Hati & Mata Kita Tertuju Hanya kepada Tuhan – Fokus Hanya kepada Tuhan (By Ps. Nehemia L.)

Home / Monthly Theme / Hati & Mata Kita Tertuju Hanya kepada Tuhan – Fokus Hanya kepada Tuhan (By Ps. Nehemia L.)
Hati & Mata Kita Tertuju Hanya kepada Tuhan – Fokus Hanya kepada Tuhan (By Ps. Nehemia L.)
Mazmur 141 : 8
“Tetapi kepada-Mulah, ya Allah, Tuhanku, mataku tertuju ; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!”

Mazmur 26 : 2 – 6
“(2) Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku ; selidikilah batinku dan hatiku. (3) Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu ; dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. (4) Aku tidak duduk dengan penipu dan dengan orang munafik aku tidak bergaul ; (5) aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. (6) Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya Tuhan.”

Apa arti fokus ?

  1. Fokus berarti mengambil semua sumber, informasi, ide lalu disalurkan kepada satu tujuan. Itu sebabnya, fokus akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa (Yos 1 : 2 – 9)
    Seperti kamera yang difokuskan kepada satu tujuan, maka yang akan tampak di foto hanyalah tempat / orang dimana kamera tersebut difokuskan.
    Dalam Yosua 1 : 2 – 9 dikatakan bahwa Musa telah mati. Namun rencana Tuhan tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan tetap berjalan melalui Yosua. Tuhan berpesan kepada Yosua agar ia tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri (dengan kata lain : harus fokus) supaya dapat berhasil.
    Kacamata dipakai untuk membantu lensa mata agar bisa fokus sehingga dapat melihat dengan jelas. Orang berkacamata tidak akan bisa melihat dengan jelas jika tidak memakai kacamata karena matanya tidak bisa fokus. Atlit yang akan bertanding tidak boleh pegang cell-phone supaya pikirannya tidak terganggu dengan hal-hal lain. Sama juga seperti kita, jika tidak fokus, maka akan gagal karena tidak bisa melihat tujuan & rencana Tuhan.
    Tuhan memberikan informasi kepada Yosua (Yos 1 : 2 – 5) dan Ia menjanjikan bahwa Ia tidak akan membiarkan / meninggalkan Yosua. Tuhan juga sudah memberikan informasi kepada kita lewat Alkitab dan Ia berjanji untuk senantiasa menyertai kita sampai akhir jaman (Mat 28 :19 – 20). Kita harus fokus agar bisa melihat dan mencapai tujuan sesuai rencana Tuhan.
  2. Place of agreement ; tubuh, jiwa, dan roh ada di satu tempat. (Fil 3 : 13 – 14)
    Saat memuji dan menyembah Tuhan, semua harus diarahkan hanya kepada Dia saja. Jangan hanya tubuh ada di gereja, tapi pikiran di tempat lain.
    Pada saat ada unity, semua sepakat, akan ada kuasa yang besar. Mat 18 : 19 “jika dua orang dari padamu sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku di sorga.”
  3. Belajar berkata tidak. Harus berani berkata tidak pada keinginan daging, harus tau prioritas dan fokus pada tujuan. Misalnya : punya rencana untuk menikah tahun depan, maka belajar berkata tidak saat ada yang menawarkan barang mewah.

Contoh orang yang kehilangan fokus :

  1. Orang yang sibuk dengan urusan rumahnya sendiri (Hagai 1 : 9 – 11)
    Di jaman sekarang ini kita punya banyak pilihan untuk mengisi waktu. Karena terlalu banyak pilihan, akhirnya semakin banyak yang kita kerjakan, kita disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting dan tidak ada waktu lagi untuk membaca Alkitab, rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan. Fokus kita tidak lagi pada Tuhan, tetapi kita sibuk dengan berbagai macam urusan pribadi, akhirnya kita tidak mendapat berkat Tuhan.
  2. Luk 15: Perikop ini berjudul “Anak yang Hilang”, bukan “anak bungsu yang hilang”. Jadi dalam cerita ini kedua anak kehilangan fokus. Anak bungsu menghabiskan hartanya untuk berfoya-foya (Luk 15 : 13), sedangkan anak sulung punya harta tapi tidak bisa menikmati, tidak bisa bersyukur atas berkat yang dimiliki, sehingga marah dan iri dengan adiknya (Luk 15 : 31).
  3. Orang yang kurang persiapan (Mat 25 : 3). Kita harus siap dengan yang terbaik, dalam doa, dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam segala hal. “Poor preparation, poor performance.” Jangan menjadi seperti 5 gadis bodoh yang tidak mempersiapkan dengan baik menyambut kedatangan Tuhan.

Tuhan Yesus tidak pernah kehilangan fokus. Saat disalib, Ia tetap mengarahkan fokus-Nya kepada panggilan dan rencana Bapa.

Amsal 23 : 26 “ Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.”