Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa kita telah memasuki bulan Mei. Kita sudah berada di pertengahan tahun dan sebentar lagi dengan tidak terasa kita akan meninggalkan tahun ini. Rasanya ada percepatan dari waktu ini karena saya tahu kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat-sangat dekat. Kalau kita ada sebagaimana kita ada saat ini, Saudara ingat baik-baik bahwa itu semua karena kemurahan Tuhan, itu semua karena kasih karunia Tuhan.
Pada tanggal 30 Maret yang lalu kita memperingati kematian Tuhan Yesus dan tanggal 1 April kita merayakan Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus). Maka pada hari Kamis, tanggal 10 kita akan memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Dan tanggal 20-nya persis Hari Kebangkitan Nasional, kita akan merayakan Hari Pentakosta (Pentecost Sunday).
APA YANG DILAKUKAN OLEH TUHAN YESUS SETELAH DIA BANGKIT DAN NAIK KE SORGA?
Saudara, kalau kita lihat urut-urutan tadi maka kita berada di antara kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus. Dan ada beberapa hal kalau kita lihat dalam Alkitab apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus setelah Dia bangkit dan naik ke Sorga, yaitu:
A. Tuhan Yesus Mengunjungi Tomas Yang Tidak Percaya
Mengapa Tuhan Yesus mengunjungi Tomas? Sebab Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit. Jadi pada waktu murid-murid-Nya berkumpul, Tomas tidak ada pada waktu itu, tiba-tiba Tuhan Yesus mengunjungi murid-murid-Nya. Wah, murid-murid-Nya kaget dan senang luar biasa sebab ternyata Tuhan Yesus bangkit! Dia tidak mati selama-lamanya, tetapi hidup karena setelah pada hari yang ketiga, Dia dibangkitkan dari antara orang mati. Tomas tidak ada di situ dan ketika mereka bertemu dengannya, mereka berkata, “Hei, Guru tadi datang mengunjungi kita. Tuhan Yesus datang mengunjungi kita!” “Ah, masa? Aku tidak percaya! Sebelum aku melihat bekas paku di tangan-Nya, sebelum aku mencucukkan tanganku ke lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya”. Saudara, itu Tomas! Tomas tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit.
Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit?
1. Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit maka ketika diberitakan Firman Tuhan, itu akan sia-sia. Mengapa? Karena dia tidak mengerti. Itulah yang dialami oleh Tomas.
2. Sia-sialah kepercayaan kita dan kita tetap hidup di dalam dosa-dosa kita.
Orang yang tidak percaya kalau Tuhan Yesus bangkit, dia akan tetap di dalam keadaan berdosa dan tidak selamat.
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma 10:9-10)
Ada berapa banyak di antara Saudara yang percaya sudah selamat? Mungkin sekarang saya harus berbicara kepada mereka yang belum diselamatkan, kalau Saudara mau diselamatkan maka ada 2 hal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Mengaku dengan mulut, Yesus adalah Tuhan.
2. Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
Kalau hanya salah satu ini yang dilakukan, maka percuma! Tetapi tidak selamat! Jadi kalau sampai orang itu tidak percaya kalau Tuhan Yesus itu bangkit, maka itu tidak akan selamat!
3. Kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit, maka dikatakan bahwa kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
Saudara, demikian juga dengan orang yang tidak percaya bahwa kuasa kebangkitan Tuhan Yesus itu mampu membuat kita jadi pemenang, dia tidak akan selamat! Kenapa? Karena dia hidup dalam kekalahan! Dia tidak percaya kalau Tuhan Yesus mampu membuat kita jadi pemenang dan dia adalah orang yang kalah terus! Kalah terhadap dosa, kalah terhadap Iblis, kalah terhadap daya tarik dunia, dia selalu melakukan perbuatan daging dan kalau sampai akhir itu terjadi, maka dia tidak akan selamat!
Tetapi puji Tuhan, saya percaya bahwa kita semua yang ada di tempat ini adalah orang-orang yang sudah diselamatkan. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, oleh karena itu Tuhan Yesus datang kepada Tomas. Dia mengasihi Tomas yang adalah murid-Nya, tetapi kalau sampai tidak percaya bahwa Tuhan Yesus bangkit, dia akan mengalami hal-hal seperti tadi. Puji Tuhan, akhirnya Tomas percaya! Jadi pada waktu Tuhan Yesus datang 8 hari kemudian, Tomas ada bersama dengan murid-murid yang lain. “Damai sejahtera bagimu!”, mereka kaget! Tiba-tiba Tuhan Yesus langsung berkata kepada Tomas, “Tomas, ini Aku. Ayo, kamu ke sini lihat bekas paku di tangan-Ku. Dan cucukkan jarimu ke lambung-Ku. Ayo, pegang! Ini Aku!” Tomas langsung menjawab, “Ya, Tuhan-Ku, ya Allah-Ku…” “Tomas, sekarang kau harus percaya. Jangan sampai tidak percaya! Tomas, karena engkau telah melihat Aku, engkau percaya, tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya!”
Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak orang yang belum percaya atau tidak percaya sebelum dia melihat bukti bahwa Tuhan Yesus sanggup. Tetapi yang Tuhan mau kita diminta untuk percaya meskipun belum terjadi. Itulah iman! “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1). Kita diminta untuk beriman kepada Tuhan! Kalau kita tidak beriman, kita tidak berkenan kepada Tuhan. Jadi kita harus percaya, sebab tanpa iman tidak ada seorang pun yang berkenan di hadapan Tuhan (Ibrani 11:6). Dan iman tanpa perbuatan itu adalah mati! (Yakobus 2:26). Jadi harus ada buktinya.
Kesaksian Seorang Perokok Berat
Saudara, saya diingatkan sebuah kesaksian tentang seorang perokok berat. Pada suatu hari sang perokok berat ini datang kepada Pendeta dan dia berkata, “Pak Pendeta, saya ini perokok berat. Tetapi saya begitu sulit untuk melepaskan ikatan merokok. Saya sudah berusaha…berusaha sungguh-sungguh tetapi tidak bisa lepas.” Kemudian Pendeta itu berkata, “Memang kamu pasti tidak sanggup, kamu pasti tidak bisa. Tetapi ingat, kamu tidak sanggup, tetapi Tuhan Yesus sanggup!” “Oh, kalau begitu Pak Pendeta, doakan saya supaya saya diberikan disiplin yang kuat dan tekad yang kuat untuk berhenti merokok.” “Lho, kamu kan tadi sudah ngomong, kamu dengan usahamu sendiri tidak bisa, sekarang yang kamu perlukan, kamu minta kepada Tuhan Yesus dan izinkan Dia bekerja!” “Baik, Pak Pendeta.” Akhirnya mereka berpisah dan beberapa minggu setelah itu sang perokok ini ketemu dengan Pendeta tadi. Dengan sukacita dia berkata, “Pak Pendeta, saya sudah lepas dari ikatan rokok!” “Oh ya? Bagaimana ceritanya?” “Jadi pada waktu saya pulang setelah ketemu dengan Pak Pendeta, tiba-tiba keinginan merokok yang sangat kuat datang kepada saya. Tetapi saya sudah tidak melawan seperti dulu lagi, karena itu tidak pernah berhasil. Apa yang saya lakukan, Pak Pendeta? Saya ambil itu rokok, saya nyalakan korek api saya dan pada saat itu saya berkata, “Tuhan, saya tidak sanggup. Saya tidak sanggup melawan ikatan merokok ini, tetapi saya tahu, Tuhan, Engkau sanggup!…. Engkau sanggup melepaskan saya!” Apa yang terjadi? Beberapa hari kemudian, dia melihat rokok dan dia muak! Langsung setelah itu dia tidak ingin merokok sama sekali! Ikatan merokoknya dilepaskan oleh Tuhan!
Saya tidak tahu keadaan Saudara, apakah ada di antara Saudara yang seperti perokok berat tadi? Saudara berusaha untuk melepaskan ikatan dengan dosa tertentu, mungkin bukan merokok tetapi kebencian, tidak bisa mengampuni, sakit hati, tidak bisa mengasihi, mungkin ada yang terikat dengan narkoba, tetapi Saudara sudah berusaha sungguh-sungguh untuk bisa lepas dari semua itu, namun Saudara tidak bisa. Saya mau beritahu Saudara, memang bagi kita tidak mungkin, tetapi bagi Allah selalu mungkin!
Saudara, saya ingat pelajaran dari Hyper-grace yang beberapa waktu yang lalu kita sering membicarakan itu. Hyper-grace adalah satu paham yang berkata begini, “Pokoknya orang itu lahir baru, setelah itu dia berbuat apa saja, dia selamat! Apa saja yang dilakukan, Bapa akan tersenyum melihat itu, sebab dosa yang lama, dosa yang sekarang, dosa yang akan datang sudah diampuni secara otomatis!”. Begitu pelajaran ini kemana-mana, banyak orang yang senang. Siapakah mereka? Ternyata ada 2 kelompok orang yang begitu senang menerima pengajaran ini, yaitu:
1. Orang-orang yang memang hidupnya tidak kudus dan tidak mau disiplin.
2. Orang-orang yang sebetulnya sungguh-sungguh tetapi dia memiliki ikatan dosa tertentu yang tidak bisa dia lepaskan. Itulah yang membuat dia selalu merasakan bersalah di hadapan Tuhan. Nah, ketika dia mendengarkan pengajaran ini dia merasa ‘plong’. “Wah, ternyata tidak demikian. Selama ini saya diajarkan itu dosa, sekarang saya ‘plong’ sebab dosa saya yang lama, yang sekarang dan yang akan datang sudah diampuni secara otomatis!”. Saudara yang dikasihi Tuhan, itu tidak benar! Kalau ada orang yang seperti itu, saya mau beritahu Saudara bahwa Saudara harus melakukan seperti perokok berat tadi. Punya niat dan sungguh-sungguh! Saudara tahu bahwa Saudara sudah berusaha dan tidak mungkin sebab bagi manusia memang itu tidak mungkin, tetapi jangan lupa bagi Tuhan itu selalu mungkin! Kita tidak sanggup, tetapi Dia sanggup. Amin!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo JCC, 6 Mei 2018 (bersambung minggu depan)

Other posts in Weekly Message: