16 April 2017
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal (1 Petrus 1:23)
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah (1 Yohanes 3:9)
Setiap orang yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati adalah orang yang sudah mengalami kelahiran kembali. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10:10). Maka sejak saat itu Roh Kudus masuk dan tinggal dalam hati orang tersebut. Roh Kudus telah melahirkan dia dalam Roh maka orang tersebut dapat adalah manusia roh/manusia surgawi dan memiliki hak masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Daging bertolak belakang dengan Roh.
Daging dan darah tidak bisa mendapat bagian dalam Kerajaan Allah yang kekal karena daging (tubuh manusia secara fisik) dan perkara kedagingan akan membuahkan dosa dan berakibat maut dan kebinasaan. Yang dapat binasa tidak bisa mendapat bagian dalam apa yang tidak dapat binasa yaitu Kerajaan Allah.
Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging (yaitu keadaan kita sebelum lahir baru : lahir secara fisik dari benih yang fana berasal dari benih seorang laki-laki). Apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh (Yohanes 3:6). Semakin kedagingan mengalami kematian, yaitu kedagingan tidak menguasai diri seseorang lagi maka Roh Kudus semakin berpengaruh dalam diri orang tsb, sehingga manusia rohnya hidup dan menjadi semakin kuat. Daging harus mati dulu baru roh akan mengalami kebangkitan.
Setiap orang yang dilahirkan dari Roh memiliki benih yang tidak fana. Apakah itu benih yang tidak fana ? Adalah firman Allah yang hidup dan yang kekal, yang merupakan perkataan Allah dan disampaikan oleh Roh Kudus atau Roh Kebenaran yang akan mengajar dan memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Firman dan Roh Kudus adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang (Yohanes 16:13).
Seharusnya kelahiran baru adalah titik awal yang akan membawa kehidupan rohani seseorang untuk mempunyai hubungan yang terus menerus dengan Allah. Tetapi ada juga orang yang walaupun sudah lahir baru dan rajin beribadah setiap hari Minggu lalai memelihara hubungan yang berkesinambungan dengan Allah. Itu adalah pilihannya. Tetapi jika diteruskan demikian, maka orang tersebut akan mempunyai resiko kehilangan keselamatannya. Karena Alkitab secara tegas menuliskan bahwa di luar Kristus, kita tidak dapat berbuat apa-apa apalagi berbuah adalah suatu hal yang mustahil. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Kristus, ia akan dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar (Yohanes 15:5-6).
Sebenarnya jika seseorang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Roh, maka hatinya pasti sudah diperbaharui oleh Allah (sudah diberikan hati yang baru). Keselamatan harus terus kita jaga dengan membangun keintiman dengan Tuhan.
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya (Yehezkiel 36:26-27).
Orang yang rajin memelihara persekutuannya dengan Roh Kudus akan senantiasa dianugerahkan rasa haus dan lapar akan Tuhan, ti-dak lagi suka akan gaya hidup yang berdosa yaitu keduniawian dan hawa nafsu kedagingan, mempunyai roh yang takut akan Tuhan, walaupun melakukan kesalahan akan cepat untuk bertobat, kesenangannya membaca merenungkan firman, mempunyai kehidupan doa pujian penyembahan tanpa disuruh dan diawasi, keinginannya adalah menyenangkan Tuhan dengan menjadi pelaku firman. Semua ini semata-mata karena Roh Kuduslah yang menggerakkan dia untuk melakukan hal-hal tersebut dengan sukacita dan bukan karena paksaan. Di dalam diri orang tersebut ada pengurapan yang telah diterima dari pada-Nya. Dan pengurapan-Nya mengajar tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar.
Kalau Allah tetap ada di dalam kita dan kita di dalam Dia, maka keinginan untuk berbuat dosa terus-menerus adalah suatu kemustahilan rohani.
No one who is born of God [deliberately, knowingly, and habitually] practices sin, because [a] God’s seed [His principle of life, the essence of His righteous character] remains [permanently] in him [who is born again—who is reborn from above—spiritually transformed, renewed, and set apart for His purpose]; and he [who is born again] cannot habitually [live a life characterized by] sin, because he is born of God and longs to please Him ( 1 John 3:9, Amplified Bible).
Yang menjaga orang itu tidak lagi berkeinginan berbuat dosa adalah karena “benih Allah”, benih yang tidak fana/kekal itu ada dalam diri mereka yaitu firman Allah yang dihidupkan oleh kuasa Roh Kudus, firman yang menyatakan kehendak Allah Bapa dan kuasa yang memampukan kita untuk melakukannya. Allah juga akan melindungi hati kita dari segala yang jahat.
Semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Jadi bila ada orang mengakui diri sebagai ciptaan baru di dalam Kristus tetapi tetap merasa nyaman dalam melakukan ketiga hal tersebut di atas secara terus menerus, maka sebenarnya hubungan atau persekutuannya dengan Tuhan patut dipertanyakan. Kemungkinan besar orang tersebut yang lalai untuk membangun keintiman dengan Roh Kudus. A simple test. Orang akan dikenal dari buahnya.
PENUTUP
Semua orang yang memelihara persekutuannya dengan Roh Kudus,suka merenungkan dan melakukan Firman, tidak mungkin hati dan hidupnya tidak diubahkan. Sebaliknya Hidup orang tersebut pasti mengalami transformasi, kesembuhan, kelepasan dari keterikatan untuk berbuat dosa, sehingga berbuah banyak.
Kalau benihnya bersifat ilahi pasti buahnya juga bersifat ilahi. Tidak akan mungkin benih ilahi menghasilkan buah kedagingan dan sebaliknya. Galatia 6:7 “…Karena apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya.”
Semakin sering menabur dalam roh semakin kita punya kuasa untuk menolak segala keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup, pasti kita mengalami pemulihan, berkuasa untuk mengusir setan, menginjak ular dan kalajengking dan me-miliki karunia Roh Kudus. Pendeknya, kuasa kebangkitan Kristus tinggal dan hidup di dalam orang tersebut. Kuasa untuk berubah dari dalam keluar (inside-out) untuk menghasilkan buah-buah Roh Kudus dan karunia-karunia Roh Kudus untuk membangun dan memperlebar Kerajaan Allah di dunia ini.
Roma 8:11, “Dan jika Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya yang diam di dalam kamu.”
Selamat merayakan Paskah, kiranya Tuhan Yesus memberkati kita berlimpah-limpah.