TUGAS GEREJA DALAM MEMPERSIAPKAN UMAT YANG LAYAK BAGI TUHAN

Home / Weekly Message / TUGAS GEREJA DALAM MEMPERSIAPKAN UMAT YANG LAYAK BAGI TUHAN
TUGAS GEREJA DALAM MEMPERSIAPKAN UMAT YANG LAYAK BAGI TUHAN

3 Desember 2017

“dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Lukas 1:17

Menjelang akhir zaman ini yang Tuhan mau untuk kita lakukan adalah mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan, dan umat yang seperti apa yang layak bagi Tuhan itu tentunya harus berdasarkan firman Tuhan, bukan berdasarkan pemikiran kita sendiri.
Pesan Tuhan bagi gereja Tuhan tidak terlepas dari keberadaan dunia ini, yaitu ada Iblis yang menyesatkan semua bangsa, jadi penting kita sebagai gereja Tuhan mengetahui cara kerja Tuhan dan senjata/tipu muslihat iblis. Tuhan itu bekerja mengikuti suatu pattern/pola.

Pola cara kerja Tuhan adalah Tuhan itu senang memberi perintah yang mengandung janji. Kalau perintahNya dilakukan maka yang taat akan menerima janji berkat, tetapi kalau perintah tidak dilakukan maka akan mendatangkan hukuman/kutuk. Tujuan hukuman di ijinkan Tuhan adalah agar orang bertobat dan kembali kepada Tuhan dan berjalan lagi dalam ketaatan.
Tuhan memberi perintah kepada Adam dan Hawa agar beranakcucu dan bertambah banyak serta menguasai bumi dan juga perintah yang lain adalah jangan memakan buah dari pohon pengetahuan. Tetapi manusia jatuh dalam dosa dan gagal melakukan perintah Tuhan, karena lebih mengikuti hawa nafsu dan ketidak taatan mendatangkan hukuman. Akibat manusia jatuh dalam dosa maka Adam (laki-laki) harus bekerja dengan berjerih lelah dan Hawa (perempuan) akan melahirkan dengan susah payah. (Kejadian 3:16-17)
Matius 24:13-14, “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Tuhan memberikan perintah agar Injil diberitakan keseluruh dunia maka akan tiba kesudahannya dan janjiNya adalah orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Berarti orang yang tidak bertahan dan tidak memberitakan Injil tidak akan selamat. Untuk dapat bertahan kita harus giat memberitakan Injil sampai garis akhir.
Lukas 1:13-17, “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”

Tuhan mempersiapkan Yohanes lahir lebih dahulu untuk mempersiapkan jalan dan umat yang layak bagi Tuhan pada waktu pertama Yesus lahir kedunia sebagai manusia. Begitu juga dengan tugas gereja Tuhan sekarang ini adalah mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan untuk kedatanganNya kali yang kedua sebagai raja diatas segala raja.

Yohanes pembaptis adalah seorang yang berjalan dalam roh dan kuasa Elia, dan ia membaptis banyak orang serta membawa banyak pertobatan dalam gereja Tuhan. Dan kalau kita baca di kitab Wahyu tentang gereja Tuhan, ada satu hal yang unik pada jemaat Tiatira, mereka mempunyai iman yang luar biasa tetapi Tuhan mencela mereka karena mereka sudah mengikuti Izebel, dan kalau kita baca di kitab Raja-raja, Izebel ini adalah musuh besarnya Elia.
Tuhan katakan jangan kita berjalan dengan roh Izebel tetapi kita harus berjalan dalam roh dan kuasa Elia yang mengalahkan roh Izebel dan nabi-nabi Baal.
Gereja Tuhan harus tahu kalau dulu Izebel berkuasa di masa pemerintahan raja Ahab sehingga orang Israel menyembah Baal dan ia mau membunuh nabi Elia tetapi justru Izebel yang mati terbunuh.

Tugas Gereja Tuhan adalah:
1. Penginjilan. Membawa orang-oang yang tidak mengenal Tuhan, yang tadinya tidak percaya menjadi bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus dan memberi diri dibaptis sehingga mereka mengalami kelahiran baru di dalam roh.
Sebagai gereja Tuhan kita harus percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah 100% manusia dan 100% Allah, dan hanya Roh Kudus yang ada di dalam kita yang membuat kita mampu mengakui hal ini.
Dalam Yohanes 1, dikatakan bahwa pada mulanya adalah firman dan firman itu bersama-sama dengan Allah dan Yesus adalah firman yang menjadi manusia. Dalam Filipi 2 dikatakan bahwa Yesus mengosongkan diri-Nya dari semua keilahian-Nya, mengambil rupa sebagai manusia dan Ia merendahkan diriNya bahkan taat sampai mati di kayu salib sehingga Ia dikaruniakan nama di atas segala nama sehingga setiap lutut bertelut dan semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Kristus yang artinya Yesus adalah Tuhan.

Yesus adalah Anak Allah karena Ia penuh dengan Roh Kudus, dan dalam Roma 8:14, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Dan karena Roh Kudus ada di dalam kita maka kita diadopsi menjadi anak-anak Allah. Kita tidak bisa melihat Allah karena Ia adalah Roh dan Yesus adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan. Kolose 1:15, “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,”
Kita harus meluangkan waktu kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya supaya kita berjalan di dunia ini menjadi saksi-saksi yang hidup, sehingga apabila orang yang tidak mengenal Allah dan bertemu dengan kita dapat mengenal Allah Bapa kita.
Pesan Tuhan untuk kita bulan ini adalah menjadi orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati itu senang menerima tuntunan Tuhan, dan kalau kita rasa sudah tahu/sok tahu maka akibatnya sulit di tuntun karena kecenderungan kita untuk melakukan kemauan sendiri.

2. Pemulihan (Berjalan dalam Roh dan Kuasa Elia).
Roh Elia ini akan membawa hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar (Lukas 1:17).
a. Pemulihan Pribadi.
Hidup kita yang tadi penuh dengan kenajisan dan pikiran yang durhaka dikuduskan sehingga memiliki hati yang taat dan pikiran orang-orang yang benar. Tugas ke dua gereja Tuhan adalah membawa Orang-orang yang sudah mengenal Yesus tetapi menjauh dan dibawa kembali kepada Tuhan dan memiliki pikiran orang-orang benar.
Kalau kita tidak tahu apa isi hati dan kehendak Tuhan, maka apa yang ada di dunia ini akan menyeret kita untuk terus terpaku dengan hal-hal duniawi (keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup).
Orang-orang atheis, penyembahan berhala itu semua durhaka karena mereka hidup dalam ketidaktaatan, mereka harus dibawa melalui penginjilan dan kehidupan orang benar agar mereka mengenal Tuhan dan dipulihkan dari pikiran yang durhakan/ketidaktaatan, sehingga memiliki pikiran orang benar, yaitu pikiran Kristus bahwa Yesus adalah Tuhan.

b. Pemulihan Keluarga.
Menurut survey: Dalam sebuah rumah tangga jika seorang Ibu takut akan Tuhan maka anaknya mempunyai kemungkinan 50% sungguh-sungguh kepada Tuhan, tetapi kalau seorang ayah cinta Tuhan maka pengaruhnya lebih besar dan anaknya mempunyai kemungkinan 70% untuk sungguh-sungguh kepada Tuhan. Kalau ayah dan ibu keduanya mengasihi Tuhan dan beribadah kepada Tuhan maka anak-anak mereka 100% akan percaya kepada Tuhan.
Karena itu penting seorang ayah menjadi iman dalam rumah tangga sehingga anak-anak dibawa untuk takut akan Tuhan dan memiliki iman percaya kepada Tuhan, dari sejak masa kecil sudah diajar untuk bertanggungjawab.
Senjata Iblis adalah merusak keluarga tetapi Tuhan katakan apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Menikah itu bukan karena perasaan cinta tetapi karena komitmen, karena perasaan cinta itu bisa hilang. Sekali komitmen harus pegang komitmen itu sesuai dengan firman Tuhan.

Keluarga yang berantakan (Dysfunctional family) biasanya berawal dari komunikasi yang kurang baik. Komunikasi yang tidak baik berasal dari hati yang kurang baik/tidak benar dihadapan Tuhan. Pemulihan hati akan memulihkan komunikasi dan komunikasi yang baik akan memulihkan hubungan. Semua ini dimulai dalam keluarga, karena keluarga adalah lingkungan terdekat kita. Kalau dengan orang-orang terdekat tidak ada komunikasi yang baik untuk menjalin hubungan yang baik kemungkinan besar hubungan di pekerjaan, sekolah dll. Juga kurang baik.

Suami isteri harus memiliki iman kepada Tuhan dan dalam hubungan suami isteri harus bisa memperbaiki cara berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pemulihan yang Tuhan inginkan adalah hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapa dan pemulihan hubungan suami isteri. Apabila hati suami isteri sepakat maka anak-anak akan ikut juga. Kalau kita mau berjalan bersama Tuhan, kuncinya adalah sepakat denganNya, suami/istri yang sepakat dengan Tuhan akan sepakat dalam rumah tangga. Tuhan telah menetapkan peranan suami dan peran istri dalam keluarga, kalau kita taat maka rumah tangga kita akan berhasil.
Sebagai gereja Tuhan kita juga harus sepakat dan unity dengan pemimpin dan memiliki visi misi arah tujuan yang sama, serta menjalankannya bersama-sama dengan sukacita, maka disitulah Tuhan akan perintahkan berkat-berkat-Nya. Amin.
Ringkasan kotbah By Ps. Juliana L. 19 November 2017.

Other posts in Weekly Message: