita.

Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan firman Tuhan. Iman timbul saat kita mendengar, mengerti dan memercayai firman Tuhan. Selanjutnya iman harus terus bertumbuh dan dikembangkan agar kita hidup dalam kehendak dan panggilanNya; dengan demikian kita akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (2 Petrus 1 : 5-11).

Tuhan harus menjadi pusat dan prioritas utama dalam hidup setiap orang percaya, sebab itu penting sekali membangun keintiman dengan Roh Kudus. Orang yang memiliki kehidupan doa pujian penyembahan serta merenungkan firman akan diarahkan masuk dalam poros kehendak Allah. Roh Kudus memampukan dia untuk hidup dalam kebenaran, kekudusan dan ketaatan kepada Kristus.

Sangat disayangkan jika kita yang sudah dikaruniakan iman dan tahu firman tetapi tidak percaya (tidak melakukan firman). Menjadi pelaku firman adalah sikap bijaksana karena akan menyelamatkan jiwa kita (Yakobus 1:21).
Marilah kita membangun hidup di atas dasar yang teguh dengan menjadi pelaku firman agar tidak mudah tergoncangkan dalam keadaan apapun (Matius 7:24-25).

2. Perolehlah hikmat

“Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” (Amsal 4:7).
“Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.” (Ayub 28:28)

Arah hidup yang benar dimulai dengan takut akan Allah, itulah arti hikmat yang sesungguhnya. Allah akan memberikan hikmat kepada mereka yang memintanya dengan iman (Yakobus 1:5). Roh Kudus akan menuntun akal budi kita dan memberi pengertian tentang perkara-perkara yang luhur, agung, mulia dan kekal.

Hikmat melebihi kecerdasan intelektual; hikmat mengatur kehidupan kita sehari-hari secara praktis serta membawa kepada keberhasilan yang memuliakan Allah. Roh Kudus menolong kita membuat pilihan/keputusan yang bijaksana, melindungi dari bahaya serta memberi jalan keluar dari masalah.

Firman Tuhan memberikan kita instruksi, pengajaran, hikmat serta didikan yang berguna untuk mengusir kebodohan. Kebodohan di sini maksudnya memiliki pengertian yang gelap, pikiran yang sia-sia, hati yang degil serta gemar menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan segala kecemaran.

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
(2 Timotius 3:16-17)

Amsal adalah kitab yang penuh dengan didikan. Pengetahuan firman merupakan informasi awal, selanjutnya kita belajar menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar.
Dalam pembelajaran bisa saja kita melakukan kesalahan. Janganlah kita menolak teguran kasih atau membiasakan diri hidup dalam penyangkalan (tidak mau menerima kenyataan bahwa dirinya melakukan kesalahan) karena lama-kelaman hati akan menjadi keras sehingga sukar untuk bertobat.
“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut” (Amsal 14:12).
Akan menguntungkan jika kita rela menerima teguran karena didikan akan mengembalikan kita kepada jalan kehidupan.
“Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan” (Amsal 6:23).

Dibutuhkan kerja sama antara iman dan hikmat untuk hidup efektif dan berkemenangan. Hikmat selalu sejalan dengan kebenaran. Hikmat mampu menerapkan firman dan pengetahuan secara tepat mampu mengelola semua talenta yang Tuhan percayakan untuk mendatangkan kebaikan bagi Kerajaan Allah.
Hikmat menghargai perkara rohani lebih daripada perkara jasmani, mencari dahulu Kerajaan Allah serta kebenarannya (Matius 6:33) dan memikirkan perkara-perkara yang di atas di mana Kristus ada (Kolose 3:1-2).

Contoh : perbedaan antara orang benar yang memelihara hikmat dan orang fasik/bebal.
Hidup dalam kelimpahan yang Tuhan maksudkan berbeda dengan kekayaan definisi dunia.
Harta di dunia tidak menyelamatkan, melainkan iman. Harta di tangan orang bebal dapat membawa kepada bencana, tapi di tangan orang benar yang memelihara hikmat akan membawa kelimpahan bagi dirinya dan bagi orang lain.
Ia menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi, membagi atau menyalurkannya untuk membangun Kerajaan Allah dan menjangkau jiwa. Orang tersebut mengumpulkan suatu harta yang bersifat kekal untuk mencapai hidup yang sebenarnya (1 Tim. 6:18-19).

Berikut ini adalah kegunaan hikmat bagi hidup orang yang memeliharanya :

a. Memberi kecerdasan, pengetahuan dan kebijaksanaan (Amsal 1:4).
b. Memberi pengertian (Amsal 2:9-10).
c. Menjadikan kita beruntung (Amsal 3:13-15).
d. Memelihara, melindungi dan menyelamatkan dari malapetaka (Amsal 2:11-12).
e. Memberikan bahan pertimbangan saat membuat keputusan atau dalam masalah (Amsal 16: 3-4a; 19:21; 20:24).

3. Diubah menjadi sama dengan Kristus

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:29-30)

Allah telah memilih, menentukan dan memanggil kita sesuai tujuanNya yang kekal yaitu untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Tuhan Yesus datang ke dunia bukan hanya menyelamatkan manusia dari kebinasaan tetapi juga untuk mengembalikan posisi manusia ke dalam kemuliaan Allah, seperti kondisi sebelum jatuh ke dalam dosa.

Saat percaya kepada Yesus Kristus, sesungguhnya kita telah dibaptis ke dalam kematianNya. Arti baptisan di sini adalah kematian bersama dengan Kristus, di mana kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dengan menaati FirmanNya dan tidak lagi hidup dikuasai dosa.
Setiap orang yang lahir dari Roh Allah tidak dapat menjadi budak dosa lagi sebab benih ilahi telah ada di dalam dia.

“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” (1 Petrus 1:23)

Sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, maka kita yang ada di dalam Dia juga dibangkitkan kepada kehidupan yang baru.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:3-4)

Kita dipilih dan dikuduskan oleh Roh yang telah membangkitkan Yesus dari maut. Kita tidak lagi hidup menurut daging melainkan menurut Roh.
Oleh Roh kita mematikan perbuatan daging agar hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus. Roh Kudus menolong kita agar hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Allah.

“yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya.” (1 Petrus 1:2a).

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:11).

Betapa berharganya kita di mata Allah, karena Anak-Nya sendiri sudah diberikan kepada kita (the ultimate sacrifice). Allah telah mengampuni segala pelanggaran kita dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib.

Oleh sebab itu tidak ada pihak manapun yang dapat menggugat orang-orang pilihan Allah, yang untuk itu Kristus telah bangkit dan menjadi Pembela bagi kita.

“Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” (Roma 8:33-34).

Di dalam semuanya itu, kita lebih dari pemenang dalam segala perkara karena Roh yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati ada dalam kita. Roh Kudus mengubahkan kita menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar.
Dan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia dan terpanggil sesuai rencanaNya.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28).

Kebangkitan Kristus menjadi jaminan bagi kita yang percaya untuk dibangkitkan pada akhir jaman sekaligus memberikan kuasa untuk menghidupi hidup yang berkemenangan dan menjadi serupa dengan gambarNya. Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, karena kuasa yang membangkitkan Kristus dari maut ada di dalam kita, Haleluya !

Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9).

image source: https://funfamilycrafts.com/easter-artwork-inspired-by-john-1125/