“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22
Pada waktu berdoa puasa meminta tuntunan Tuhan di bulan ini, saya mendengar satu kata yaitu ‘murni’. Murni itu artinya tidak bercampur dengan unsur lain atau tulen, tulus, suci, cinta yang sejati/murni/asli, tidak di pengaruhi dari luar atau lugu/polos.
Mazmur 19:2-12, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.”
Dalam khotbah di bukit ada dikatakan berbahagialah mereka yang suci hatinya (pure heart) karena mereka yang akan melihat Allah. Dalam Amsal 4:23 dikatakan dari lubuk hatimu akan terpancar kehidupan.
Mazmur 24:3 “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya , yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia”.
Yang dikehendaki Tuhan adalah melayani Tuhan dengan hati dan motivasi yang murni. Penting sekali untuk kita hidup murni dan suci.
Apa Yang Murni:
1. Janji Tuhan (Maz 12:6; 2-8).
2. Perintah & Ketetapan Tuhan (Maz 19:8).
3. Iman Percaya Kita Pada Tuhan (1 Pet 1:7-9).
Kalau iman kita tidak murni akibatnya kita akan mudah jatuh, kecewa dan mudah putus asa.
1 Petrus 1:7-9, “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.”
Petrus sedang menjelaskan kepada orang percaya bahwa iman itu harus diuji agar iman kita makin murni dan kokoh di dalam Tuhan supaya pandangan dan fokus kita hanya pada Tuhan, tidak terpengaruh dengan keinginan daging.
Siapa Orang-orang Yang Murni/Suci Hati:
1. Yang mengejar keadilan, kesetiaan, kasih (2 Tim 2:22-25).
2 Timotius 2:22-25, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,”
Jadi kalau hamba Tuhan dan pengerja itu rukun maka orang-orang pasti dimenangkan buat Tuhan, justru dengan adanya persoalan untuk membuat iman dan hati kita murni.
2. Yang manis bicaranya/sopan (Ams 22:11).
Sopan/hormat kepada orang yang lebih tua, suami dan isteri ada respect, menghargai satu sama lain. Dalam Amsal dikatakan orang yang bicara manis itu menjadi sahabat raja. Orang senang dengar perkataan orang yang lemah lembut.
3. Yang dikuasai oleh ketulusan dan kekuatan kasih karunia (2 Kor 1:12).
2 Korintus 1:12, “Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.”.
4. Menyadari semua kekuatan dan kekayaan datang dari Tuhan (Ul 8:17-18).
Ulangan 8:17-18, “Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”
Semua yang kita miliki itu semuanya datang dari Tuhan dan kita ini keturunan Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah. Jadi orang yang hidupnya murni itu secara keuangan tidak akan pernah kekurangan.
Apa Yang Merusak Hati:
1. Kemalasan (Ams 13:4; 19:15; 21:25). Tidak mau melakukan apapun, tidak mau kerja, tidak mau pelayanan, tidak mau berdoa, seperti ada yang mengikat.
2. Tidak berpikir panjang (2 Tim 3:3-4). Kemampuan menimbang tidak berfungsi.
3. Kemunafikan (Mat 15:7-9; 23:13-15; Rom 12:9). Berpura-pura, kelihatannya dapat dipercaya tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak demikian.
4. Dusta dan kebohongan (Ams 14:5; Wah 21:8). Tidak sesuai dengan kebenaran.
Wahyu 21:8, “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
5. Cinta akan uang (1 Tim 6:10; Mat 6:24).
Antara rajin bekerja dan cinta akan uang itu tipis sekali. Pengkhotbah katakan ada waktu bekerja, ada waktu beristirahat, semua ada waktunya.
1 Timotius 6:10, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Setelah kita diberkati dan ditolong akhirnya kita lupa kita datang dari mana, lupa akan Tuhan dan lupa gereja, sehingga hati kita yang tadinya murni menjadi kotor. Karena cinta akan uanglah maka menyimpang dari iman dan lama-kelamaan menyimpan akar pahit.
Seperti halnya dengan gigi kita, apabila ada karang gigi menempel maka lama-kelamaan gigi itu akan terlepas karena kotor, sama seperti dengan hidup kita, kalau hidup kita itu kotor dan ada yang mengikat kita (kebohongan, kemalasan, dusta, etc) sehingga lama-kelamaan iman dan harapan kita akan lepas dari kehidupan kita.
Penting Untuk Diingat Dan Dilakukan:
1. Kita membutuhkan orang lain dalam hidup ini (1 Kor 12:12-31).
1 Korintus 12:12, “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.”
Kita membutuhkan satu dengan yang lainnya, waktu kita lahir kita perlu orang lain, di sekolah kita perlu orang lain dan sampai kita mati, kita perlu orang lain.
Ayat 18-26, “Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”
2. Berusaha hidup dalam keseimbangan (Ams 12:8; 2 Kor 8:1-5; 12-14).
Berusaha untuk hidup dalam keseimbangan baik dalam hal pekerjaan, pelayanan dan dalam segala hal. Bekerja keras itu harus tetapi jangan sampai melupakan kebaikan Tuhan.
2 Korintus 8:2-4, “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.”
Ayat 13-14, “Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.”
3. Berhati-hati dan waspada (Ibr 3:12-19; Ul 8:11-17).
Berhati-hati dalam berbicara, bergaul dan bertindak. Hati-hatilah jangan sampai engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini. Layani Tuhan dengan hati yang murni dan hati-hati dalam bergaul karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.
4. Jadilah kuat oleh kasih karunia Tuhan Yesus (2 Tim 2:1).
Saya berdoa di tahun yang baru ini kita punya hati dan roh yang baru, buang semua kemalasan, berpikir panjang dan jangan berdusta.
Di tahun yang baru kita mau memberi persembahan sulung dan jangan tahan-tahan; Janji Allah bahwa Ia akan membuka lumbung-lumbung dan memberkati hidup kita dan kita akan melihat bagaimana Tuhan memberkati hidup kita. Di tahun 2019 ini kita akan melihat sesuatu yang baru yang akan kita alami. Amin.
Tuntunan Bulan February oleh Ps. Nehemia L.
image source:https://www.pinterest.com/pin/554787247838175197/