WE ARE ENTERING A NEW SEASON OF GOD’S PRESENCE

Home / Devotional Blog / WE ARE ENTERING A NEW SEASON OF GOD’S PRESENCE
WE ARE ENTERING A NEW SEASON OF GOD’S PRESENCE

Memasuki tahun 2020 ini, tahun Dimensi yang baru, kita semua tidak menyangka adanya angin topan badai Covid yang menerpa begitu cepat. Namun sejak akhir tahun lalu, tepatnya November 19, 2019, saya menerima suatu perintah Tuhan untuk membuka mulut dan Tuhan akan berbicara melalui mulut saya. Pada waktu itu saya mengetahui tentang panggilan dan urapan sebagai seorang nabi (yang sudah lama ada) akan Tuhan “release” sekarang. Dan di konfirmasi dengan memasuki tahun “Pey” ini yang berbicara tentang mulut.
Mengenal sifat Allah yang penuh kasih, saya menyadari ada sesuatu yang akan segera terjadi karena Tuhan tidak akan mengijinkan sesuatu terjadi sebelum memberitahu hamba/nabiNya. “Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi” (Amos 3:7).
Dari awal tahun kita diingatkan untuk membangun hidup dengan fondasi yang benar seperti orang membangun rumah. Ada 2 tipe orang: orang bijak dan orang bodoh dilihat dari Dua macam dasar bangunannya.
Matius 7:24-27 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, i ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Bulan Maret, kita terima: “We are entering the new season of God’s presence like never before.” Ada tiga hal penting yang harus kita tanggapi dengan sungguh-sungguh di dalam musim yang baru ini :
1. Waktu untuk waspada dan berjaga-jaga (Time to be vigilant). “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.” (Wahyu 3:3).
– kita yang telah menerima Injil keselamatan diperintahkan Tuhan Yesus untuk menuruti firmanNya. Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. – minta pertolongan Roh Kudus untuk menyingkapkan segala dosa/hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan agar kita selalu hidup di dalam pertobatan. – selalu waspada dan berjaga-jaga. Jaga iman agar selalu murni tertuju kepada Kristus, jaga motivasi, jaga hati dengan segala kewaspadaan, jaga pikiran dan perkataan, jaga prioritas, jaga supaya hati tidak sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi (Lukas 21:34). Berjaga-jaga senantiasa sambil berdoa supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang jahat.
Tuhan berjanji akan melindungi mereka yang taat dan tekun menantikan Dia.
“Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” (Wahyu 3:10).
2. Waktu untuk mengalami ujian iman/pemurnian (Time of Purification).
“Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.” (Wahyu 3:11). Kita semua sedang mengalami ujian iman.
..”bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 2:23).
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kita harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Ujian terhadap iman kita akan menghasilkan ketekunan. Tetaplah bertekun dalam iman agar tidak seorangpun mengambil mahkota kehidupan kita.
3. Waktu untuk mengalami kemuliaan Tuhan dinyatakan atas hidup kita. (Time of Glorification)
“Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.” (Wahyu 5:8-10).
– kecapi dan cawan emas penuh dengan kemenyan adalah doa orang-orang kudus. Hadirat Allah harus terus kita jaga melalui doa, pujian dan penyembahan yang naik ke tahta Allah siang dan malam sebab Dia layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian. Allah bertahta di atas pujian penyembahan umatNya. Hadirat Allah adalah segala-galanya bagi orang-orang kudus dan kemenangan kita sampai garis akhir hanya jika kita tetap di dalam hadiratNya.
“Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang. Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa” (Wahyu 2:25-26).
ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA PERKARA UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI SETIAP ORANG YANG MENGASIHI DIA
“Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.” (Yesaya 43:19).
Tanpa pertolongan Tuhan, kita tidak akan peka untuk melihat sesuatu yang ilahi (yaitu sesuatu yang baru, luar biasa, supernatural serta mukjizat). Tuhan membawa kita untuk memiliki cara pandang yang benar dan cara hidup yang baru yang bergerak dalam dimensi roh. Semua yang Tuhan ijinkan terjadi saat ini sudah tertulis di Alkitab bahwa menjelang akhir jaman akan banyak guncangan, pencurahan Roh Kudus secara dahsyat serta terjadi penuaian jiwa-jiwa (Yoel 2:28-32).
Kalau mata dan hati kita tidak terarah kepada Tuhan, tidak mengindahkan pesanNya untuk membangun pondasi yang benar dan malah sibuk memenuhi pikiran kita dengan berita-berita dunia (apalagi hoax), tidak ada persekutuan dengan Roh Kudus dan persekutuan dengan orang percaya lainnya, maka iman kita akan mudah mejadi lemah. Akibatnya timbul khawatir, depresi, ketakutan, insecurity, pikiran-pikiran melenceng, dsb yang menyebabkan kita tidak dapat tenang dan berdoa. Si jahat akan dengan sangat mudah mengambil keuntungan dari guncangan yang terjadi jika kita tidak waspada. Cemas, ketakutan dan depresi akan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga kita malah mudah terserang wabah dan penyakit.
Dalam tinggal tenang (dipenuhi damai sejahtera ALLAH) dan percaya di situlah letak kekuatan kita. Tuhan sudah mengingatkan : “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3:5).
Justru di saat seperti ini, kita diperintahkanTuhan untuk bangkit dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yesaya 60) melalui doa, pujian penyembahan dan perkataan kita. Di tahun PEY ini pakai kesempatan untuk memperkatakan firman Tuhan sebagai senjata untuk membalikkan keadaan. Tinggalkan cara-cara lama (perkataan sia-sia, gossip, fitnah, dusta, suka menyebarkan berita yang belum tentu benar/hoax yang membuat kacau/bingung, kata-kata kotor, lelucon yang melukai orang lain, amarah, dsb).
Kalau kita memiliki pikiran Kristus dan semua sehati sepikir mau mengasihi Tuhan, pasti kita akan gunakan mulut kita untuk menggenapi firmanNya.
Tuhan membuat sesuatu yang supernatural/luar biasa, yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak pernah timbul di dalam hati dan pikiran manusia (1 Kor. 2:9); membuat jalan raya di padang gurun yang memiliki kondisi sulit (seperti situasi saat ini), membuat air memancar dan sungai-sungai mengalir di padang belantara yang kering dan tandus untuk memberi minum umat pilihanNya. Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah.
“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.”
Janji Tuhan bagi kita yang mau membangun dan mengembangkan iman kita :
“Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Petrus 1: 5-11).
Mari membangun hidup di atas dasar yang benar di dalam ketekunan. Dan mendoakan Gereja BIC dan cabang-cabangya agar peka dan taat akan tuntunan Roh Kudus; mendoakan para pemimpin kota dan bangsa diberi hikmat ilahi dalam membuat keputusan demi keadilan sosial dan keamanan rakyat terutama hal-hal yang berhubungan dengan penanganan pandemic Covid serta seluruh dampaknya. Doakan juga agar guncangan yang terjadi membawa pertobatan dan lawatan Tuhan atas bangsa-bangsa.
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7).

image source: https://iliveforjesus.in/tag/amos-37/