23 Juli 2017
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yohanes 1: 16)
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah (Efesus 3:18-19)
Orang percaya diselamatkan oleh kasih karunia dengan iman. Tuhan menerima kita dengan apa adanya yaitu ketika kita datang kepada-Nya dengan dosa, sakit penyakit, segala bentuk keterikatan, kegagalan dan kelemahan. Roh kita diselamatkan dan me-ngalami kelahiran kembali; sifat berdosa (sinful nature) kita digantikan dengan nature Allah, kita diberikan hati yang baru karena Roh Kudus-Nya dikaruniakan untuk berdiam di dalam kita.
Renungkanlah ini : Allah berkenan diam di dalam manusia, Pribadi yang penuh kasih, luar biasa, kudus, mulia serta penuh kuasa mau berdiam di dalam manusia yang hanyalah debu tanah. Ini adalah suatu bentuk kerendahan hati Allah karena Dia melakukannya bukan karena siapa kita tetapi karena siapa Dia. Dia sendirilah yang melakukan hal ini menurut kerelaan kehendak-Nya. Inilah yang kita sebut dengan kasih karunia (the grace of God).
MELIHAT GAMBAR DIRI MELALUI KASIH KARUNIA
Untuk dapat menerima kasih karunia Allah ini diperlukan iman percaya sehingga kita menerima pembenaran.
..lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran..(Yak.2:23).
Kita mengakui keadaan kita yang berdosa dan sangat memerlukan Juruselamat. Di dalam pengakuan dan pertobatan ada pengampunan dan pemulihan.
Kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang telah mati dan bangkit untuk menebus seluruh dosa pelanggaran kita. Kita percaya dan menerima seluruh karya keselamatan yang Dia tawarkan serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Dia memberikan kita hidup yang baru dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Karena Darah Yesus, maka kita dilayakkan sehingga dengan penuh keberanian kita menghampiri seluruh tahta kasih karunia Allah. Hidup kita sekarang sudah tersembunyi di dalam Kristus dan kita hidup untuk Allah. Kita diterima sepenuhnya oleh Allah Bapa karena Dia melihat kita sebagaimana Dia melihat pengorbanan Yesus Kristus, di mana kita adalah umat yang diperoleh dengan Darah Putera-Nya terkasih. Allah berbelas kasihan atas umat-Nya yang berdosa, kehilangan identitas dan dapat binasa dengan keberadaan-nya. Atas dasar penerimaan Allah dalam karya Kristus, kita boleh mengasihi dan menerima diri kita secara benar seperti Tuhan memandang dan menerima kita.
…Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia ? (Roma 8:32).
GRACE atau kasih karunia berasal dari bahasa Yunani, CHARIS, yang artinya : God’s divine, gracious, favor and blessing; gracious care, help, goodwill, benefit, gift, goodness, benefaction and endowment (Arnt & Gingrich, Greek Lexicon).
The grace of God means (zoe) LIFE itself, karena Roh Allah (Roh yang menghidupkan) berdiam di dalam manusia yang percaya kepada-Nya. Haleluya !
Allah Bapa akan memenuhi semua yang kita perlukan, Dia menyediakan all the provision yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita menyadari bahwa kita membutuhkannya. Semua kasih karunia ini adalah kehendak Allah sendiri. He really wants to bless every life. Kalau kita mendapatkan pewahyuan tentang siapa kita di dalam Kristus (yaitu gambar diri yang sehat), kalau Roh Kudus membuka pengertian kita tentang kasih karunia Allah yaitu betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu sekalipun ia melampaui segala pengetahuan – maka kita adalah orang-orang yang paling berbahagia, being secure in who He is, full of mercy and grace, tidak kekurangan sesuatu apapun yang baik dan menjadi utuh.
Bukan berarti kita menjadi malas dan tidak mengerjakan apapun, tetapi dalam mengerjakan keselamatan kita dan melakukan kehendak-Nya kita tidak perlu lagi bersandar kepada kekuatan diri sendiri. Allah adalah Pribadi yang kudus dan tidak dapat menurun-kan standar kekudusan-Nya, tetapi kita lah yang ditolong-Nya untuk dapat mengambil bagian dalam kekudusan-Nya. Maksud kemurahan Allah adalah menuntun setiap kita untuk selalu hidup dalam pertobatan (Roma 2:4).
Kalau waktu jaman Perjanjian Lama, Hukum Taurat diberikan kepada manusia untuk mendapatkan berkat dan reward dari Tuhan. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mampu sehingga dapat dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat karena tidak ada seorang manusia pun yang benar di hadapan Allah, kesalehan kita seperti kain kotor (Yesaya 64:6).
Hukum Taurat diberikan Allah sebenarnya untuk menunjukkan kepada manusia bahwa manusia hanyalah daging yang tidak akan mungkin dapat melakukan perkara-perkara rohani yaitu kehendak Allah. DIA mau menunjukkan bahwa manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri dengan keadaannya yang berdosa, penuh dengan ikatan serta akan binasa; untuk itulah kepada manusia perlu ditunjukkan bahwa hanya Tuhan sendirilah yang mampu menyelamatkan manusia. Dia mendemonstrasikan kasih karunia-Nya yang luar biasa melalui karya keselamatan oleh Yesus Kristus.
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua (Roma 11:32).
Standar kekudusan dan moral Allah tetap sama antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tetapi cara untuk menggenapinya yang berbeda. Kalau Hukum Taurat dengan kekuatan manusia sendiri, maka dalam Perjanjian Baru, Dia sendiri yang menganugerahkan kasih karunia untuk melakukan kehendak Nya melalui Yesus Kristus dengan pertolongan kuasa Roh Kudus.
…sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami (Yesaya 26:12).
Kasih karunia-Nya yang berlimpah secara kontinyu me-nguduskan dan mendewasakan kita sampai kita mencapai kedewasaan rohani yang penuh karena dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Kristus.
Hidup di dalam kasih karunia Allah berarti menyadari betul bahwa kita yang hanya seperti debu yang penuh dengan kelemahan tetapi sudah diangkat menjadi anak-anak Allah. Dia adalah Bapa yang mengasihi kita di dalam Kristus Yesus. Kita sangat bergantung kepada Allah dan tidak dapat berbuat apapun tanpa belas kasihan, kemurahan, anugerah dan pertolongan-Nya.
Sikap untuk merendahkan hati adalah hal yang sangat penting untuk selalu hidup di dalam kasih karunia Allah. Walau penuh dengan kelemahan, tetapi kalau kita menyadari bahwa kasih karunia Allah berlimpah bagi kita, kita justru dapat bermegah dalam segala kelemahan kita karena ketika kita lemah maka kasih karunia Allah turun dalam hidup kita untuk memberikan kekuatan. Dalam kelemahan kita justru kasih karunia-Nya menjadi sempurna. Kekuatan dari Roh Allah dalam batin manusia adalah kekuatan yang dunamis (powerful seperti dinamit), itulah yang satu-satunya yang kita perlukan : kekuatan dalam jiwa, kekuatan dalam roh iman dan kasih untuk bertekun dalam harapan dan sukacita, Amen. (Bersambung)
Tuhan Yesus memberkati.