19 November 2017
Lukas 1:13-17, “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan ba-nyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Tema yang Tuhan berikan kepada kita hari-hari ini adalah, “Menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang pertama ke dalam dunia ini, Yohanes diberi tugas untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Yohanes pembaptis berjalan dalam roh dan kuasa Elia, artinya dia tegas! Tidak kompromi terhadap dosa. Dan dia penuh Roh Kudus sejak dalam rahim ibunya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini kita sedang menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. Dia akan segera datang! Tugas kita adalah untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Dulu, peranan itu diberikan kepada Yohanes Pembaptis, tetapi sekarang peranan itu diberikan kepada gereja-Nya, untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua itu yaitu Saudara dan saya. Amin!
Saudara, pada waktu itu apa yang Yohanes lakukan?
1. Membuat orang-orang Israel berbalik kepada Allah mereka.
2. Membuat banyak orang-orang yang pikirannya tidak benar (durhaka) menjadi pikiran-pikiran orang yang benar.
3. Membuat banyak hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan anak-anak kepada bapa-bapanya.
TUGAS GEREJA UNTUK MENYIAPKAN BAGI TUHAN SUATU UMAT YANG LAYAK
Demikian juga dengan kita, gereja Tuhan hari-hari ini, diberikan tugas untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.
Ada 3 tugas yang Tuhan berikan kepada kita sebagai gerejaNya, yaitu:
I. Tugas penginjilan Gereja: membuat banyak orang yang belum percaya menjadi percaya.
II. Tugas pemulihan Gereja: membuat orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan Firman Tuhan bertobat kembali.
III.Tugas pemulihan Keluarga: membuat banyak hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan anak-anak kepada bapa-bapanya.
Inilah 3 tugas yang Tuhan berikan kepada kita. Saya percaya seperti apa yang terjadi pada Yohanes Pembaptis, penuh dengan Roh Kudus dan berjalan dalam roh dan kuasa Elia, demikian juga dengan gereja Tuhan. Jika kita mau dipakai oleh Tuhan untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya, maka:
1. Gereja Tuhan harus dipenuhi Roh Kudus. Kita harus penuh Roh Kudus!
2. Gereja Tuhan harus berjalan dalam roh dan kuasa Elia. Artinya, tegas! Tidak ada kompromi terhadap dosa, terhadap daya tarik dunia, terhadap sifat kedagingan. Amin!
I. Gereja (Saudara dan saya) harus membuat banyak orang-orang yang belum percaya bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Amanat Agung Tuhan Yesus jelas ditujukan kepada kita, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20) Kalau kita melakukan ini, Tuhan akan menyertai Saudara dan saya sampai kepada akhir zaman. Haleluya!
Dan kepada gereja kita Tuhan memberikan alat untuk melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus, yaitu RESTORASI PONDOK DAUD yang merupakan DNA gereja kita yaitu sebagai alat untuk menuai jiwa-jiwa. Kalau Saudara membaca Kis 15:15-18, di situ dengan jelas dikatakan bahwa yang merestorasi Pondok Daud adalah Tuhan sendiri. Untuk apa? Supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semua ini,… (Kis 15:17). Tuhan merestorasi Pondok Daud supaya terjadi penuaian jiwa besar-besaran!
RESTORASI PONDOK DAUD
Sepanjang 25 tahun pertama gereja ini, Tuhan memberikan definisi tentang Pondok Daud, yaitu berbicara tentang doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Kita lakukan dengan membuat menara doa dan hidup intim dengan Tuhan. Lalu Tuhan mulai bukakan hal-hal apa yang harus kita lakukan supaya terjadi penuaian jiwa besar-besaran sbb:
Yesaya 54:2-3, “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota sunyi.”
Pada waktu itu saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, ini maksudnya apa?”. Dan Tuhan mulai membimbing, “Kamu harus membuka gereja baru dan memperluas daerahmu.”
Ketika saya membaca buku dari Peter Wagner, ada satu kalimat yang menjadi rhema buat saya. Kalimatnya berkata begini, “Penginjilan yang paling efektif yaitu dengan cara membuka gereja baru.” Itu masuk ke dalam pikiran saya terus, “Buka gereja baru….buka gereja baru…! Bagaimana caranya, Tuhan?”. Dan Tuhan tuntun, “Ambil Family Altar (FA yang sekarang adalah COOL), menjadi 1 gereja, 5 FA jadi 1 gereja, 7 FA menjadi 1 gereja, 10 FA menjadi 1 gereja.” Dan saya lakukan itu. Apa yang terjadi? Dalam tempo kurang dari 2 tahun, sekitar 200 gereja ditanam! Saudara bertepuk-tangan sekarang, tetapi saya waktu itu bukan diberi tepuk tangan, tetapi banyak dimaki-maki orang. Tapi sudahlah, itu semua proses, tidak apa-apa.
Salah satu pendoa syafaat kita yang bernama Ibu Briggita, dia mendapat penglihatan tentang saya berada di sebuah stasiun dengan memakai jas ini yang berarti saya sedang tugas. Tiba-tiba ada suara, “Change destination!…Change destination!…”. Lalu itu disampaikan kepada saya dan saya mendapat pengertian, “Wah, ini ada perubahan arah dari pelayanan saya.” Dan ternyata benar! Tidak lama setelah itu apa yang terjadi? Kemuliaan Tuhan seperti yang dituliskan dalam Yohanes 17, yaitu kemuliaan Tuhan yang membuat kita jadi satu itu turun ke atas saya. Mungkin Saudara bertanya, “Pak Niko merasakan apa?”. Yang saya rasakan adalah tekanan-tekanan! Tekanan itu terjadi dalam pelayanan dan hidup saya yang rasanya saya tidak tahan. Saya datang kepada Tuhan, “Tuhan, ampuni saya….saya tidak tahan, Tuhan. Ini apa? Ada apa, Tuhan? Ada apa?”. Dan Tuhan menjawab, “Niko, selama ini Aku lihat, kamu sombong! Kamu arogan!”. Wah, saya tidak mau berdebat dengan Tuhan. Tidak ada orang yang merasa dirinya sombong, “Saya tidak sombong, saya ini rendah hati”, itu menurut kita sendiri, tetapi Tuhan waktu itu jelas, mungkin karena saat itu suksesnya luar biasa dalam menanam gereja yang begitu cepat pertumbuhannya sehingga saya tidak sadar bahwa saya sombong dan arogan. Lalu Tuhan berkata, “Sekarang Aku berikan kamu 2 tugas. Yang pertama, turunkan nama gerejamu yang kamu bangga-banggakan selama ini. Dan yang kedua, kamu datang kepada gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan untuk minta maaf”. Saya lakukan dengan segenap hati. Betul-betul tidak ada motivasi lagi saya lakukan sampai dengan hari ini. Apa yang terjadi? Waktu itu tiba-tiba roh rekonsiliasi turun di Indonesia, baik antara saya dengan mereka maupun di antara mereka. Dan di tengah-tengah rekonsiliasi, apa yang terjadi? Roh doa turun melanda Indonesia! Dimulailah transformasi untuk Indonesia terjadi! Saudara, kalau kita melihat dari Yohanes 17, jelas bahwa unity itu adalah faktor utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran.
• Tahun 2006, Tuhan mulai berikan pelayanan tentang “Healing Movement”. Healing Movement yang kita lakukan sampai sekarang ini sudah 11 tahun. KKR di Salatiga merupakan yang ke-290 kali! Sudah bukan rahasia lagi bahwa melalui pelayanan ini banyak orang yang bertobat, banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Melalui pelayanan ini, baik yang di lapangan maupun yang di rumah-rumah melalui siaran televisi, ada banyak dampak yang seperti itu, yaitu banyak orang-orang yang bertobat dan disembuhkan Tuhan!
• Tahun 2013, Gereja kita berumur 25 tahun dan pada waktu itu kita merayakannya di Yerusalem. Saat itulah Tuhan menyempurnakan arti daripada Pondok Daud. Jadi definisi Pondok Daud setelah 25 tahun atau memasuki 25 tahun kedua adalah prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa, yang mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini. Dan bukan kebetulan di tahun 2013 Tuhan berbicara kepada saya bahwa Tuhan sudah mulai mencurahkan Roh-Nya secara luar biasa dan Pentakosta ke-3 mulai terjadi!
Kita sedang memasuki penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Ada berapa banyak yang mau dipakai Tuhan? Saudara, kita harus menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa. Artinya, kita harus keluar sebagai pemenang! Dan mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam, yang artinya intim dengan Tuhan. Karena kita intim dengan Tuhan, maka kita akan keluar sebagai pemenang! Karena intim dengan Tuhan, maka kita akan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini! Dan kalau itu dilakukan maka akan terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Amin!
II. Gereja (Saudara dan saya) harus membuat banyak orang-orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan bertobat dan kembali melakukan kehendak Tuhan
Kalau kita membaca Wahyu 2 dan 3, itu pesan Tuhan kepada 7 gereja-Nya. Ini bukan berarti pesan Tuhan hanya kepada 7 gereja pada waktu itu saja, karena 7 gereja ini berbicara tentang gereja sepanjang masa, termasuk gereja masa kini, yaitu kepada Saudara dan saya. Amin!
Di situ Tuhan Yesus berpesan dan menunjukkan apa yang Dia suka dan apa yang Dia tidak suka. Itu adalah pesan kepada gereja, berarti kepada orang Kristen yang ternyata pada waktu itu cukup banyak orang yang hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan Tuhan katakan, “Barangsiapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat. Dan barangsiapa menang (artinya melakukan apa yang Tuhan Yesus suka), hanya pemenang-pemenang ini yang masuk Sorga!”. Amin!
MENJADI SEORANG PEMENANG
Saudara dengar baik, jangan diombang-ambingkan dengan pengajaran-pengajaran yang lain. Saudara harus berpegang pada pengajaran, “Hanya para pemenang yang masuk Sorga!”.
Apakah Saudara mau menjadi pemenang? Ini yang Tuhan Yesus katakan tentang pemenang:
1. Orang yang memiliki kasih yang mula-mula. Mari cek setiap hari, “Kasihku kepada Tuhan apakah seperti dulu pada waktu aku baru bertobat?”. Begitu bergairah dengan Tuhan, bergairah membaca Alkitab, bergairah berdoa dan memuji Tuhan. Apakah masih seperti itu? Sebab pemenang adalah seperti itu.
2. Bukan orang yang suam-suam kuku. Orang Kristen yang hidupnya berkompromi dengan dunia dan sama dengan orang dunia. Kristen tetapi kerohaniannya payah.
3. Bukan orang yang mati rohani. Secara lahiriah tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang baik. Bisa jadi memiliki penyembahan yang menarik tapi bukan dari kuasa dan kebenaran Roh Kudus. Saya berdoa, tidak ada seorang pun di sini yang mati rohani. Orang yang mati rohani tidak ada yang tahu, seperti biasa saja, duduk di gereja tetapi sesungguhnya keadaannya seperti itu. Tetapi saya percaya di sini tidak ada yang seperti itu. Amin!
Kalau punya kriteria seperti ini artinya adalah orang yang kalah dan bukan pemenang. Saya pernah sangat kaget ketika mendengar laporan hasil riset dari Barna Research Group. Ini sebetulnya penyelidikan 40 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1977 di Amerika Serikat. Ada sebuah penelitian yang komprehensif di mana mereka membandingkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan tingkah laku orang percaya dan yang tidak percaya. Apa hasilnya?
“Sangat sulit bagi orang yang belum percaya untuk memahami kekristenan, karena hanya ada sedikit orang Kristen lahir baru yang meneladani iman sejati yang Alkitabiah. Pengetahuan Alkitab orang-orang Kristen jaman ini adalah kombinasi dari unsur Alkitab dan hikmat dunia yang dicampur menjadi bubur teologi yang menjijikkan!”. Ini menyedihkan, karena itu adalah tugas gereja, yaitu Saudara dan saya untuk membuat orang-orang Kristen yang tidak sesuai hidupnya dengan firman Tuhan itu kembali dan bertobat, kembali kepada jalan yang benar. Amin!
4. Pemenang itu adalah orang yang mengikuti dan hidup sesuai dengan firman Tuhan.
5. Para pemenang adalah mereka yang tidak bersikap toleran kepada dosa para pemimpin atau pekerja awam yang amoral.
Pada waktu itu ada ajaran Nikolaus, Bileam, Izebel dan ada yang toleran, “Ah, tidak apa-apa, ikuti saja.” Hati-hati sebab itu diperhitungkan! Orang yang toleran itu bukan pemenang, tetapi kalau pemenang akan berkata, “Wah, aku tidak mau ikut dia. Memang namanya pendeta, tetapi dia amoral, hidupnya tidak benar!”.
6. Pemenang adalah orang yang tidak menukar kerohanian yang sejati, yaitu kekudusan, kebenaran, hikmat rohani dengan kesuksesan secara duniawi.