Tuhan Yesus itu baik, sungguh baik dan sangat baik kepada kita semua. Kalau pada tanggal 30 Maret yang lalu kita memperingati kematian Tuhan Yesus (Jumat Agung), tanggal 1 April kita merayakan Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus), pada tanggal 10 Mei kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan tanggal 20 Mei yang lalu kita merayakan Pentakosta (pencurahan Roh Kudus). Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita, Dia dikuburkan, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Tuhan Yesus benar-benar hidup! Dia benar-benar dibangkitkan! Setelah itu selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada lebih dari 500 murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup. Kemudian setelah itu dengan disaksikan oleh murid-murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke Sorga.
TIGA HAL YANG TUHAN YESUS LAKUKAN DI SORGA:
I. TUHAN YESUS MENYEDIAKAN TEMPAT BAGI KITA
Yohanes 14:1-3, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
Saudara, pesan Tuhan kepada kita, “Jangan gelisah hatimu…”, kita hidup dalam dunia memang penuh kegelisahan. Saya ingat apa yang dikatakan Musa dalam Mazmur 90:10 bahwa usia manusia itu 70 tahun, kalau kuat 80 tahun dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan, sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. Memang kita akan mengalami kesukaran dan penderitaan serta banyak gelisah hidup dalam dunia ini, tetapi Tuhan Yesus menghibur kita, “Jangan kamu gelisah. Jangan gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku juga. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, Aku akan mengatakannya kepadamu. Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagi-Mu.” Dan apabila Dia telah menyediakan tempat bagi kita, Dia akan menjemput Saudara dan saya, supaya dimana Dia berada, kita pun berada SELAMA-LAMANYA!
Biarlah ini menjadi penghiburan bagi kita. Nanti kalau kita bersama-sama dengan Tuhan Yesus, tidak ada yang sakit lagi, tidak ada air mata kesedihan, yang ada hanya sukacita. Kita bersama-sama setiap hari akan terus menyembah Dia sampai selama-lamanya. Karena itu, ingat! Jangan tukar yang demikian, yang kekal dengan yang hanya sementara yaitu 70 tahun kalau kuat 80 tahun seperti Firman Tuhan katakan. Banyak orang berkata, “Mumpung saya hidup, mumpung saya masih ada di dalam dunia…”, Oh salah! Sebab dia tidak tahu bahwa kewarganegaraan kita bukan di dunia, tetapi dimana? Di SORGA!
II. TUHAN YESUS MENJADI PENGANTARA ATAU PENDOA SYAFAAT BAGI KITA
Ibrani 7:25, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
Saudara, Tuhan Yesus ada di sorga untuk menjadi Pengantara buat Saudara dan saya. Artinya, Dia menjadi Pendoa Syafaat buat Saudara dan saya supaya kita selamat secara sempurna.
Ada 3 macam keselamatan bagi orang Kristen, yaitu:
1. Kehilangan Keselamatan
Banyak orang bertanya, “Apakah keselamatan bisa hilang?”. Saya jawab, “Bisa!”. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yang membuat kita kehilangan keselamatan itu, yaitu:
a. Tidak mau taat terhadap hukum dan ketetapan Allah
Kalau lihat dari Matius 7:21-23 di situ dikatakan, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang yang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Saudara, setiap kali saya baca ayat ini saya ngeri! Mereka ini siapa? Membuat mujizat, bernubuat, mengusir setan, ini orang yang bukan main-main. Tetapi pada akhirnya dikatakan, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Pembuat kejahatan dalam Bahasa Gerika-nya disebut dengan ‘Anomian’, yang berarti orang yang tidak mau hidup dalam hukum dan ketetapan Allah. Saya percaya jemaat di tempat ini adalah jemaat yang mau hidup taat dalam hukum dan ketetapan Allah.
b. Murtad
Ibrani 6:4-8, “Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia yang akan datang, namun murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi demikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.” Di situ dikatakan bahwa orang yang kehilangan keselamatan adalah orang yang murtad.
c. Sengaja Berbuat Dosa
Ibrani 10:26-29, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”
Di situ dikatakan bahwa orang yang kehilangan keselamatan karena sengaja berbuat dosa. Sudah tahu kebenaran tetapi sengaja berbuat dosa terus-menerus, maka mereka akan kehilangan keselamatan!
d. Terus melakukan perbuatan daging
Galatia 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu—bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Di situ dikatakan bahwa kalau orang terus-menerus melakukan perbuatan daging, yaitu sifat lama kita terus-menerus, maka dia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.
e. Tidak Berjaga-Jaga
Wahyu 3:1-6, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Ayat ini adalah pesan Tuhan Yesus kepada jemaat di Sardis. Pada akhirnya Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa menang, Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan…”. Saudara, yang ini harus kita mengerti, pada saat kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita mengalami kelahiran baru, nama kita ada di dalam Kitab Kehidupan, nama kita tercatat di sorga! Tetapi kalau kita hidup di dalam kekalahan, kalah terhadap dosa, terhadap daya tarik dunia, terhadap Iblis dan melakukan perbuatan daging terus-menerus, maka nama kita yang sudah ada itu akan dihapus! Saya percaya tidak ada seorang pun di tempat ini yang dihapus. Amin!
2. Hampir-Hampir Tidak Diselamatkan
1 Korintus 3:10-15, “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”
Di situ dikatakan begini, kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, kita membangun hidup ini dengan dasar atau pondasi Tuhan Yesus Kristus setelah itu baru kita membangun kehidupan ini. Sekarang masalahnya kita membangun hidup ini dengan bahan apa? Emas, perak, batu permata ataukah kayu, rumput kering atau jerami? Tidak ada seorang pun yang tahu! Saudara mungkin berdampingan, suami-istri, orang tua-anak, mungkin sahabat Saudara, tidak ada yang tahu kita membangun kehidupan ini dengan bahan apa. Tetapi nanti kelak itu akan diuji dengan api. Kalau tidak terbakar karena kita melakukan pekerjaan yang mulia, kita akan mendapat upah. Tetapi sebaliknya, kalau terbakar karena melakukan pekerjaan yang tidak mulia, maka dia akan menderita kerugian. Saudara, di sorga itu ada tingkatannya. Seperti tadi dikatakan bahwa bahan yang dipakai itu tahan api dan sebaliknya ada yang tidak tahan api atau terbakar, selamat sih selamat tetapi hati-hati! Jangan berkata, “Tidak apa-apa deh, yang pokoknya sorga…” Kita harus berkata, “Tuhan, saya mau membangun kehidupan ini dengan bahan yang tahan api.” Itu pasti emas, perak dan batu permata, artinya dia melakukan pekerjaan yang mulia untuk Tuhan. Dan Saudara, itu yang Tuhan mau. Itu yang Tuhan Yesus doakan bagi Saudara dan saya. Dia tidak mau kita kehilangan keselamatan! Dia tidak mau kita sekedar hampir-hampir tidak selamat! Tetapi yang Dia mau, kita selamat secara sempurna. Amin!
3. Selamat Secara Sempurna
2 Petrus 1:5-11, “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil kana pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
Ayat di atas mengatakan supaya kita mendapatkan hak penuh untuk masuk Kerajaan Tuhan Yesus Kristus, hak penuh itu artinya selamat secara sempurna, maka kita harus berusaha sungguh-sungguh, jadi tidak santai! Tidak berkata, “Ah, saya sudah selamat. Beres!” Tuhan mau kita berusaha sungguh-sungguh, memang ada yang mengeritik, “Wah, jangan pakai kekuatan sendiri!” Oh tidak! Ini bukan soal kekuatan sendiri, tetapi kekuatannya Tuhan, tetapi kita punya niat berusaha sungguh-sungguh untuk: Menambahkan kepada iman (beriman kepada Tuhan Yesus) dengan kebajikan, artinya berbuat baik. Menambahkan kebajikan dengan pengetahuan. Pengetahuan akan firman Tuhan, karena itu saya selalu berkata, “Saudara, belajar Firman Tuhan! Baca Alkitab tiap hari!” Kalau boleh saya tanya, ada berapa banyak yang sudah membaca Alkitab setiap hari? Wah, sekarang sudah lebih banyak! Yang belum mengangkat tangan, nanti kalau saya tanya lagi Saudara sudah angkat tangan. Menambahkan pengetahuan dengan penguasaan diri. Penguasaan diri adalah salah satu dari buah roh. Hidup ini bukan seenaknya saja, mumpung saya kaya, mumpung saya sehat, seenaknya! Hati-hati! Harus ada penguasaan diri. Menambahkan penguasaan diri dengan ketekunan.
Saudara mau hidup dengan ketekunan dalam mengikut Tuhan Yesus? Roma 5:3-5 berkata begini, “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji akan menimbulkan pengharapan dan pengharapan di dalam Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan! Mungkin ada di antara Saudara yang berkata, “Kenapa saya harus mengalami seperti ini?”, Saudara merasa sengsara dalam hidup ini. Saudara, Tuhan Yesus sekarang berkata kepada kita semua , “Supaya kamu tekun! Sehingga masuk ke dalam sorga secara sempurna!”. Menambahkan ketekunan dengan kesalehan. Artinya, hidup kudus. Menambahkan kesalehan dengan kasih akan saudara-saudara seiman. Menambahkan kasih akan saudara-saudara dengan kasih akan semua orang.
Saudara, kalau kita lakukan itu maka Firman Tuhan berkata bahwa kita akan mendapat hak penuh untuk masuk Kerajaan Tuhan Yesus Kristus yaitu selamat secara sempurna. Amin!
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo JCC, 3 Juni 2018

Other posts in Weekly Message:
[postlist id=1742]