“TUHAN MEMBERIKAN nyanyian baru DALAM MULUT-KU”

Home / Devotional Blog / “TUHAN MEMBERIKAN nyanyian baru DALAM MULUT-KU”
“TUHAN MEMBERIKAN nyanyian baru DALAM MULUT-KU”

Dari tanggal 29 September 2019 sampai dengan 18 September 2020, kalender Ibrani memasuki tahun 5780 yang disebut dengan TAHUN PEY, ‘Pey’ itu artinya 80. Kita baru saja meninggalkan dekade Ayin (dekade 70-an), jadi selama 10 tahun yang lalu kita telah masuk dalam dekade Ayin (5770 – 5779), dan sekarang kita memasuki tahun yang baru yang disebut dengan TAHUN PEY. ‘Pey’ menggambarkan sebuah mulut:
Sehubungan dengan Tahun Pey yang digambarkan dengan sebuah mulut, maka Tuhan memberikan pesan-pesan kepada kita sebagai berikut:
1. MULUT KITA HANYA DIPAKAI UNTUK MEMULIAKAN TUHAN
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” Matius 12:36-37
Ayat ini bukan untuk orang yang tidak percaya, tetapi kepada orang yang percaya, yaitu Saudara dan saya. Hati-hati menggunakan kata-kata sia-sia! Dengan jelas dikatakan,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
Jadi, hati-hati dengan gosip, fitnah, hoax, ujaran kebencian. Jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata itu! Saya melihat akhir-akhir ini peredaran hoax itu luar biasa! Mungkin ada yang berkata, “Tidak Pak, saya tidak pernah berkata yang seperti itu!”, tetapi berkata melalui apa? Melalui jari-jari yang mengetik pesan di handphone! Melalui media sosial itu lebih jahat lagi, itu sebetulnya; apa yang ada di dalam hatinya dituangkan dalam bentuk pesan yang diketik dengan jari-jarinya. Itu sama saja! Hati-hati!
Berapa banyak saya lihat akhir-akhir ini yang namanya hoax dan ujaran kebencian. Yang menuliskan itu bukan orang-orang luar yang tidak percaya, tetapi justru anak-anak Tuhan. Hari ini kalau Saudara mendengarkan ini, mungkin ada di antara Saudara yang menganggap itu hal yang biasa, tetapi saya mau beritahu bahwa itu tidak biasa! Dengan jelas sekali lagi mari kita baca bersama-sama,
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
Apa yang Tuhan kehendaki keluar dari mulut ini? Yang Tuhan mau adalah seperti ini,
“Mulutku penuh dengan pujian kepada-Mu, ya Yesus Tuhan. Sepanjang hari kuberi penghormatan kepada-Mu, ya Allahku.”
Ada berapa banyak yang mau berjanji, “Tuhan, ampuni saya. Selama ini banyak kata-kata sia-sia keluar dari mulut saya. Saya juga salurkan itu melalui media sosial dan sebagainya, tetapi hari ini saya mendengar Firman-Mu, Tuhan dan saya bertobat. Biarlah mulai hari ini, dari mulut ini yang keluar hanya puji-pujian.”
Ada berapa banyak yang mau melakukan itu? Tuhan pasti senang melihat Saudara yang mau.
2. TUHAN MEMBERIKAN nyanyian baru KEPADA YANG MENGASIHI-NYA
“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Mazmur 40:4
Kata-kata itu ditulis oleh Daud, di mana ia berkata, “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.” Ini ada lagunya dan lagu ini merupakan isi hati Tuhan. Biasanya lagu ini digabung dengan syair, “Yesus cinta saya, Yesus cinta kamu, Yesus cinta semuanya, Firman-Nya digenapi.” Firman Tuhan berkata, “Berilah, maka kamu akan diberi…”, oleh sebab itu mari kita memberkati yang lain terlebih dahulu, “Yesus cinta kamu, Yesus cinta saya, Yesus cinta semuanya, Firman-Nya digenapi.”
Saudara, tentang ‘Yesus cinta kamu dan saya ini’, saya ingat di setiap kali KKR Healing di mana saya sudah 316 kali KKR, saya selalu mengatakan: “Saya tidak tahu keadaan Saudara yang datang pada hari ini, tetapi apapun masalah yang Saudara hadapi, problema apa pun yang Saudara hadapi, Saudara harus tahu satu hal; yaitu bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mencintai Saudara!”
Ingat baik-baik Saudara, Tuhan Yesus itu mengasihi kita semua. Apa pun masalah Saudara, saya tidak tahu mungkin ada yang datang dengan beban berat, sedang, ringan atau apa saja, bahkan mungkin ada yang berkata: “Tuhan, saya tidak kuat…” Ingatlah bahwa Saudara pasti kuat karena Tuhan Yesus mengasihi Saudara! Tuhan Yesus mencintai Saudara. Amin!
Biarlah kita berkata seperti Daud, “Ia (Tuhan Yesus) memberikan nyanyian baru di dalam mulutku untuk memuji-muji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan!”
Nyanyian baru
Apa yang disebut dengan “nyanyian baru?” nyanyian baru adalah nyanyian untuk memuji-muji Allah kita dan itu diberikan/dinyanyikan oleh orang-orang yang mengasihi Dia, artinya orang-orang yang mengikuti atau hidup sesuai dengan Firman-Nya. Ada berapa banyak orang-orang yang seperti itu? Tuhan pasti memberikan nyanyian baru kepada kita. Amin! Ketika Saudara menyanyikan nyanyian itu; orang melihatnya, menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. Ini pesan yang luar biasa di Era Pentakosta Ketiga di mana kita sedang memasuki penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Tuhan katakan:
“Aku akan memberikan nyanyian baru kepada anak-anak-Ku yang mengasihi Aku, yang hidup sesuai kehendak-Ku!”
Ketika kita menyanyikan itu, orang melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. Amin! Ketika Paulus dan Silas menyembuhkan seorang anak yang mempunyai roh tenung di mana tenungannya itu menghasilkan uang yang banyak bagi majikannya. Begitu roh tenungnya diusir keluar, marahlah majikannya karena kehilangan mata pencaharian. Mereka membawa Paulus dan Silas, pokoknya difitnah macam-macam sehingga setelah didera dan dipukul berkali-kali Paulus dan Silas harus masuk penjara bagian tengah. Tangannya dirantai dan kakinya dipasung. Secara manusia mereka dan juga kita akan berkata, “Tuhan, saya ini kan melakukan kehendak-Mu, ya Tuhan, mengusir setan yang ada, kenapa saya harus mengalami ini?” Mungkin itu yang terbesit dari Paulus dan Silas. Mereka lalu mengikuti apa yang Firman Tuhan katakan dalam:
Apa yang dilakukan Paulus dan Silas? Mereka menyanyikan puji-pujian! Di tengah-tengah mereka kesakitan dengan darah yang mengucur keluar, di tengah-tengah kesakitan di mana mereka dipasung, mereka menyanyikan puji-pujian! Saya tidak tahu puji-pujian apa yang mereka nyanyikan, tetapi yang saya tahu yang mereka nyanyikan itu adalah nyanyian baru! Apa yang terjadi?
Ketika Paulus dan Silas menyanyikan nyanyian baru, tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang hebat. Sendi-sendi pintu penjara bergoyang, pintu-pintu penjara terbuka, belenggu terlepas, pasungan terlepas, Paulus dan Silas bebas! Saudara, kepala penjaranya melihat semua itu dan menjadi takut. Apa yang ditakutkan? Dia takut para orang hukumannya melarikan diri termasuk; Paulus dan Silas. Dia menghunus pedangnya hendak bunuh diri, tetapi pada waktu itu Paulus dan Silas berkata, “Hei, jangan kamu lakukan itu, kami masih ada di sini!” Kemudian kepala penjara tersungkur di hadapan Paulus dan Silas dan dia berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus aku perbuat supaya aku mendapatkan selamat?” Langsung Paulus berkata, “Engkau harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, engkau akan selamat, engkau dan seisi rumah tanggamu.”
Kemudian setelah itu diinjili oleh Paulus dan Silas dan kepala penjara pada malam itu juga beserta keluarganya percaya kepada Tuhan dan mereka dibaptis!
1 Tes 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Amin!
Kotbah Pdt. Dr. Niko Njotorahardjo JCC – 3 November 2019