“Tak seorangpu dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mammon.” Maitus 6:24
Suatu hari Tuhan Yesus bernubuat tentang keruntuhan Bait Allah. Suatu nubuatan yang berani dan kontroversial pada zaman itu. Karena bait suci sangat dihormati oleh bangsa Israel dan dikunjungi orang banyak, mereka pakai bait suci untuk berjual beli dan kehilangan tujuan dan fungsi sebenarnya Tuhan mau bait suci itu dibangun.
Kedatangan Tuhan Yesus mendatangkan suatu perubahan dalam semua aspek kehidupan. Termasuk cara hidup yang lama, cara beribadah bangsa Yahudi dan apa yang mereka sembah. Satu hal yang pasti di dunia ini yaitu perubahan dan itu tidak bisa dielakkan; Ada banyak orang tidak suka perubahan. Namun setiap orang hidup pasti berubah menjadi semakin tua, adanya bencana alam atau kecelakaan dan hal-hal lain dapat mendatangkan perubahan.
Bagaimana dengan hidup saudara? Apakah ada perubahan ke arah yang lebih baik atau buruk? Hikmat itu mengetahui apa yang bisa dirubah, apa yang perlu dirubah, apa yang tidak bisa berubah. Setiap kita mempunyai sudut pandang dan pendapat yang berubah-ubah dan berbeda-beda, pendapat kita menentukan tindakan kita.
Bulan ini kita masuk tahun baru menurut kalendar Yahudi; dari sejak 9 tahun lalu memasuki 5770. Angka 70 itu berbicara tentang Ayin yaitu mata. Banyak orang mau dilihat dan banyak orang tidak bisa melihat dan mengira bahwa ia bisa melihat, banyak orang tidak mengerti ‘kebutaan’ rohani dan tidak mengerti hal-hal yang membutakan matanya. Contoh: bintang film terkenal senang dilihat orang dan tidak jarang jadi panutan namun tidak sedikit yang hancur hidupnya, gagal keluarganya sekalipun banyak hartanya.
Sebaliknya kalau kita lihat orang yang sudah tua dan mereka tidak bisa apa-apa, lalu kita mulai meremehkan mereka, apakah nilai orang tua itu turun? Sebenarnya tidak, tetapi di mata kita nilai orang tua itu turun karena tidak banyak yang bisa dia perbuat. Orang bisa meremehkan dan tidak menghargai karena tidak berfungsi seperti mobil baru dan mobil tua. Cara pandang kita itu menentukan tindakan dan nilai kita.
Menjadi tua itu adalah lumrah namun menjadi dewasa itu adalah suatu pilihan. Level pertumbuhan dan kedewasaan seseorang ada 3: yang paling bawah adalah orang yang hanya melihat apa yang kelihatan. Dan level diatasnya adalah orang yang tidak melihat namun dari mendengar bisa berpendapat. Selanjutnya orang yang tidak melihat dan tidak mendengar tetapi ia bisa menangkap dan mengerti suatu nilai, pikiran dan filsafat hidup dengan hati, yaitu dari firman Tuhan. We walk not by sight, we walk by faith.
Dan kalau kita bertindak hanya karena apa yang kita lihat maka kita tidak bisa bertumbuh. Dibutuhkan mata hati yang terang untuk bisa melihat hal-hal yang tidak terlihat tetapi kita tahu itu ada. Tidak semua hal yang tidak terlihat berarti tidak ada. Seperti udara tidak kelihatan tetapi bisa di dengar deru anginnya dan bisa diukur tekanannya sekalipun tidak memiliki bentuk fisik.
Matius 6:19-23, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Mata hati yang belum diterangi dengan terang Kristus memiliki keinginan-keinginan yang berasal dari dunia. Orang didunia ekonomi dan perdagangan akan menawarkan hal-hal yang memuaskan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16) demi mendapat untung Namun kasih kepada Bapa tidak ada pada orang tsb. Orang yang hidup tergerak hanya karena melihat akan diseret dan dipikat oleh hawa nafsu/keinginannya sendiri yang mencelakakan. (Yakobus 1:14-15)
Hikmat ada di mata hati yang mampu membedakan (discern). Biasa orang tua lebih berhikmat dari orang muda. Hikmat itu muncul dari pengalaman pembelajaran seseorang, bisa dari buku atau dari travel/pekerjaan. Yang terbaik adalah Hikmat surgawi yang ada pada orang yang mata hatinya telah diterangi oleh Firman dan Roh Kudus.
Rasul Paulus adalah seorang pemimpin yang luar biasa, menulis dua-pertiga Perjanjian Baru selagi di penjara. Sekalipun dalam keadaan terbelenggu secara mata duniawi, ia bisa mendengar isi hati Tuhan. Dalam Efesus 4:17-24 Ia menulis, “Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Orang yang tidak mengenal Tuhan itu pengertiannya gelap dan pikirannya sia-sia tidak dapat membedakan dan tidak dapat mengenal Tuhan. Sebagai orang benar kita bisa melatih diri untuk membedakan (discern) dengan Firman Tuhan.
Amsal 4:23 katakan jagalah hatimu dari segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan; karena dari hati seseorang bisa menangkap, mengerti dan membedakan siapa Tuhan, siapa dirinya dan siapa orang lain.
Cara hidup yang lama dari level yang bergantung pada apa yang kelihatan dan kedengaran, naik level untuk bisa mengerti dengan hati, itu adalah isi dari karakter seseorang. Untuk mencari atau membangun hal yang di luar seperti material possessions itu mudah, tetapi untuk membentuk karakter dan nilai yang di dalam hati itu lebih sulit.
Apakah yang dapat kita tukarkan untuk keselamatan kita? Bukan dengan harta atau pencapaian, hanya dengan iman percaya kepada Tuhan yang ada di dalam kita. Tuhan mau membawa kita naik level lebih lagi dengan melatih cara kita memandang dan melatih hati dan mata kita untuk melihat dengan benar.
Di mana hartamu berada di situ hatimu berada, seperti halnya waktu adalah hal yang sangat berharga dan mahal. Apa yang kita gunakan dengan waktu kita? Di mana kamu menghabiskan waktumu paling banyak, di situ hatimu berada.
Apa yang dimaksudkan dengan mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik teranglah seluruh tubuhmu, jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu? Maksudnya adalah tubuh rohani. Dunia ini tinggal dalam kegelapan dan tidak melihat, tetapi kita adalah ciptaan baru dan selaput yang menutup mata rohani kita itu sudah dibukakan.
Bagaimana kita menghormati Tuhan? Kita tidak bisa hidup dengan memiliki dua tuan, hidup di dunia dan kompromi dengan dunia. Kita hidup di dunia ini sebagai terang, anak Allah dan utusan Tuhan, kita pastinya mengalami intimidasi, tipu muslihat Iblis dan tekanan dari dunia, dan bagaimana agar kita bisa bertahan? Kita harus mengerti bahwa Roh yang ada di dalam hati orang percaya lebih besar dari semua roh yang ada di dunia ini.
Cara kita melihat sesuatu itu mungkin dibentuk dari pengalaman kita di masa lalu atau pengetahuan yang kita miliki dan bagaimana kita menghadapi pendapat orang lain. Di gereja ini kita mau membangun pribadi yang kuat dengan membentuk cara pandang yang benar melalui firman Tuhan dan pengurapan Roh Kudus. Itu hanya bisa dicapai melalui doa, pujian dan penyembahan.
Kita mempunyai cara pandang harus diambil bertolak dari posisi kerendahan hati, selama kita meninggikan hati maka kita pasti akan menuding orang lain.
Roma 12:2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hari ini saya mau agar semua saudara memiliki mata hati yang tertuju kepada Tuhan dan berkata bahwa: Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Rajaku. Maka tindakan kita harus mengutamakan Tuhan sebagai yang nomor satu. Tuhan pakai semua talenta dan karunia kita untuk memuliakan nama Tuhan, bukan untuk diri kita.
Kita harus mempunyai tujuan yang jelas karena itu akan mempengaruhi arah langkah kita selanjutnya dan setelah itu kita harus komitmen mengarah ke tujuan tersebut dan tujuannya jangan berubah-ubah.
Kita sebagai keluarga besar BIC unity bersama menuju ke arah yang sama, jangan saling menjatuhkan tetapi justru saling membangun dan topang yang lain. Kita sudah memutuskan untuk mengikut Yesus, biarlah mempunyai satu kebulatan tekad bahwa kita mau menyenangkan hati Tuhan. Amin.
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23
By Ps. Juliana L.
image source: https://www.kcisradio.com/2016/08/23/matthew-624/