ALLAH YANG BERDAULAT

Home / Monthly Theme / ALLAH YANG BERDAULAT
ALLAH YANG BERDAULAT

“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah
Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia.
Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah
TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.”

Yesaya 43:10-11

Allah yang berdaulat adalah Allah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atau penguasa yang
tertinggi.
Yesaya 43:10-15, “Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku
yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap
Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah
TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memberitahukan,
menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah
saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap
Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang
dapat mencegahnya?” Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel:

“Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-
palang pintu penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah. Akulah TUHAN,

Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel.”
Pada waktu saudara mendengar kejadian di Palu, apa yang ada di dalam pikiran saudara? Pada
waktu gempa bumi terjadi mereka tidak tahu harus berbuat apa lalu mereka lari ke lapangan dan
melihat ada tsunami dan mereka masuk ke masjid, mereka berseru kepada Yesus. Ini adalah
suatu kesaksian yang luar biasa.
Satu hal yang saya dapat dalam Yoel 2:32, “Barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN
akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang

telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-
orang yang terlepas.”

Definisi Allah Yang Berdaulat adalah:

• Ia menciptakan, mengatur, memelihara, menopang, menguasai, menata, menjaga, dan
memerintah atas segala sesuatu secara sempurna.
• Mempunyai kekuasaan tertinggi (Bangsa/Kerajaan)
• Ia berdaulat menurunkan air bah (Kej 7).
• Ia berdaulat memilih dan memanggil Abraham (Kej 12).
• Ia berdaulat dan berkuasa di sorga dan di bumi (Mat 28:18).
Saudara yang dikasihi Tuhan, dalam kita mengikut Tuhan meski kita melihat ada badai akan
datang, tetapi selalu ada Yesus yang datang untuk menolong kita. Sama seperti kejadian pada
waktu Yesus di perahu bersama murid-murid-Nya lalu badai datang tetapi Yesus ada bersama
dengan mereka.
Mengapa kita harus mengerti tentang kedaulatan Allah? Dalam 2 Timotius 3:16, Segala sesuatu
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan, untuk mendidik orang dalam kebenaran agar manusia diperlengkapi untuk perbuatan
baik.
Kita melayani Raja di atas raja dan dengan kejadian di Palu kita menyadari bahwa Tuhan akan
segera datang. Pertanyaannya adalah: Kalau Tuhan datang, kita yakin gak kalau kita diangkat
bersama dengan Tuhan?
Apa Yang Harus Kita Ingat Dan Lakukan:
1. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan (2 Tim 1:7; Mat 28:19-20).
Tidak ada lagi waktu kita untuk main-main, santai-santai atau iri hati serta hidup dalam
kedagingan, tetapi sudah waktunya untuk kita hidup taat dan menuruti apa yang Tuhan katakan.
2. Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan bertanding dalam
pertandingan iman (1 Tim 6:11-12).
1 Timotius 6:11-12, “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah
keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah
dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”
Paulus sedang mengingatkan kepada Timotius bahwa yang harus kita kejar adalah ibadah dan
kasih. Ibadah disertai rasa cukup mendatangkan keuntungan yang besar. Setiap kali kita datang
ibadah, kita seperti menanam benih (doa, waktu, tenaga, kesempatan, dll).
3. Berbuat baik, suka memberi dan membagi (1 Tim 6:17-19).
1 Timotius 6:17-19, “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan
tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada

Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan
membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya
di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”
Bapa di sorga tahu apa yang kamu perlukan karena itu jangan kamu kuatir akan apa yang akan
kamu makan, minum dan pakai.
4. Bertekun (1 Tim 4:13-16).
Dunia menawarkan banyak hal agar kita mengikutinya tetapi kita harus melawan dan tinggalkan
semua keinginan daging dan keinginan mata.
Apa Yang Membuat Kita Gagal:
1. Kesibukan yang salah (Luk 10:41; Hagai 1:9).
Masih ingat Marta yang sibuk? Kata sibuk artinya rajin dan giat, banyak kerjaan dan kegiatan.
Sibuk itu bagus kalau positif. Jangan sibuk yang tidak karu-karuan sampai tidak ada waktu
untuk baca firman, tidak ada waktu untuk melayani karena sibuk.
Akibatnya Hagai 1:9, “Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu
membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman
TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu
masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.”
Kita sibuk dengan banyak perkara tetapi tidak ada hasil atau hasilnya sedikit.
2 Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari
sorga dan mengampuni dosa mereka serta memulihkan negeri mereka.”
Kalau orang suka berdoa lama-kelamaan roh yang suka mengandalkan kekuatan sendiri akan
hilang. Sedikit berdoa sedikit berkat, banyak berdoa banyak berkat, kalau tidak berdoa tidak ada
berkat.
2. Salah Memilih/Prioritas (Mat 6:24).
Perumpamaan tentang gadis bijaksana dan gadis bodoh, gadis yang bijaksana membawa
persediaan minyak tetapi gadis yang bodoh tidak membawa minyak. Kita ada sebagaimana kita
ada, kita ditolong dan diberkati, itu karena pilihan yang kita pilih.
Ulangan 30:11-14, “Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah
terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau
berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan

memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut
tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk
mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk
dilakukan.”
3. Kehilangan Fokus/Tujuan (1 Tim 4:1; 6:3-10).
Sebagai pelayan Tuhan jangan sampai kehilangan fokus, berusaha selalu berikan yang terbaik.
Fokus melayani Tuhan maka upah melayani Tuhan adalah hidup kekal.
4. Bertindak Bodoh/Memberontak (Bil 16:28-35).
Bani Korah karena memberontak dan ketidaktaatan maka mereka semua mati. Jangan sampai
berkat dan mujizat yang kita terima hilang karena kebodohan, kesalahan dan karena salah
memilih.
Inilah yang dialami orang-orang di luar sana yang tidak mengerti rencana Tuhan dalam
hidupnya. Firman Tuhan katakan bahwa masa depan kita masa depan yang penuh harapan jadi
berjalanlah sesuai dengan rencana Tuhan.
Allah itu adalah Allah yang berdaulat, jadi kita serahkan hidup kita kepada Allah dan nurut aja
dengan apa yang Tuhan katakan. Allah itu mau kita mengingat bahwa Dia itu yang menolong,
melindungi, memelihara dan menguatkan kita. Mari kita berdiri kokoh kepada kebenaran firman
Tuhan bahwa Allah itu adalah Allah yang berdaulat dan yang mengatur semuanya maka kita
akan melihat perkara-perkara ajaib di dalam hidup kita. Amin.

By Ps. Nehemia L.