BERTEKUN DALAM IMAN By Ps. Nehemia L.

Home / Monthly Theme / BERTEKUN DALAM IMAN By Ps. Nehemia L.
BERTEKUN DALAM IMAN   By Ps. Nehemia L.

“Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Roma 14:23b

 

Pesan Tuhan bulan Juni adalah Bertekun Dalam Iman.  Sejak pelayanan di Papua, saya semakin mengerti arti kata unity.  Secara fisik, mungkin Team kami yang pergi ke Papua, tetapi secara rohani kita pergi bersama-sama.  Karena bukan hanya support secara financial yang saudara berikan tetapi juga doa dan iman percaya saudara menyertai kami.

Dengan unity, orang-orang yang terbeban dan sakit semuanya mengalami lawatan Tuhan, termasuk para hamba Tuhanpun dilawat Tuhan dan diurapi.  Itu adalah suatu kemenangan yang Tuhan berikan untuk kita, di mana kita menjadi berkat bagi jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan.

Kita berdoa untuk ke depannya akan lebih banyak lagi Team dari kita yang akan pergi melayani dan berdampak besar bagi banyak jiwa.

Ibrani 12:1-17, Nasihat supaya bertekun dalam iman.

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.  Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.  Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.  Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”  Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.  Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?  Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.  Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?  Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.  Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.  Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.  Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.  Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.  Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.”   

Minggu inipun kita menantikan pencurahan Roh Kudus, mengapa Tuhan mencurahkan Roh-Nya kepada kita?

Kis 10:1-2, “Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.  Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.”

Kornelius mendapat penglihatan agar memanggil Petrus datang ke rumahnya, di mana Petrus juga mendapat penglihatan tentang makanan.  Pada waktu Petrus di rumah Kornelius, ia berkhotbah dan ia berkata sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang, sehingga Petrus memberitakan Injil kepada keluarga Kornelius dan di tengah-tengah Petrus berkhotbah, mereka dipenuhi oleh Roh Kudus.

Kis 10:34-46, “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.  Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.  Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.  Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.  Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.  Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.  Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang mati.  Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”  Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.  Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.”

Jadi di sini kita dapat belajar bahwa tidak cukup orang hanya saleh dan berbuat baik saja, tetapi kita harus dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus.  Karena itu di Kis 1:8 katakan bahwa kamu akan menerima kuasa apabila Roh Kudus turun atasmu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Allah Memberikan Seorang Penolong (Yoh 14:16-17; 26)

  1. Roh Kudus, Penghibur; Roh Kebenaran.
  2. Mengajarkan segala sesuatu, dan
  3. Mengingatkan

Yoh 14:16&26, 16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Dalam kita menjalani hidup akan banyak mengalami tantangan dan masalah karena itu kita perlu seorang penolong.

Tuhan memberikan kita waktu agar kita mempergunakannya dengan baik, belajar, memberi dan melayani dengan baik.  Terlebih bahagia kita memberi dari pada menerima, memberi adalah obat dari racun materialisme.

Roh Kudus datang agar hidup kita bersih dan kudus.  Jangan kita kotori hati dengan kepahitan, kekecewaan dan kekesalan yang kita alami, karena Roh Kudus tinggal di dalam hati kita, dan dari lubuk hati kita akan mengalir aliran air hidup.

Kamu Akan Menerima Kuasa (Kis 1:8; Mat 10:8)

  1. Menjadi saksi.
  2. Sembuhkan orang sakit.
  3. Bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta.
  4. Usirlah setan-setan.
  5. Kamu terima dengan cuma-cuma, berikan pula dengan cuma-cuma.

Kuasa Roh Kudus yang kita terima harus dimanifestasikan untuk menjadi dampak kepada orang lain.

Bagaimana Bisa Menerima Baptisan Roh Kudus?  (Kis 1:14; Yoh 8:37-39; Kis 2:1-4).

  1. Ada Kerinduan; Haus dan Lapar, dan Mau Dipenuhkan.
  2. Percaya dan Minta (Luk 11:9).
  3. Orang Percaya Berkumpul (Unity).
  4. Dengan Iman; Mereka Mulai Berkata-kata (Kis 2:4).

Luk 11:5-13, “Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.  Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.  Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.  Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” ”

Untuk setiap orang percaya yang mau dipenuhi oleh Roh Kudus harus ada kerinduan, hati yang haus dan lapar, percaya dan minta kepada Tuhan dengan iman.

Kis 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Apa Arti Berbahasa Roh (1 Kor 14:2)

  1. Tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.
  2. Tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya.
  3. Mengucapkan hal-hal yang rahasia.

1 Kor 14:2, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.  Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.”

Hal-hal yang rahasia seperti apa?  Contoh: Pada waktu kami mengadakan KKR di Papua, tiba-tiba seorang ibu di Amerika dibangunkan jam 5 pagi dan berdoa dalam roh, ternyata kami sedang mengalami kesulitan di Papua, karena dari Pemerintah meminta agar harus ada ijin dari Mabes Polri untuk mengadakan KKR di Papua tersebut.  Mungkin kita tidak mengerti bahasa roh itu tetapi Roh Kudus yang mengerti bahasa roh itu menolong kita yang berada di Papua.

Roma 8:26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Jangan melarang orang yang berkata-kata dalam bahasa roh (1 Kor 14:39b).

Untuk Apa Kita Berbahasa dan Berdoa Dalam Roh?

  1. Membangun diri kita di atas dasar iman yang paling suci (Yudas 1:20).
  2. Memberikan keberanian untuk memberitakan Injil (Kis 4:31).
  3. Memberikan kepekaan untuk mendengar suara-Nya (Kis 10:19-20).
  4. Memuliakan Allah (Kis 10:46).

Seperti pada waktu Petrus ditangkap dan semua orang percaya berkumpul dan berdoa bersama, dan setelah itu Petrus dilepaskan dari penjara oleh malaikat Tuhan.

Kis 4:31, “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

Kuasa Roh Kudus yang memberikan keberanian kepada kita dalam hidup, jangan takut soal masa depan, masa depan kita penuh dengan harapan, Dia yang akan menyertai dan mencukupi kebutuhan kita.

Kita harus mengerti bahwa pribadi Roh Kudus adalah pribadi yang manis, kita harus honor dan respect Roh Kudus, Dia adalah Penghibur dan Penolong yang diberikan untuk kita.

Roma 14:23b, “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.”

Dengan iman kita menerima minyak pengurapan, minyak itu berbicara tentang kekudusan, kita dikuduskan dan diurapi Tuhan, dengan iman kita percaya kita melayani Tuhan maka Tuhan akan memberkati kita, dengan iman yang sakit akan disembuhkan, dengan iman semua kebutuhan akan dicukupi, karena itu lakukan semuanya dengan iman.  Amin.

 

Other posts in Monthly Theme:
[postlist id=1740]