“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,” Titus 3:4-7
Bulan yang lalu kita sudah belajar tentang Worship; Worship adalah suatu penyembahan, Tuhan menghendaki penyembah-penyembah benar yang menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Kehidupan seorang penyembah (Being a worshipper) itu pasti penuh dengan penyembahan (Act of worship). Tetapi seorang yang melakukan penyembahan itu belum tentu memiliki hati seorang penyembah, mungkin hanya sekedar melakukan kegiatan agamawi sebatas tugas/rutinitas.
Seseorang yang menyembah dalam roh dan kebenaran akan memiliki kondisi hati di perbaharui dan dibentuk oleh Roh Kudus. Kondisi hati yang bagaimana? Keadaan hati seorang penyembah (worshipper) memiliki ciri generous (murah hati). Kalau kita berbicara generous, orang selalu berpikirnya masalah uang. Tetapi di Alkitab berbicara tentang generosity bukan tentang uang.
Generosity ini adalah satu kondisi hati yang seperti ini: penuh dengan kelimpahan (plentiful), kebaikan (kindness) dan kemurahan hati (generous). Jadi generosity bukan hanya sekedar memberi uang, tetapi keadaan hati seseorang yang penuh dengan kelimpahan, kebaikan dan kemurahan hati.
Titus 3:4-7, “Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.”
Pada saat kemurahan Allah nyata itu terungkap dalam Yesus Kristus mati di atas kayu salib, tidak ada lagi kasih yang lebih besar dari pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Tuhan lahir ke dunia dan merendahkan diri, taat sampai mati di kayu salib sebagai korban penebusan kita atas dosa. (Yohanes 3:16). Ini adalah demonstrasi hati Tuhan yang Generous.
Pada saat kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Tuhan yang adalah Kasih mulai hadir dalam hati orang percaya. Seorang yang percaya mulai rindu untuk menyembah Tuhan karena mengasihi. Keadaan hati seperti ini harus terus dipelihara terus mendekatkan diri pada Tuhan, intim denganNya. Seorang penyembah yang menyembah dalam roh dan kebenaran memelihara hubungan kasih kepada yang disembah. Namun seseorang yang hanya melakukan tindakan penyembahan tanpa hubungan kasih, hanya melakukan tindakan agamawi dan itu sia-sia. Tanpa di sadari Kasih mula-mula di hati bisa menjadi dingin. Tanpa kasih penyembahan menjadi suatu tugas/keharusan bukan kerinduan.
Apabila kita melakukan penyembahan yang di motivasi oleh kasih maka itu menjadi sangat indah. Yang Tuhan rindukan adalah hubungan kasih yang intim.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap pikiran, dan segenap kekuatan kita, ada penyerahan diri secara total. Kondisi hati seseorang yang bisa melakukan penyerahan total itu adalah orang yang hatinya berkelimpahan, baik dan murah hati.
Generosity is the quality of heart:
1. Plentiful; Orang yang berkelimpahan itu tidak berkekurangan tetapi penuh dan tumpah keluar sehingga mempunyai lebih untuk bisa dibagikan pada orang lain. Berkelimpahan bukan pemborosan. Tuhan mau memberi sampai berkelimpahan (Yohanes 10:10) supaya saat kita mau berbagi kita punya kemampuan.
2. Kindness; Orang yang baik itu bukan bodoh, dalam suatu perbuatan baik yang kita lakukan, tidak ada kejahatan, kemunafikan, dan tidak ada dosa di dalam hati orang yang baik. Tuhan itu baik dan anak-anakNya belajar seperti Dia memiliki hati yang baik dan mengetahui yang benar dan yang salah.
3. Generous; Orang yang murah hati itu tidak menghakimi tetapi mudah mengampuni. Pada saat mengampuni, ia tidak hitung-hitung kesalahan orang lain. Orang murah hati memberi tanpa pamrih. Orang murah hati bukan murahan. Ia tidak menyimpan dendam, amarah dan tidak kikir/serakah.
Tuhan mau kita memiliki kondisi hati yang berkelimpahan, baik dan murah hati, dan mengalirkan berkat dan perkenanan Tuhan, tidak ditahan-tahan. Seperti pipa, tugasnya mengalirkan apa yang diterimanya, hidup kita itu adalah saluran berkat bagi orang lain.
Waktu saudara mempunyai hati yang generous maka tinggal tunggu waktu, Tuhan pasti alirkan berkat, dan pada saat kita terima berkat harus bertanya pada Tuhan, minta hikmat untuk menyalurkannya dan bukan untuk disimpan.
Karena rahmat-Nya yang besar, Ia telah membuat satu pembaharuan di dalam kehidupan kita, yang lama telah berlalu dan yang baru telah datang, ini dikerjakan oleh Roh Kudus supaya kita yang telah dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal. Kalau kita sudah menerima kasih karunia-Nya maka kita harus menjadi seperti Dia, memiliki hati yang generous. Biarlah kita menciptakan budaya generosity sampai menjadi satu gaya hidup dan kebiasaan kita.
Efesus 4:31-32, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Karakter Tuhan yang generous ini terpancar melalui ciptaanNya dan Ia mau kita belajar menjadi seperti Dia, yaitu keadaan hati yang generous (berkelimpahan dan baik). Tanggalkan semua kejahatan, iri hati, amarah dan biar kita penuh kasih satu dengan yang lain dan saling mengampuni.
Enam Cara Untuk Menciptakan Budaya Generosity (dalam keluarga dan gereja):
1. Hati. Amsal 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”Buang segala kejahatan, pertikaian, amarah, fitnah, kegeraman dan semuanya itu harus dibuang (Efesus 4:31).
2. Pikiran. Tinggalkan pikiran duniawi supaya pikiran kita terus diperbaharui sampai memiliki pikiran Kristus; Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
3. Perkataan. Bicarakan tentang kelimpahan, kebaikan dan kemurahan. Jangan perkatakan yang “tidak ada, tidak bisa, tidak punya.”
Efesus 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
4. Kelakuan. Melakukan yang baik, yang tidak baik jangan dilakukan.
Mazmur 37:3, “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,” Kolose 3:17, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
5. Mengalami kebaikan dan kebesaran Tuhan. Seringkali tanpa disadari kita melupakan kebaikan Tuhan. “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” (Mazmur 34:9)
6. Biasakan terus menerus sampai menjadi gaya hidup. Biarlah kita mempunyai kebiasaan yang membesarkan kebaikan dan kebesaran Tuhan, membiasakan diri di dalam kelimpahan, kebaikan dan kemurahan sampai itu menjadi kebiasaan / gaya hidup kita.
2 Korintus 9:10, “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.”
Segala sesuatu yang masuk dalam hidup kita perhatikan, apakah ini benih untuk ditabur atau roti untuk dimakan, jangan semuanya dimakan atau disimpan.
Kalau kita melihat kehidupan Abraham, bagaimana Abraham ini menerima janji Tuhan dan oleh Abraham semua bangsa akan diberkati. Jadi kalau saudara mau diberkati Tuhan, bukan tanya kapan Tuhan mau berkati saya, tetapi siapkan kondisi hati yang generous. Hati Bapa di sorga adalah hati yang generous, kalau kita generous pasti kita akan mengalami generosity. Kebajikan dan kemurahan selalu mengikuti orang yang murah hati. Amin.
Ringkasan Tuntunan Tuhan Bulan ini By Ps. Juliana L.
image source:https://open.life.church/resources/3385-psalm-34-8