4 Juni 2017
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”. (Kisah Para Rasul 1:8)
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”. (Luk 4:18-19)
Sebelum terangkat ke surga Tuhan Yesus meminta kepada para murid agar tetap berada di Yerusalem menantikan janji Bapa untuk menerima baptisan Roh Kudus. Para murid tidak akan mampu menjadi saksi tentang semua yang telah mereka lihat,dengar dan alami bersama-Nya tanpa terlebih dahulu diperlengkapi oleh kuasa dari tempat tinggi (Lukas 24:49). Tuhan Yesus sendiri tidak memulai pelayanan-Nya sampai Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (Kisah Para Rasul 10:38).
Dan ketika tiba hari Pentakosta (hari ke lima puluh setelah Paskah atau 10 hari setelah Tuhan Yesus naik ke surga), setelah bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, maka para murid menerima penggenapan janji Bapa yaitu mereka semua dipenuhi Kuasa Roh Kudus. Di mana ada unity sejati di antara orang percaya, maka di situ berkat-berkat Tuhan dicurahkan (Mazmur 133).
Baptisan Roh Kudus diberikan bagi para murid pada waktu itu dan bagi kita yang hidup sekarang untuk menerima “kuasa” (Yunani : dunamis). Yang dimaksud dengan menerima kuasa (dunamis; dalam bahasa Indonesia akar kata dari dinamit) adalah :
a. Kemampuan adikodrati / supernatural
Adalah kemampuan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Contohnya Petrus, dari seseorang yang penge-cut karena menyangkal Yesus dan setelah dibaptis dengan Roh Kudus menjadi seorang yang dengan sangat berani berkhotbah tentang kebangkitan Yesus; sehingga melalui khotbah yang diurapi oleh kuasa Roh Kudus tersebut menghasilkan pertobatan 3000 jiwa.
b. Kuasa adikodrati / supernatural: Adalah kuasa supernatural untuk mengadakan mukjijat, mengusir roh-roh jahat.
c. Kekuatan adikodrati / supernatural
Adalah kekuatan supernatural untuk menghadapi segala macam perkara dan keadaan. Misalnya Paulus, yang cakap menanggung segala perkara baik dalam kekurangan, kelebihan, aniaya, menyangkal kedagingan, berbagai tantangan dan lain sebagainya tapi tidak menjadi lemah dan mundur dari mengiringi Yesus.
Dengan kuasa Roh Kudus, kita diperlengkapi dengan semua yang kita perlukan untuk menjadi saksi, memberitakan karya keselamatan dan kuasa kebangkitan Kristus serta menegakkan Kerajaan Allah di bumi ini dengan ke-efektifan yang besar.
MAKNA DARI BAPTISAN (KEPENUHAN) ROH KUDUS
a. SECARA UMUM
Adalah penggenapan janji Allah dalam Yoel 2:28-29 untuk mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia pada hari-hari terakhir. Pencurahan kuasa Roh Kudus yang dahsyat ini dimulai dengan para murid yang membuat mereka sanggup bersaksi bagi Kristus. Mereka dipakai Tuhan untuk membawa orang kepada pertobatan dan kepada keselamatan dalam Kristus, sekaligus mempraktekkan kuasa kebangkitan Kristus melalui mukjijat kesembuhan, kelepasan, pemulihan serta mengusir setan-setan di dalam Nama Yesus. Hari Pentakosta merupakan titik awal dari penginjilan ke seluruh dunia. Mereka yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus pasti akan rindu supaya orang-orang yang sudah bertobat dimuridkan (Matius 28:19-20) dan menerima karunia-karunia Roh Kudus agar penginjilan dan pelayanan orang-orang percaya semakin efektif baik di dalam tubuh Kristus sendiri ataupun secara luas sampai ke ujung bumi. Lewat baptisan dalam Roh ini Ge-reja Tuhan menjadi alat yang dipakai untuk melanjutkan karya Kristus dalam dunia ini bahkan melakukan yang lebih besar dari yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Roh Kudus memberikan karunia kepada Gereja (Roma 12:5-8; 1 Korintus 12:1-14) untuk kepentingan membangun dan memperlengkapi jemaat Tuhan.
b. SECARA KHUSUS
Setelah kita menerima kelahiran kembali oleh Roh Kudus (Yohanes 3:3-8) dan menjadi manusia baru (2 Korintus 5:17), Roh Kudus akan membuat kita menjadi bagian dari tubuh Kristus (1 Korintus 12:13). Secara pribadi juga perlu menerima Baptisan Roh Kudus yang akan menyebabkan kita lebih mengasihi, menghormati, mengagungkan, dan memuliakan Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 16:14; Kisah Rasul 4:12). Karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita melalui Roh Kudus (Roma 5:5), maka Dialah yang membuat kita meresponi kasih Allah dan membuat kasih itu bertumbuh dalam hati kita. Roh Kudus akan meningkatkan kesadaran akan hubungan kita dengan Bapa di sorga di mana Roh Kudus bersaksi bersama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah dan dapat menyebut Dia Bapa (Roma 8:15-16).
Roh Kudus akan menyebabkan kita akan lebih mengasihi firman kebenaran karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang mengilhami seluruh penulisan Alkitab (2 Timotius 3:16). Kita akan semakin haus dan lapar serta bergairah untuk mempelajari dan melakukan firman Tuhan (Kisah Para Rasul 2:42; 1 Yohanes 4:6).
Roh Kudus akan menolong kita untuk mematikan perbuatan-perbuatan kedagingan (Roma 8:13-14) dan hidup dipimpin oleh-Nya (proses pengudusan). Dia menghasilkan sifat-sifat Kristus di dalam diri kita (buah-buah Roh Kudus, Galatia 5:22-23). Roh Penghibur membantu kita dalam kelemahan dan bersyafaat bagi kita ketika kita berseru kepada Allah (Roma 8:26-27) termasuk memberikan penghiburan dan sukacita.
Roh Kudus juga akan memperdalam kasih dan belas kasihan kita terhadap sesama saudara dalam Kristus (Kisah Para Rasul 4:32-37). Kerinduan untuk unity dan persekutuan yang tulus dan sejati hanya dapat terjadi di dalam persekutuan dengan Roh Kudus. Pribadi Roh Kudus pun akan membuat kita tidak lagi suka akan perbuatan dosa, self-centered life style, keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup (Kisah Para Rasul 8:14-24; 20:33-35). Roh Kudus juga akan memberikan kita keinginan dan kuasa untuk bersaksi tentang karya keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus; menginginkan orang lain juga diselamatkan dan hidup dalam persekutuan dengan Tuhan (Roma 9:1-3). Diri kita tidak lagi egois dan memikirkan kepentingan diri sendiri lagi tapi akan terbeban memikirkan orang lain dan jiwa-jiwa yang terhilang. Roh Kudus akan menyebabkan kita semakin peka terhadap kehadiran, suara, bimbingan dan karya Allah dalam hidup dan pelayanan kita.
PENUTUP
Di dalam perumpamaan tentang gadis-gadis yang bodoh dan bijaksana dalam Matius 25, perbedaan yang sesungguhnya adalah ke lima gadis bijaksana itu melambangkan kelompok yang siap, berjaga-jaga dan selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Mereka membawa pelita (dipenuhi firman) dan minyak persediaan (dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus). Sementara gadis yang bodoh hanya membawa pelita tetapi tidak membawa persediaan minyak. Pelita gadis bodoh memang bisa menyala (karena ada minyak), tetapi suatu saat akan padam karena mereka tidak membawa persediaan minyak. Persediaan minyak artinya adalah keadaan yang selalu dipenuhi oleh Roh Kudus.
Kita tidak akan mampu melewati masa-masa sukar ke depan seperti yang ditulis dalam 2 Timotius 3:1-7 dan Matius 24 (great tribulation) jika kita tidak dipenuhi dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Berarti pencurahan Roh Kudus dalam hidup kita sebagai pribadi orang percaya dan Gereja Tuhan adalah sangat penting. Milikilah kerinduan yang sangat untuk dipenuhi oleh Roh Kudus senantiasa dengan cara menyalibkan kedagingan setiap hari agar Roh Kudus semakin dapat menguasai kita; serta minta Roh Kudus senantiasa memperbaharui roh kita karena anggur yang baru memerlukan kantong anggur yang baru pula.