“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah
engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang
dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.”
2 Timotius 2:1-2
Setiap kita yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus terus berdoa dalam bahasa roh dan jangan
padamkan Roh, dan bagi saudara yang belum dipenuhi oleh Roh Kudus berdoa agar saudara
dipenuhi oleh Roh Kudus.
Ada tiga macam baptisan: 1
baptisan air sebagai tanda pertobatan, 2
baptisan Roh Kudus
(berbahasa roh) dan 3
baptisan Api. Apabila kita belum pernah dipenuhi oleh Roh Kudus akan
sulit bagi kita untuk mengerti hal-hal rohani, baik dalam membaca firman dan juga dalam
berpikir.
Agar kita bisa dipenuhi oleh Roh Kudus pertama-tama harus percaya dulu, mempunyai hati yang
bersih, tidak menyimpan dosa lalu dengan iman mulai berkata-kata, bahasa roh adalah bahasa
Tuhan sendiri.
Kisah 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh
rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
1 Kor 14:2, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia,
tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia.”
Roma 8:26 mengatakan bahwa Roh membantu kita dalam berdoa sebab kita tidak tahu
bagaimana seharusnya berdoa, dalam keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Kita harus ubah cara pandang dan cara pikir, menjadi lebih dewasa, dan bangun diri kita di atas
dasar iman kita yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Pada waktu hari Pentakosta, Petrus berkhotbah dan 3000 orang bertobat, lalu mereka bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul dan selalu berkumpul berdoa sehingga tiap hari Tuhan
menambahkan jiwa-jiwa.
Kisah 2:46-47, “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam
Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka
disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.”
Sebagai pelayan Tuhan kita harus hidup benar dan mempunyai kehidupan doa dan baca firman.
Firman mencipta yang tidak ada menjadi ada.
2 Timotius 2:1-13, Panggilan untuk ikut menderita.
“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah
engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang
dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang
prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan
kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh ma
2 Kor 5:9, “Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami
diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.”
II. Disiplin Seorang Olahragawan:
a. Taat kepada peraturan (ayat 5).
b. Gigih, tetap teguh pada pendirian, ulet.
Seorang olahragawan berlatih setiap hari, bahkan cara berpakaian dan waktu makanpun diatur
dan hasil dari kerja kerasnya memuaskan dan berhasil.
III. Kerajinan Seorang Petani:
a. Kerja keras (ayat 6; 1 Kor 3:5-9).
b. Memiliki tugas masing-masing.
c. Motivasi.
d. Bersukacita melihat hasil.
Pekerjaan seorang petani kelihatannya membosankan tetapi ia tetap bekerja keras dan
bersukacita pada waktu mendapatkan hasilnya, ia yang pertama kali menikmatinya.
Dalam Lukas 18, Tuhan Yesus mengatakan suatu perumpamaan tentang hakim yang tak benar
untuk menegaskan kepada mereka bahwa mereka harus berdoa dengan tidak jemu-jemu, Tuhan
tidak akan mengulur-ulur waktu dan segera menolong orang yang berseru kepada-Nya.
Yang harus kita doakan terus adalah 1
unity dalam roh, baik dalam keluarga maupun dalam
pelayanan karena di mana ada unity di sana Tuhan akan perintahkan berkat, 2Ada mujizat dalam
kehidupan jemaat dan perlindungan Tuhan atas kehidupan kita dan anak-anak, 3Ada signs and
wonders, 4Ada terobosan bagi setiap pribadi dan keluarga-keluarga.
Kita boleh melayani Tuhan adalah suatu anugerah, berbahagialah orang yang melayani Tuhan, ia
akan dihormati oleh Bapa.
Terlebih bahagia memberi dari pada menerima, pada waktu kita memberikan waktu dan finansial
kita kepada Tuhan itu kita berbahagia.
Matius 25:23, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah
dalam kebahagiaan tuanmu.”
Kalau kita sudah setia sampai akhir ada suatu mahkota yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan
mengaruniakan mahkota kehidupan (Way 2:10).
1. Tuhan akan membalas kesetiaan setiap orang (1 Sam 26:23).
2. Tuhan mengerjakan segala sesuatu dengan kesetiaan Maz 33:4).
3. Tuhan dekat dengan orang yang setia (Maz 145:18).
4. Tuhan menuntut kita mencintai kesetiaan (Mikha 6:8).
5. Tuhan mau kita belajar setia perkara kecil untuk dapat dipercayakan perkara besar (Luk
16:10).
6. Tuhan mau kita setia pada harta orang lain untuk mendapatkan hartamu sendiri (Luk
16:12).
7. Tuhan mau kita menjadi teladan dalam kesetiaan (1 Tim 4:12).
8. Tuhan mau kita mengejar kesetiaan (1 Tim 6:11; 2 Tim 2:22).
Saya berdoa agar pelayan Tuhan setia sampai akhir dengan Tuhan, sebagai suami tetap setia
dengan isteri, sebagai isteri setia kepada suami, sebagai orang tua juga setia mendidik anak dan
jangan berlaku kasar. Pelayan Tuhan harus setia melayani, jerih payahmu dalam Tuhan tidak
akan pernah sia-sia. Amin.
by Ps. Nehemia Lolowang