MEMBANGUN RUMAH TUHAN

Home / Devotional Blog / MEMBANGUN RUMAH TUHAN
MEMBANGUN RUMAH TUHAN

Saya juga diingatkan kepada kisah yang ada di dalam Kitab Hagai. Pada waktu itu Tuhan menegur orang Israel,
“Kamu selama ini hanya sibuk dengan urusanmu sendiri. Kamu hanya sibuk membangun rumahmu sendiri. Rumah-Ku tinggal tebengkalai. Kamu lihat, apa yang terjadi dalam hidupmu!” Keadaan bangsa Israel pada masa itu, ternyata tidak baik. Dikatakan bahwa: “Mereka menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kamu makan tetapi tidak sampai kenyang. Kamu minum tetapi tidak sampai puas, kamu berpakaian tetapi badanmu tidak sampai panas. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh di dalam pundi-pundi yang berlubang. Kenapa? Sebab banyak pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga terjadi.”
Ini keadaan bangsa Israel yang sibuk dengan urusannya sendiri, bangun rumahnya sendiri. Tuhan sedang menegur kita dan Tuhan katakan kepada orang Israel pada waktu itu, “Bangun rumah-Ku! Bangun rumah Tuhan! Kalau kamu lakukan itu, kamu akan diberkati!” Pada waktu itu Tuhan berkata, “Bagaimana caranya Tuhan memberkati?” Perhatikan cara Tuhan memberkati, “Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir ke rumah-Ku, sebab kepunyaan-Kulah emas, kepunyaan-Kulah perak.” Dan Tuhan berjanji kemuliaan rumah-Nya akan melebihi kemuliaan yang semula, “Dan Aku akan memberikan damai sejahtera.”
Saudara, teguran yang seperti ini sekarang datang kepada kita. Ayo, kita lihat yang selama ini kita lakukan? Sibuk membangun rumahnya sendiri, karirnya, dan sebagainya? Bagus, tidak apa-apa, tetapi yang menjadi persoalan adalah, kita tidak membangun rumah-Nya. Artinya kerohanian yang kita miliki dibiarkan terbengkalai. Tuhan berkata kita harus menjadi serupa dengan gambar-Nya, hidup lebih intim dengan Tuhan. Saudara mau sibuk, tidak apa-apa, tetapi yang paling penting ini dan Tuhan janjikan, “Kalau kamu lakukan itu, kamu akan Aku berkati!” Cara Tuhan memberikan berkat persis seperti tadi, “Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, darat dan laut. Aku akan menggoncangkan bangsa-bangsa sehingga barang yang indah-indah kepunyaan bangsa-bangsa akan datang mengalir. Sebab kepunyaan-Kulah perak, kepunyaan-Kulah emas.” Dan Tuhan janji, “Kemuliaan rumah-Ku akan lebih dibanding sebelumnya dan Aku akan memberikan damai sejahtera.” Bagi saya, yang paling penting adalah damai sejahtera. Saudara, ini yang Tuhan janjikan kepada kita. Ayo, jangan takut, jangan bimbang, tetapi lakukanlah apa yang Tuhan mau yaitu membangun rumah-Nya Tuhan. Kerohanian kita harus dibangun, makin sungguh-sungguh lagi dengan Tuhan, hidup lebih intim dengan Tuhan sehingga bobot kemuliaan Tuhan yang ada di dalam kita akan makin besar!
MEMBERI DAN MENABUR
Tuhan juga memberikan tuntunan untuk Persembahan Sulung. Apakah itu kebetulan? Memang bulan yang lalu itu saya sendiri heran, kita sudah melakukan Persembahan Sulung yang biasanya disebut Buah Sulung atau Persembahan Buah Sulung lalu kemudian kita seragamkan menjadi Persembahan Sulung, itu sudah dilakukan 9 tahun yang lalu. Mengapa ramainya sekarang? Saya juga tidak mengerti mengapa hal itu terjadi? Tetapi yang jelas dengan itu saya menerangkan sejelas-jelasnya bersama Tim Teologia pun ikut menjelaskan. Jadi semua mengerti bahwa ini Alkitabiah. Ini bukan rekayasa manusia. Amin!
Tadinya saya pikir, “Kenapa ya?” Ternyata terjadilah yang seperti sekarang ini. Dengar, ini Tuhan berkata kepada saya, “Sebentar lagi, kita yang mencari uang dengan cara-cara yang seperti kita lakukan sekarang ini, itu akan mengalami kesulitan.” Sebab keadaan yang terjadi adalah seperti tadi. Itu akan sulit! Dan pasti orang yang mungkin tidak mengerti bertanya, “Bagaimana caranya? Kasih donk kiatnya.” Tidak ada, sebab kiatnya semua di Alkitab. Saudara lihat apa yang Firman Tuhan katakan, kalau Saudara mau diberkati secara materi? Hanya 2 kata, memberi dan menabur!
Ayo kita lihat Lukas 6:38,
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
“Berilah, maka kamu akan diberi…”, Saudara lalu berkata kepada Tuhan, “Tuhan, saya mau memberi kepada Tuhan”, misalnya ukurannya segelas air dan katakanlah Saudara akan memberi beras sama Tuhan. Saudara cedok dan penuh lalu persembahkan kepada Tuhan. Sekarang lihat bagaimana caranya Tuhan mengembalikan kepada kita dengan ukuran tadi. Dikatakan tadi, “Suatu takaran yang baik yang dipadatkan…”, jadi katakanlah Tuhan akan memberikan beras juga kepada kita, Tuhan cedok dan beras di gelas itu penuh, tetapi itu tidak langsung diberikan kepada kita, namun dipadatkan dulu. Kalau dipadatkan maka permukaannya akan turun dan itu ditambahkan berasnya lagi, lalu digoncang-goncang sehingga turun lagi permukaannya dan ditambahi lagi berasnya dan begitu seterusnya sehingga tumpah keluar, itulah yang akan dicurahkan ke dalam ribaanmu! Jadi Saudara akan mendapatkan berlimpah, limpah, tergantung ukurannya. Saudara mau pakai ukuran segelas air misalnya, maka itu akan berlimpah dalam ukuran tersebut atau Saudara mau lebih besar lagi, maka itu tergantung ukurannya juga.
PERSEMBAHAN
Saudara, belakangan ini kan dipermasalahkan soal persembahan. Di dalam Alkitab ada 4 (empat) jenis persembahan:
1. Persembahan Persepuluhan, yaitu 10%.
2. Persembahan Sulung, yaitu 100% (semua).
3. Persembahan Khusus, tergantung jumlahnya.
4. Persembahan Sukarela, ini sesuka Saudara sesuai dengan orang yang membutuhkan.
Tetapi kalau yang namanya Persembahan Persepuluhan dan Persembahan Sulung itu jelas ada ukurannya dan itu Tuhan yang memberikan ukurannya. Sekarang saya mau tanya kepada Saudara, ada berapa banyak yang mengerti bahwa apa yang kita punya itu Tuhan punya. Kalau Tuhan yang punya, “Tuhan, ini semua Engkau yang punya, saya hanya pengelola”, tetapi kalau disuruh pilih di antara keempat persembahan tadi, maka yang dipilih adalah Persembahan Sukarela, karena seenaknya sendiri. Apakah itu salah? Tidak, tetapi itu hanya salah-satunya. Kalau Saudara mau mengalami semua berkat Tuhan secara seutuhnya, bukan hanya persembahan sukarela.
Kalau seperti tadi berkata, “Tuhan, ini semua Engkau yang punya…”, tetapi ketika memberi persembahan adalah sesukanya sendiri, padahal Tuhan sudah memberikan arahan tentang Persembahan Persepuluhan, Persembahan Sulung, Persembahan Khusus dan Persembahan Sukarela. Saya percaya ke depan ini Tuhan akan bukakan terus masalah persembahan, kenapa? Karena ini adalah masa-masa di mana kita menghadapi keadaan seperti ini dan seperti tadi saya katakan bahwa tidak ada cara lain selain hanya cara Tuhan. Dan Tuhan sudah beritahu caranya dengan 2 kata, yaitu memberi dan menabur!
Saudara ingat kisahnya Ishak, pada waktu itu terjadi kekeringan seperti sekarang ini yang mana sebentar lagi akan kita alami dan saya tidak tahu kekeringannya sampai seberapa lama, tetapi yang saya percaya ketika zaman Ishak itu kondisi yang sangat parah. Tuhan berkata kepada Ishak, “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu tinggal di tempat (Gerar)…”. Mesir itu berbicara tentang cara dunia. “Kamu jangan pergi ke Mesir, kamu jangan pakai cara dunia menghadapi kekeringan ini, tetapi cara-Ku. Kamu tinggal di sini!” Kemudian apa yang Ishak lakukan? Saya percaya itu Tuhan yang suruh!
Mari kita baca Kejadian 26:12-13,
“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Yang mau seperti ini katakan, “Amin!”
Mari menabur! Ada yang berkata, “Itu saya dipaksa-paksa! Persembahan Sulung dipaksa!” Siapa yang memaksa? Saya tidak pernah memaksa! Saya memberitakan tentang Firman dan sekarang yang luar biasa di luar karena mungkin tidak mau memberi, maka Firman Tuhan dipelintir-pelintir! Tidak peduli hamba Tuhan, orang-orang awam jadi ahli Teolog ‘dadakan’/instant semua! Yang mereka persalahkan itu kan Firman. Saya memperkatakan Firman itu supaya apa? Supaya Saudara diberkati! Tetapi di luar itu dipelintir sehingga seolah-olah saya yang menyuruh memberi, bukan Firman Tuhan.
Tetapi Saudara harus mengerti kenapa itu terjadi? Karena kita akan menghadapi masa sulit seperti ini. Dan masa seperti ini tidak bisa dengan cara yang biasa. Dengar apa yang saya katakan! Saudara boleh catat, hari ini tanggal 1 Maret 2020 saya berkata begitu! Hanya caranya Tuhan, “Jangan pergi ke Mesir, tetapi tinggal di Gerar. Pakai cara-Ku, yaitu menabur!” Pada tahun itu juga, di mana kita tahu bahwa itu adalah tahun yang kering, Ishak mendapat hasil seratus kali lipat sebab ia diberkati Tuhan. Dan orang itu menjadi kaya, kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya. Amin! Sekarang saya mau tanya, kalau Saudara dibuat seperti ini, uangnya untuk apa? Saudara perhatikan baik-baik, uang yang Tuhan titipkan kepada kita itu untuk 3 hal, yaitu:
1. Untuk Pekerjaan Tuhan
Untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus itu perlu dana. Orang yang seperti ini yang akan diberkati nanti.
2. Untuk Orang Lain Yang Membutuhkan Yaitu orang-orang yang kekurangan.
3. Untuk Diri Sendiri (kehidupan sehari-hari).
Untuk apakah kita diberkati? “Kan punya untuk tujuh turunan! Untuk persediaan, bagaimana?” Persediaan memang boleh, tetapi kalau itu tujuannya maka Tuhan akan berkata, “Ngapain Aku kasih kamu?!” Tetapi orang yang tahu bahwa itu untuk pekerjaan Tuhan dan untuk orang-orang yang membutuhkan atau sengsara, lalu baru untuk diri sendiri, dialah yang diberkati. Yang untuk kita sebenarnya seberapa sih? Kadang-kadang ada orang yang menimbun harta, tetapi begitu meninggal; apa yang dia bawa? Tidak ada yang dibawa! Dia begitu mati-matian, tipu sana-tipu sini, tembak sana-tembak sini, , akhirnya untuk apa? Sekali lagi, berkat ini hanya untuk orang-orang yang seperti Ishak tadi. Siapa yang seperti Ishak? Saya percaya jemaat di tempat ini adalah jemaat yang sungguh-sungguh mengerti kehendak Tuhan karena itu di masa kering engkau akan diberkati berlimpah-limpah!
Saudara, ini semua terjadi dengan begitu cepat. Tetapi dengarlah bahwa semua ini adalah sebetulnya adalah “Wake up Call” bagi Gereja-Nya untuk penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus. Semuanya adalah untuk itu! Nanti lihatlah, akan banyak orang-orang yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. Akan banyak orang yang bertobat! Karena itu Tuhan meminta saya umumkan di mana-mana dan saya tahu bahwa Indonesia ikut dalam doa puasa mulai hari ini tanggal 2 Maret s.d 12 April 2020, yaitu sampai nanti peringatan kematian Tuhan Yesus, jadi selama 40 hari. Apakah Saudara mau ikut? Seharusnya ikut semua. Saya mau beritahu bahwa ini serius! Saya tidak biasanya memaksa begini sampai saya umumkan, “Indonesia ikut!” Kemana-mana saya perkatakan,
DOA PUASA BERSAMA 40 HARI
Ada 6 (enam) pokok doa yang paling sedikit yang kita doakan hari-hari ini, yaitu:
1. Berdoa Bagi bangsa Amerika dan Indonesia,

2. Berdoa Supaya Dibebaskan Dari Virus Corona

3. Berdoa Supaya Diluputkan Dari Ancaman Resesi Ekonomi Global

4. Berdoa untuk Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kalinya, “Datanglah Kerajaan-Mu!”

5. Berdoa Supaya Diberi Kuasa Untuk Menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kuasa Roh Kudus sudah dicurahkan, namanya Pentakosta Ketiga!
6. Berdoa Untuk Kebangkitan Anak-anak Muda, Yaitu Generasi Yeremia
Saudara perhatikan pokok-pokok doa ini dan mungkin Saudara bisa tambahkan lagi,
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC – 1 Maret 2020

image source:https://luke1428.com/give-money-and-it-shall-be-given-unto-you-luke-638/