YESUSLAH KEBANGKITAN DAN HIDUP

Home / Weekly Message / YESUSLAH KEBANGKITAN DAN HIDUP
YESUSLAH KEBANGKITAN DAN HIDUP

Perjanjian Lama telah menubuatkan bahwa Mesias akan mati sebagai Juruselamat semua bangsa untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Yesus Kristus adalah penggenapan hukum Musa dan kitab para nabi dalam Perjanjian Lama (Lukas 24:44).

Kayafas, sebagai Imam Besar pada tahun itu bernubuat tentang kematian Yesus.

“Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” (Yohanes 11:49b-50).

Yohanes Pembabtis yang penuh dengan Roh Kudus menyebut Yesus dengan sebutan “Anak domba Allah.”

“Lihatlah, Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1:29).

Istilah Anak domba Allah untuk Sang Mesias erat kaitannya dengan anak domba Paskah. Paskah bagi bangsa Israel adalah tanda kelepasan manusia dari maut (Kel. 12:23).
Setiap tahun, Imam Besar masuk ke dalam tempat kudus untuk mempersembahkan domba jantan yang tidak bercacat sebagai korban penghapus dosa yang sifatnya tidak kekal. Tetapi Yesus yang adalah Allah sendiri turun ke dunia menjadi Anak Domba korban penghapus dosa yang sifatnya kekal, satu kali untuk selamanya.

Ia masuk ke dalam tempat kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darahNya sendiri (Ibrani 9:12). Dengan jalan itu, Yesus menjadi jalan keluar dari kematian (kebinasaan) dan membuka jalan masuk kepada hidup yang kekal.

Bila Yesus tidak mati dan bangkit, maka tidak ada keselamatan dan hidup kekal bagi orang percaya.

“Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12: 24).

Biji gandum yang disimpan dan tidak ditanam akan percuma.
Benih biji gandum harus mati demi memenuhi tujuannya yaitu menghasilkan banyak buah.

Yang dimaksud Yesus tentang biji gandum dalam perumpamaan di atas adalah diri-Nya sendiri. Mesias memang harus mati untuk membawa banyak orang percaya kepada diri-Nya. Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

“Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam perekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1 Korintus 15:21-22).

Kematian Yesus segera disusul dengan kebangkitanNya dari antara orang mati pada hari ke tiga. Ia adalah Mesias yang telah mati, bangkit dan hidup selamanya.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yohanes 11: 25-26a)

Yesus menyatakan diriNya sebagai kebangkitan dan hidup. Dia berkuasa atas kematian, sebab itu Yesus menjadi satu-satunya jalan bagi kita untuk hidup dalam kekekalan bersama Allah.
Orang yang percaya kepadaNya akan hidup selamanya (tidak binasa). Bila meninggal dunia hanya “tertidur” dan akan dibangkitkan pada akhir zaman.
Kita yang hidup dan percaya kepadaNya, hidup oleh Roh Allah yang berdiam di dalam kita.

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (Roma 8:11)

Kematian secara fisik tidak perlu menjadi hal menakutkan bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Karena Ia telah bangkit dan hidup selamanya, maka ada pengharapan dan hidup kekal bagi kita.

Orang yang percaya pada kematian & kebangkitan Kristus dapat dengan yakin berkata: “Yesus adalah kebangkitan dan hidup! Bila saya mati, saya akan dibangkitkan karena saya percaya kepadaNya. Saya tidak akan mati untuk selama-lamanya.”

1. Pilihlah kehidupan

Sebagai ciptaan baru, kita tidak lagi hidup menurut daging tetapi menurut Roh dan memikirkan hal-hal yang dari Roh. Keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” (Roma 8:13).

Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak dapat berbuat dosa karena benih ilahi tetap ada di dalam dia. Kita telah mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah dalam kuasa kebangkitan Kristus.

KehendakNya adalah membangkitkan dan menghidupkan area yang mati dalam kehidupan kita. Tuhan mau memulihkan dan memberi makna baru yang kekal dalam hidup kita serta menyediakan masa depan yang penuh harapan. Bagian kita adalah meresponinya dengan iman.

“Akulah kebangkitan dan hidup; ….. Percayakah engkau akan hal ini?”

Allah memberikan kita “free will” (pilihan) untuk memilih dua hal :
Pilihan pertama : bila taat melakukan perintahNya, kita akan hidup dan diberkati;
Pilihan kedua : bila hanya mendengar namun tidak taat melakukan, akan mendatangkan kutuk dan kematian.

“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN…” (Ulangan 30:19-20a)

Taat melakukan perintahNya bukanlah suatu kuk paksaan. Karena Tuhan itu mengasihi anakNya seperti seorang Bapa yang baik akan memberikan hal-hal yang terbaik bagi anak yang di kasihiNya. Orang yang mengasihi Allah pasti akan taat kepada perintah-Nya. Sebagai seorang anak yang taat akan belajar hikmat dan didikanNya sehingga kita melakukan
kehendak Allah dengan rela dan sukacita.

Kepada kita diperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, pilihlah untuk percaya dan taat supaya kita dan keturunan kita hidup dalam berkat. Pilihan dimulai dari hal kecil/sederhana, namun akan berdampak menjadi suatu kebiasaan yang membentuk karakter selanjutnya menentukan destiny kita. Bagaimana kita hidup hari ini akan menentukan keadaan anak cucu di masa mendatang.

2. Kekayaan rohani orang-orang pilihan

Dalam Kristus Yesus, Allah telah memilih dan menentukan kita dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya dan menerima segala berkat rohani. Kita butuh pertolongan Roh Kudus untuk memberikan segala hikmat dan pengertian tentang kekayaan rohani yang ditentukan bagi kita.

“Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus” (Efesus 1:18).

Karena kasih karunia kita diselamakan oleh iman. Kita yang percaya telah dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai jaminan bagian kita untuk menjadi ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah.

Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya— (Efesus 1:11).

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.” (1 Pet. 1:3-4).

3. Kehendak Allah bagi orang-orang pilihan

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10)

Sebagai bangsa pilihan, kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah :

a. Dipisahkan dari kegelapan dunia untuk hidup dalam kekudusan (1 Pet. 2:9).
Sebagi anak-anak Allah, kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus (Rom. 8:14) dan mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbarui menurut gambarNya (Ef. 4:22-23).
b. Bertumbuh menjadi dewasa dalam iman serta berbuah (Ef. 4 :13-15; 2 Kor. 9:10; Gal. 5:22-25).
c. Sebagai anggota tubuh Kristus yang berfungsi dan berjalan dalam panggilan.
Panggilan berhubungan erat dengan tujuan hidup kita. Tujuan hidup kita secara umum adalah memberitakan Injil dan menjadikan segala bangsa murid Tuhan (melakukan Amanat Agung sesuai Mat. 28:19-20). Panggilan adalah tugas dan tanggung jawab kita secara khusus sebagai anggota tubuh Kristus untuk menggenapi Amanat Agung.

Yesuslah kebangkitan dan hidup. Dia bukan hanya akan membangkitkan kita pada akhir jaman tapi juga membangkitkan dan menghidupkan seluruh area di hidup kita saat ini.
Dengan kuasa dan otoritas Tuhan Yesus memerintahkan Lazarus untuk bangkit dari kematian.

“Lazarus, marilah ke luar !” (Yohanes 11:43b).

Firman Tuhan yang sama juga berkuasa membangkitkan, menghidupkan, menyembuhkan, memerdekakan serta memulihkan seluruh hidup kita.
Buka hati kita agar kuasa firman dan Roh Kudus menerangi kegelapan/area kematian dalam kita agar kita hidup dalam kuasa kebangkitanNya.

Berjalan dalam kehendakNya tidak terlalu sulit bagi orang yang dipimpin Roh Kudus karena sebagai ciptaan baru kita telah mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Roh Kudus akan menimbulkan keinginan di hati untuk hidup dalam kekudusan dan mengarahkan kita masuk dalam rencanaNya.

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” (Efesus 3:20)

image source: https://www.pinterest.com/pin/446349013040944369/