HIDUP YANG SEBENARNYA (ZOE)

Home / Weekly Message / HIDUP YANG SEBENARNYA (ZOE)
HIDUP YANG SEBENARNYA (ZOE)

2 Juli 2017

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10)
Kalau kita memperhatikan ayat firman di atas, ini menyatakan dua hal yang bertolak belakang. Keadaan pertama yaitu si pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Keadaan yang ke dua menyatakan bahwa Yesus datang supaya orang percaya mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Jadi, yang dikerjakan si pencuri (iblis) adalah mencuri, membunuh dan membinasakan hidup kita.
Dalam bahasa Yunani ada 3 kata ‘hidup’ yaitu:
1. Bios yaitu Hidup secara fisik/tubuh jasmani yang dipengaruhi oleh 5 panca indera. Sifatnya sementara dan tidak kekal.
2. Psyche Hidup secara jiwani, muncul kata psychology; yaitu ilmu yang mempelajari jiwa.
3. Pneuma yaitu Kehidupan secara rohani; yang artinya nafas. Roh Kudus tidak dikenal oleh dunia sekalipun hidup ini dihembusi oleh Roh Kudus, setiap orang yang bertobat, Ia menerima Roh Kudus dan tinggal di dalam dirinya (1 Kor 3:16) memiliki Zoe = yaitu Hidup yang sesungguhnya.

Dalam bahasa aslinya, kata hidup dalam teks ini menggunakan kata zoe dan bukan kata bios. “Bios” adalah hidup yang dimiliki oleh semua mahluk hidup, baik manusia, binatang, dan tumbuhan. Dari kata ini kita mengenal istilah biologi. Bios hanya berbicara perjalanan mahluk hidup dalam hal mencari makan, kenyang, berkembang biak, sekedar bertahan hidup sampai akhirnya mencapai titik kematian. Semua ini berkaitan erat dengan hal-hal fisik semata. Bios dalam konteks hidup manusia yaitu menggambarkan kelahiran, bertumbuh dan berkembang secara fisik dan emosi, bekerja untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan untuk tetap eksis, menikah, memiliki keturunan, dan akhirnya meninggal.
Hidup yang menggunakan kata Zoe yang merupakan bagian orang percaya adalah hidup di dalam segala kemaksimalan kapasitas yang berkelimpahan sebagai manusia sesuai blue print Allah, manusia baru yang hidup untuk Allah di dalam Kristus Yesus – kembali seperti awal penciptaan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Kata kelimpahan dalam ayat tersebut menggunahan kata perissos yang berarti berkelimpahan, sampai meluber, more than enough dalam hal kualitas hidup zoe (superabundant in high quality).
Hidup seperti itu dapat dinikmati di dunia yang sekarang ini sampai di dunia yang akan datang karena bagi orang percaya, hidup kekal itu dimulai ketika kita mengenal Allah di dalam Kristus Yesus (Yohanes 17:3).

Hidup zoe akan penuh dengan berkat, tidak kekurangan apapun, dan bertujuan untuk memuliakan Tuhan dapat menjadi berkat bagi manusia lainnya (Kejadian 1: 26-28). Pengenalan kita akan Tuhan akan termanifestasi pada seluruh aspek hidup (zoe) orang percaya.

DI DALAM NAFAS ILAHI ADA HIDUP (ZOE) YANG BERKELIMPAHAN
Banyak tokoh di dalam berbagai agama mengajarkan tentang kebaikan. Tetapi hanya Tuhan Yesus yang tidak hanya mengajarkan kebaikan tetapi sesuatu yang lebih superoir yaitu kebenaran, dan Dia-lah Kebenaran itu sendiri. Tuhan Yesus adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia dan di dalam Dia ada kehidupan.
Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri (Yohanes 5:26).
Dialah Jalan menuju Bapa, Dialah Kebenaran dan Dialah Kehidupan karena Bapa dan Yesus adalah Satu. Renungkanlah pewahyuan ini :
Hidup (zoe yang berkelimpahan) itu hanya bisa kita alami jika kita berada di dalam kebenaran yaitu firman Tuhan, yang adalah nafas Ilahi sendiri. Barang siapa yang mengasihi Tuhan Yesus, dia akan melakukan firman-Nya, firman-Nya adalah kebenaran. “Berada di dalam kebenaran” artinya menjadi pelaku kebenaran itu. Jadi, jika kita belum sampai taraf menjadi pelaku kebenaran, maka kita belum berada di dalam hidup yang Tuhan maksud (zoe yang berkelimpahan).
Kalau kita tidak mengerti tentang hidup yang Tuhan maksud dalam ayat ini, maka kita akan cenderung menilai segala sesuatu dari yang bisa terlihat (hidup dalam arti “bios”). Kalau demikian cara pandang kita, maka kita bisa salah motivasi dalam mengikut Tuhan. Kita akan menjadikan Tuhan sebagai alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Pemahaman yang salah tentang Yohanes 10:10 justru akan membuat kita terikat oleh keinginan-keinginan dunia, mata kita dikaburkan dengan hal-hal yang sifatnya sementara, lalu kita kehilangan fokus untuk hidup di dalam kerajaan-Nya yang bersifat kekal.
Lima ribu orang yang telah diberi makan oleh Tuhan mencari-cari Dia bukan karena mereka menyadari keberadaan mereka yang berdosa sehingga butuh Juruselamat, tapi karena mereka hanya mau Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Tuhan mengetahui setiap sikap hati yang terdalam karena itu Dia mengatakan bahwa kita harus bekerja untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal, fokus kita bukan kepada apa yang sementara dan yang akan segera berlalu ini. Karena kita yang sesungguhnya adalah manusia roh yang mempunyai jiwa (dan tinggal dalam tubuh fisik yang sementara), maka dalam pemandangan Tuhan keadaan kita yang sesungguhnya yaitu manusia roh yang lebih penting. Tuhan Yesus mengatakan :
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup (Yohanes 6:63).
Harta kita yang sesungguhnya bukanlah harta yang di bumi, tetapi harta di surga di mana ngengat dan karat tidak merusakannya; kewarganegaraan kita bukanlah di dunia ini. Tuhan selalu mengarahkan mata kita kepada kekekalan.
Iblis datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Iblis bisa beri kita kelebihan secara materi dan apa yang kedagingan kita inginkan, namun dia rusak hubungan kita dengan Tuhan dan menghancurkan hidup zoe kita, menghancurkan seluruh potensi kita untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama.

Lalu, apakah Tuhan menghendaki kita hidup dalam kemiskinan dan kekurangan? Sama sekali tidak. Tuhan menginginkan kita semua untuk sukses, berhasil dan hidup dalam kelimpahan. Tetapi cara yang dipakai bukanlah dengan cara-cara si jahat dengan melakukan kecurangan, penipuan, tamak dan serakah, korupsi dan sebagainya melainkan dengan menjadi pelaku kebenaran.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (Matius 6:31-32).
Tuhan sanggup melimpahi kita dengan berkatNya dalam segala hal, namun ingatlah bahwa semua itu bukan untuk memperkaya diri, memberi rasa aman, membeli rasa bahagia dan sebagainya, karena semuanya itu justru hanya memuaskan kedagingan dan membawa kepada kebinasaan.

PENUTUP
Kalau kita menjadi pelaku kebenaran, maka Roh Kudus pasti akan membawa kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Seluruh karakter ilahi akan terpancar dari hidup zoe kita secara berkelimpahan, seluruh kapasitas dan potensi yang Tuhan sudah letakkan dalam blueprint hidup kita (talenta, karunia, panggilan) pasti akan digenapi.
Kita akan dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Kristus sehingga Bapa dipermuliakan.

Perhatikan dan renungkanlah, ayat-ayat firman Tuhan berikut ini sebenarnya berbicara tentang hal yang sama, yaitu hidup yang berkelimpahan.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10)
Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi (Yesaya 54:2-3)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8).

Other posts in Weekly Message: