By Ps. Nehemia L.
“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” Mazmur 37:23-24
Ketika kami tiba di Palu, kami melihat lokasi-lokasi yang terjadi tsunami, gempa dan likuifaksi (tanah bercampur menjadi lumpur karena getaran gempa) di mana rumah-rumah di situ semuanya tertimbun, ada sekitar 200 rumah dan di daerah dekat laut yang terkena tsunami menjadi rata tanah. Saya bisa merasakan betapa pilu, sedih dan menderitanya orang-orang yang mengalaminya dan mati.
Mazmur 37:16-26, “Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orangorang benar. TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan. Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti keindahan padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap bagaikan asap. Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah. Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan. TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.”
Yang saya pelajari di sini adalah cara kerja Tuhan, kita harus mengerti cara kerja dan maunya Tuhan itu seperti apa?
Kemarin saya mendapat pesan di WhatsApp group para pendeta di GBI bilang: Tolong doakan Indonesia karena banyak bencana. Saya bilang sama Tuhan ada sesuatu yang Tuhan ingin sampaikan, di samping itu saya percaya orang benar selalu dibela, disertai dan ditopang oleh Tuhan.
Yang harus kita pelajari:
a. Cara Kerjanya Tuhan (Mazmur 103:3-9).
Mazmur 103:3-9, “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel. TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selamalamanya Ia mendendam.”
Coba kita menyadari betapa besar kesetiaan Tuhan dalam kehidupan kita, kita sudah mengalami pertolongan dari Tuhan. Kalau kita tidak sadar maka kita akan mulai kecewa dan lari dari Tuhan, mulai menyalahkan orang lain.
Terkadang satu kesalahan membuat kita mudah melupakan kebaikan-kebaikan yang sudah kita nikmati dari orang-orang yang dekat dengan kita dan lupa kepada Tuhan yang sudah menolong hidup kita.
Dalam kehidupan nyata seringkali kita mempermasalahkan hal kecil yang tidak penting sehingga akhirnya merusak nilai yang besar. Jangan karena masalah kecil kita tinggalkan pelayanan, gereja atau keluarga dan jangan pernah melupakan kebaikan-kebaikan Tuhan.
b. Maunya Tuhan (Markus 1:40-42) dan Isi Hatinya Tuhan (2 Pet 3:8-14). Tuhan mau agar kita semuanya selamat.
2 Petrus 3:8-14, “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.”
Memang berpuasa itu berat tetapi tidak apa-apa, untuk mencari hati Tuhan dan pesan Tuhan. Kalau kita pengerja melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia, Filipina, Jepang, baik gempa
maupun tsunami atau persoalan yang sedang kita hadapi, coba berdiam diri, menantikan Tuhan dan bertanya apa yang sedang Tuhan bicarakan kepada kita.
Dikatakan betapa suci dan salehnya ktia harus hidup, Paulus menulis kepada jemaat di Filipi dan katakan hendaklah kamu menaruh pikiran dan perasaan seperti Kristus, cara pikir dan cara pandang semuanya berubah.
Apa yang menyebabkan kita itu lemah, padahal kita tahu Allah yang menopang tetapi kita sering kesal dan uring-uringan yaitu:
• Bersahabat dengan Dunia (Yakobus 4:1-4).
Yakobus 4:1-4, “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”
Hati-hati dalam pergaulan, bertemu dengan teman-teman yang negative dan suka gossip lebih baik menjauh, cari orang-orang yang positif dan selalu mengatakan pengharapan dan percaya kepada Tuhan.
• Kemarahan (Mazmur 37:7-11).
Mazmur 37:7-11, “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.”
Hidup ini hanya sementara tidak usah kesal hati, coba berdiam diri dan nantikan Tuhan, orang yang suka menantikan Tuhan suka bertanya kepada Tuhan. Daud selalu menang karena ia suka tanya kepada Tuhan sebelum berperang. Kalau kita melayani tetapi tidak ada kehidupan doa pasti akan jatuh.
Yesaya 54:17, “Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.”