“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 3:16
Waktu kemarin saya berpuasa, saya mendengar firman dari Yohanes 3:16. Tuhan mau mengingatkan tentang kasih-Nya kepada kita, kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita, semua karena kasih dan anugerah Tuhan.
Yoh 3:5-17, “Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Pada waktu Nikodemus bertanya pada Yesus tentang kelahiran baru, ia tidak mengerti bagaimana mungkin orang dapat dilahirkan kembali kalau ia sudah tua.
Banyak dari kita seringkali merasa tidak kuat dalam hidup ini karena masalah dan tantangan, tetapi pada saat kita mendengar pesan dan tuntunan dari Tuhan, seperti ada kekuatan baru lagi. Kita harus banyak berdoa, mengerti tentang pujian dan penyembahan, dan melakukannya dengan iman.
Kenapa Kita Harus Mengasihi:
- Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8).
- Di dalam kasih tidak ada ketakutan (1 Yoh 4:18).
- Di dalam kasih tidak ada penyesatan (1 Yoh 2:10).
- Karena kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Pet 4:8).
Saat ini Amerika sedang mengalami goncangan, barusan kita mendengar badai yang menimpa di Texas, Houston. Kita berdoa untuk Amerika agar melalui goncangan yang dialami ini, Amerika mengalami lawatan Tuhan.
Cara Tuhan berbicara kepada manusia melalui masalah-masalah inti/pusatnya, agar manusia tahu bahwa Tuhan itu ada, dan kita sebagai orang percaya tidak usah takut dengan apa yang terjadi di sekeliling kita.
Mat 24:3-14, “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Di Alkitab dikatakan keadaan manusia di akhir zaman bahwa kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Biarlah kita sebagai pelayan Tuhan mempunyai roh yang menyala-nyala dan kasih kita kepada Tuhan itu lebih lagi.
Kasih Daud kepada Tuhan itu luar biasa dan bisa kita lihat di dalam kitab mazmur sebagian besar ditulis oleh Daud. Seperti Daud berkenan kepada Tuhan pada zamannya, meski dia jatuh dalam dosa tetapi ia cepat minta ampun kepada Tuhan. Tuhan juga mau memakai kita pada zaman ini.
Wahyu 2:1-7, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”
Kalau sampai kita kehilangan kasih mula-mula, berarti kita sudah jatuh begitu dalam, mulai ada ketakutan dan kekuatiran. Karena itu pesan Tuhan bulan ini untuk mengingatkan betapa besar kasih-Nya, pengorbanan dan anugerah-Nya kepada kita. Dan kalau kita tidak mau bertobat maka kita akan jatuh dan semakin jauh dari Tuhan.
Bagaimana supaya di akhir zaman ini selain kita mengasihi Tuhan, kita juga memiliki roh yang menyala-nyala, dan hidup kita akan diproses oleh Tuhan.
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Ini? (1 Raja 18:20-46)
- Menantang nabi-nabi Baal untuk mendatangkan api dari Tuhan (ayat 25-29).
- Memperbaiki mezbah Tuhan yang sudah runtuh (ayat 30); Penyembahan kita; Apakah gereja Tuhan fokus pada penuaian jiwa-jiwa, atau fokus pada popularitas dan uang?
- Mendirikan mezbah dari 12 batu (12 suku) = Unity; Kunci terjadinya penuaian jiwa besar-besaran (ayat 31-32).
- Memotong lembu sebagai korban (ayat 33). Tuhan mau kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang terbaik bagi Tuhan (Roma 12:1).
- Menyiram dengan air yang sangat banyak (ayat 34). Air sangat mahal karena dalam kekeringan (harga diri, kesombongan, uang, harta, kepahitan, pengampunan).
- Elia berdoa kepada Tuhan, tiba-tiba api Tuhan turun menyambar habis korban Elia (ayat 36-39).
1 Raja 18:20-29, Elia di gunung Karmel.
“Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian! Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: “Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api.” Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: “Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.”
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan menghadapi nabi Baal (roh-roh jahat di udara), seperti nabi Elia yang menghadapi nabi-nabi Baal itu. Elia sedang mendemonstrasikan bahwa Allah yang ia sembah itu Allah yang hidup dan ajaib. Kita akan menghadapi peperangan rohani setiap hari, karena itu setiap hari kita harus ambil dan pakai perlengkapan senjata Allah.
ayat 34-39, “Sesudah itu ia berkata: “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!” Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya, ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!”
Ini berbicara bahwa air itu mahal karena dalam masa kekeringan; sama seperti harga diri dan kesombongan itu mahal, mungkin kita tidak bisa atau sulit melepaskan pengampunan sehingga ada kepahitan dan iri hati. Semua yang mahal itu harus diberikan kepada Tuhan.
Sebagai pelayan Tuhan kita harus ada doa, pujian dan penyembahan, setiap hari mendirikan mezbah secara unity. Tuhan mau kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang terbaik. Dan kalau kita bisa bernafas, bisa bekerja dan melayani sampai hari ini, itu semua karena kasih dan anugerah Tuhan kepada kita. Amin.